Satria melesat dari atap satu ke atap lainnya bagaikan kilat. Tidak akan ada yang menduga kalau di tengah malam seperti ini ada orang yang berlarian di atap-atap rumah. Armor Satria yang berwarna hitam membuat petualang dengan job class ranger sekalipun akan sulit melihat pergerakannya di tengah malam.“Rumah mewah di depan sana rupanya ya. Ironis sekali, padahal semua rakyatnya berada dalam garis kemiskinan yang begitu parah, namun para bangsawan malah hidup makmur di rumah-rumah mewah mereka,” batin Satria saat melihat rumah yang berdiri bak istana di Kota Saka.“Seharusnya pergerakanku sudah terdeteksi oleh item mythical detection kualitas SSR dalam jarak segini. Itu juga kalau para pengawalnya bekerja dengan baik,” kata Satria.Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk sampai di dekat benteng rumah bangsawan. Satria sejenak memperhatikan keadaan di sekitar benteng dari atas pohon. Benteng rumah itu ternyata di jaga ketat oleh beberapa prajurit dengan persenjataan lengkap. Jumlah pr
Esok harinya kabar tentang penyerangan terhadap rumah bangsawan di Kota Saka langsung tersebar. Dikabarkan bahwa banyak prajurit penjaga yang tewas karena penyerangan itu. Satria hanya bisa tersenyum saja sambil menikmati sarapan paginya sebab berita itu jelas tidak benar. Dia tidak menghabisi satu orang pun dari prajurit yang menjaga kediaman bangsawan.Patroli prajurit kerajaan semakin rapat saja. Beberapa petualang juga diselidiki untuk mencari informasi terkait penyerangan yang terjadi. Tapi mendengar kabar seperti itu bagaikan sebuah angin harapan bagi para penduduk Kota Saka yang sengsara, mereka bisa tersenyum meski sedikit. Mereka merasa senang karena pada akhirnya bangsawan yang selama ini menyerngsarakan mereka mulai mendapatkan masalah.“Apakah ini perbuatanmu?” tanya Grey setelah mereka sampai di penginapan.“Apa maksudmu?” balas Satria.“Aku yakin kau juga mendengar kabar tentang penyerangan terhadap rumah bangsawan di kota ini,” jawab Grey.“Ya. Itu memang tindakanku, ta
“Hari ini mungkin aku diminta untuk menghadap bangsawan yang aku serang semalam. Tapi aku tidak akan kembali kemari dan akan langsung menjalankan rencana selanjutnya. Aku baru akan kembali beberapa minggu lagi ke sini menjelang datangnya orang-orang yang ingin menjual hasil bumi miliknya,” kata Satria setelah sampai di kamarnya.“Eh? kenapa sampai bisa diundang begitu?” tanya Grey.“Orang misterius yang menyerang kediamannya semalam adalah petualang assassin dengan level tinggi. Mendengar ada orang dengan level setara di kota ini bukankah akan membuat mereka tertarik?” tukas Satria.“Aku mengerti. Jadi mereka ingin merekrutmu untuk menghadapi penyerang misterius itu ya,” kata Grey.“Ya. Tapi aku akan menolaknya,” ucap Satria sambil mengeluarkan item gate of teleportation dan memasangnya di kamarnya.“Apa ini?” tanya Grey.“Ini adalah item yang memungkinkan kita berteleportasi ke item yang sama di tempat berbeda. Tapi syaratnya kedua item yang terhubung itu harus dimiliki oleh satu ora
Satria segera pergi memacu kudanya meninggalkan area kediaman bangsawan Hooper Claw. Tujuannya tak lain adalah kediaman bangsawan lain yang ada di Pulau Nayaga. Di jalan Satria juga menghubungi Trixi dan Alexa untuk menanyakan keputusan Foxi tentang tawarannya. Mereka bilang bahwa seluruh pejabat Kerajaan Lunar telah sepakat untuk membeli hasil bumi yang akan dijual para penduduk Pulau Nayaga.Satria senang mendengarnya, dia juga sudah menentukan waktunya yakni sekitar tiga minggu dari sekarang. Dia meminta Kerajaan Lunar untuk menyiapkan para pekerja untuk mengangkut hasil bumi nantinya. Dia juga meminta mereka untuk menyiapkan gudang penyimpanan yang cukup untuk menampung semuanya sebelum dijual.***Hari demi hari terus berlalu. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih empat hari, Satria kini sudah sampai di Kota Supa yang jauh ada di bagian utara Pulau Nayaga. Di kota ini tinggal satu keluarga bangsawan dari Kerajaan Doraka. Satria menyewa penginapan di sana sambil menyusun persi
Di saat yang sama kini para petani, peternak dan penambang dari seluruh wilayah Pulau Nayaga mulai bergerak serentak menuju ke Kota Saka. Mereka membawa barang dagangan mereka untuk dijual kepada Satria sesuai dengan surat yang mereka terima dari Squad Raksa. Konflik yang terjadi antara bangsawan Pulau Nayaga membuat perhatian para bangsawan teralihkan, mereka tidak menyadari pergerakan para petani dan yang lainnya.Bukan hanya bangsawan penguasa wilayah utara dan tengah saja yang berkonflik. Bangsawan yang menguasai lima kota di wilayah selatan pulau juga ikut terkena imbasnya. Ada kabar yang menyebutkan bahwa konflik dua bangsawan lain di pulau itu adalah ulah dari bangsawan penguasa wilayah selatan, dia sengaja memicu konflik dua keluarga bangsawan lainnya untuk melemahkan mereka dan merebut wilayahnya.Atas dasar rumor itulah keluarga bangsawan Hooper dan bangsawan penguasa wilayah utara juga curiga kepada bangsawan penguasa wilayah selatan. Ketiga keluarga bangsawan mulai saling
Sementara pemerintahan pusat sedang berdiskusi. Para bangsawan yang di protes merasa kalau perbuatan itu salah satunya adalah hasil dari hasutan bangsawan lain yang sedang berkonflik dengan mereka. Itulah sebabnya keadaan Pulau Nayaga semakin kacau. Squad Raksa yang melihat hasil dari rencana Satria akhirnya bersedia untuk bekerja sama dengannya. Mereka terkesan karena tanpa mengerahkan kekuatan saja Satria sudah mampu mengguncang Pulau Nayaga.Satria meminta Squad Raksa untuk segera mengumpulkan para petualang yang bisa dipercaya dan sama-sama ingin merubah keadaan Kerajaan Doraka. Setelah terkumpul. Malam ini Squad Raksa sudah ada di kediaman Satria yang menyatu dengan toko. Di sana juga ada beberapa petualang lain yang menyatakan ingin bekerja sama dengan Satria untuk mengubah keadaan Kerajaan Doraka.Di pusat pemerintahan Kerajaan Doraka yang ada di Pulau Doraka. Saat ini Raja Best King Suka Doraka alias Andre mengadakan rapat darurat bersama para pejabat penting kerajaan lainnya
“Sekarang untuk masalah terakhir. Sebaiknya kita biarkan saja protes itu terus belangsung. Kita awasi siapa saja tokoh dan pelopor yang melakukan aksi protes di Pulau Nayaga. Catat semua tokoh itu dan nanti saat mereka lengah buat tuduhan palsu untuk menjatuhkan nama baik mereka. Buat seluruh masyarakat membencinya. Karang sebuah kejahatan masuk akal tentang mereka semua dan jangan sampai penduduk mengendus kebohongannya,” kata Vanzard.“Serang mereka secara mental dengan ancaman-ancaman. Terus sebarkan rumor buruk tentang mereka beserta saksi-saksi palsu yang bisa kalian bayar untuk menguatkan tuduhan palsu itu. Setelah cukup banyak tuduhan palsu kepada mereka maka kalian harus menangkap para tokoh dan pelopor protes itu lalu seret ke penjara! Jika aksi protes masih berlanjut maka kalian teruskan mencari tokoh-tokoh baru dan pelopornya lalu gunakan cara yang sama,” sambung Vanzard.“Nanti dengan sendirinya juga para tokoh itu akan habis hingga tersisa para pengecut saja yang hanya bi
Sementara itu di kediaman Satria. kini sekitar dua puluh tujuh petualang Pulau Nayaga sudah berkumpul di sana termasuk Squad Raksa. Mereka adalah orang yang bisa dipercaya karena Satria sudah mengetesnya sendiri sebelum mereka berkumpul. Mereka memang hanya petualang leverl rendah. Bahkan ketua Squad Raksa yang merupakan petualang terkuat diantara mereka hanya memiliki level 40 saja.Satria tidak mempermasalahkan level ataupun job class dan kemampuan mereka, yang terpenting baginya adalah kejujuran dan kepercayaan mereka. Satria sudah memperhitungkan bahwa pihak kerajaan pasti akan bergerak merespon keadaan di Pulau Nayaga. Karena itulah dia akan bergerak selangkah lebih maju di bandingkan pihak kerajaan.“Aku ucapkan terima kasih kepada seluruh petualang Pulau Nayaga yang telah hadir di malam ini. Banyak yang ingin ikut dengan kalian tapi aku tidak bisa menerima orang yang tidak bisa aku percaya, karena itulah aku hanya menerima kalian saja saat ini,” tutur Satria.“Aku yakin kalian