Di depanku telah tersedia teh Earl Grey yang disediakan dengan sangat baik. Dan scone, biskuit, dan cake manis.
Pelayanan pria Marquis Gallhant yang menyiapkan semua dengan baik. Semua ditata dengan baik.
Kami duduk melingkar di meja bundar, seketika aku mengingat tentang kesatria meja bundar. Saat meminum teh tersebut, aku tersenyum samar sekilas. Namun Marquis Gallhant yang mempunyai mata tajam menangkapku.
“Apa yang Anda senyumkan, Akion?” tanyanya tanpa basa basi.
“Hanya sebuah ingatan masa lalu, Marquis Gallhant.”
Dia tidak menyerah, tetap mengajukan pertanyaan lagi padaku. “Ingatan seperti apa? Apakah itu sesuatu yang lucu?”
Aku tersenyum tipis
“Haaa ....” Aku mengelah napas pendek setelah mendengar berita dari Tanka barusan. Aku menyuruhnya saat aku dan Altair berjalan.“Ada apa, tuan Akion?”“Ada urusan mendadak yang merepotkan.” Mataku menajam dengan sendirinya.Aku tahu bahwa kaisar menganggap Akion dengan hina, dan dia juga pasti akan memperlakukan kesatriaku dengan buruk. Jelas saja, saat laporan Tanka datang, aku mengetahuinya bahwa mereka tidak tinggal di tempat semestinya. Mereka tinggal di gudang dengan tumpukan jerami. Itu sangat keterlaluan, apakah seorang Kaisar melupakan harga dirinya, memperlakukan rakyatnya secara tidak berharga.Bagaimana dengan makanan mereka? Tanka menjelaskan padaku mereka hanya mendapatkan bubur tidak enak dua kali sehari.&nbs
Besoknya tidak ada berita tentang pertarungan uratku bersama Marquis Gallhant. Tampaknya Earl Woodsy masih mempunyai jiwa terhormat di dirinya.Pandanganku tentangnya jadi sedikit lebih baik, jika dia menuliskan tentang kejadian kemarin maka aku akan sangat waspada dengannya.Dibandingkan dengan istana timur, istana barat sangat tenang. Satu orang yang akan kutemui saat pagi adalah Altair. Dia telah menyiapkan sarapan untuk kami berdua santap.Dia tuan muda yang selalu diurusi dalam hal kecil sekali pun. Begitulah memang seharusnya bangsawan bersikap, berbeda denganku dan Akion, kami merasa sangat tidak nyaman dibantu oleh orang lain dalam mengurusi tubuh sendiri.Bangsawan lain jika mengetahui aku sedang makan sarapan di kamar Altair, maka mereka mungk
Tiga hari kemudian, pesta pertemuan pembukaan akan berlangsung nanti malam. Pertama adalah anjang pertunjukkan bagi bangsawan, memperlihatkan mereka dengan setelan terbaik mereka dan mencari relasi.Bagiku, Verion dan Altair, ini seperti pesta debut kami bertiga. Aku yang tidak pernah mengadakan pesta kedewasaan, Verion yang baru saja diketahui sebagai anak dari Marquis Kingston, dan Altair yang baru mengalami hal ini sebagai utusan pertama kali. Kami bertiga mengalami pertama kali.Jadi, aku tidak begitu tahu tentang jalannya pesta nanti, karna dalam ingatan Akion pun tidak ada. Aku memakai setelan berwarna hitam. Tubuh Akion sangat pantas menggunakan warna hitam, dia tampak lebih berkarisma dan hebat.“Apa aku akan tetap di kamar?”“Kau bi
Semua yang ada di aula berbisik membicarakan hubungan kami bertiga. Di sisiku aku punya anak dari Count Elbram, dan Marquis Kingston. Mereka berdua memiliki aura yang berbeda, walaupun begitu ketika kami bersama semuanya tampak iri, kami memiliki aura yang sangat baik di simi. Masing-masing dari mereka sangat dekat denganku dan berbicara santai. Sebenarnya isi pembicaraan kami sederhana. Tidak serumit dugaan mereka yang membicarakan tiga aliansi dari pihak keluarga kami. Altair merasa telah ditipu oleh kami berdua. Ya, dia sedang merajuk dengan wajahnya yang dingin. Atau mungkin dia merasa malu karena telah bersikap tidak sopan dengan orang yang menjabat lebih tinggi dari ayahnya.
“Bagaimana tawaran saya?” Dia adalah sosok rubah yang santai. Menggunakan baju tipis seolah bukanlah masalah di saat yang dingin. Kamarku tanpa pemanas karena aku tidak membutuhkannya, tapi entahlah dengannya. Kurasa, dia yang telah dewasa di bandingkan ku mengetahui batasan dirinya sendiri. Setelah membuatkannya tes hangat sebagai bentuk sopan santunku, dia mengajukan penawaran yang kemarin dia berikan. Aku tidak masalah, karena Dame Genie bukanlah orang yang jahat. Ini adalah sebuah tes kecil yang bahkan membawakan hasil yang besar padaku. Menggunakan telepati aku meminta Tanka untuk menghangatkan udara di sekitarnya saat tubuhnya tanpa sadar menggigil.
“Ada apa, Duke Rakkalan?”Matanya yang dingin masih menatapku penuh perhatian.“Kau telah berubah, Akion.” Dia tidak tersenyum sama sekali. Bahkan ekspresinya tidak terbaca.Tahukah kalian bahwa Duke Rakkalan sering disamakan dengan aku satu sama lain. Karena kami mempunyai sorot mata predator dan wajah yang dingin. Orang-orang bahkan menyebut kami sepasang ayah dan anak yang terpisah.Sayangnya, ciri fisikku yang lainnya tidak mirip sama sekali dengan Duke Rakkalan.Saat aku memiringkan wajah dengan senyum kecil dia melepaskan lipatan tangannya.“Kurasa kau sekarang lebih ekspresif.”
Kami masuk ke dalam ruangan itu pagi hari, dan keluar sore hari. Sepertinya semua bangsawan telah terlatih untuk menahan rasa lapar dengan baik, dan rasa bosan tentunya. Secara terbuka Altair memutar bola matanya sembari menatapku dengan jenuh. Apakah hadir di pertemuan terlalu cepat untuknya? Saat aku melihat Duke Rakkalan berjalan di belakangnya, dialah masalah Altair. “Altair, mari kita pulang.” Itu hanyalah ajakan untuk pulang ke istana bagian barat yang sepi. Di sana kami merasa mempunyai satu gedung istana yang besar, dan bebas melakukan apa pun. Namun, aku menghentikan langkahku, hanya untuk memperhatikan hewan mistik milik pangeran Louis
Setelah aku selesai mandi, seorang utusan dari Kaisar mendatangiku.Dia menyampaikan bahwa aku diperintahkan untuk menghadap Kaisar.Mungkin ini berkaitan dengan penolakanku kemarin. Jadi aku langsung mengikutinya untuk menuju istana utama. Setelah dia mengabari kedatanganku kepada Kaisar, aku baru diperbolehkan untuk masuk. Kedua pintu besar yang ada di hadapanku dibuka oleh dua penjaga.Aku berjalan di atas karpet merah yang seolah mengatakan bahwa ini dibuat oleh darah penentangnya. Sebuah peringatan dari kekuasaan monarki.Kaisar telah menungguku, dia duduk dengan santai dan tangan yang menyender pipi kirinya.“Hormat kepada matahari Kekaisaran,”