Home / Romansa / Bangun Sebagai Putri Sang Penguasa / 64 - Pujian Kecil dari Liam

Share

64 - Pujian Kecil dari Liam

Author: Paus
last update Last Updated: 2025-10-08 19:12:10

“Apa Liam ada di dalam?” Rosalie bertanya kepada sekretaris pribadi Liam. Saat itu dirinya sudah tiba di depan ruang kerja Liam.

Sekretaris pribadi Liam menarik senyum simpul dan menganggukkan kepala. “Ya, beliau ada di dalam. Perlukah saya panggilkan atau Anda ingin—”

“Tidak masalah.” Rosalie memotong lembut. “Aku akan menemuinya sendiri. Terima kasih.” Ia sempat melemparkan senyum ramah kepada Sarah sebelum akhirnya menggerakkan tangannya untuk meraih gagang pintu.

Rosalie tidak langsung masuk ke dalam dan memilih menyembulkan kepalanya pada bagian celah pintu yang dibuat olehnya. Jauh di ujung sana, Rosalie melihat Liam sedang fokus dengan komputer, tapi kemudian beralih padanya.

Pria itu mengerutkan dahi sambil menahan tawa. Disusul Rosalie yang mendorong pintu lebih lebar dan segera menyelinap masuk ke dalam ruangan.

“Apa aku mengganggumu?” Rosalie bertanya.

Liam menggelengkan kepalanya. Masih tidak menduga bahwa Rosalie memiliki sisi kekanakan seperti itu. “Tidak juga,” jawabnya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bangun Sebagai Putri Sang Penguasa    84 - Tragedi

    “Ahh, harusnya aku bisa bersikap lebih halus.” Liam bergumam pada dirinya sendiri sambil menyadarkan tubuhnya ke kursi mobil.Dasi yang melingkar di lehernya ditarik oleh Liam sampai nyaris terlepas. Liam mematikan mesin mobil dan langsung keluar. Berpikir akan segera berbicara dengan Rosalie untuk apa yang terjadi. Mungkin saja suasana gadis itu sudah membaik sekarang.Suasana rumah sudah sepi saat itu karena dirinya pulang lebih malam dari biasanya. Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan olehnya.Liam pergi ke arah tangga dan naik ke lantai dua. Ia pergi ke kamarnya terlebih dahulu dan melepaskan jasnya. Melemparkan dasinya sembarangan.Liam tidak bisa menunggu sampai pagi dan memutuskan untuk pergi ke kamar Rosalie. Ia mengetuk pintunya beberapa kali. “Rose!” Sambil memanggil pelan.Tidak ada apa pun yang menyambutnya dari dalam. Entah sahutan atau suara langkah kaki.“Rose!” Liam memanggil lagi sambil terus mengetuk pintu. Apa gadis itu sudah tidur?Tangannya sudah terangkat in

  • Bangun Sebagai Putri Sang Penguasa    83 - Jebakan

    “Rose!” Liam memanggil sambil melangkah cepat, mengejar Rosalie yang sudah mulai menjauh dari ruang kerja Greyson.Gadis itu tidak mengindahkan panggilannya sama sekali. Membuat Liam memanggil sekali lagi.“Rose!” Liam sedikit berteriak.Untuk sesaat Rosalie menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. Melihat Liam yang mengejarnya. Tapi Rosalie hanya mengembuskan napas dan meneruskan langkahnya untuk kembali ke ruang kerjanya.Ketika sudah sampai di ruang kerjanya, Rosalie menuju meja. Mencari ponsel dan beberapa barang yang perlu dibawa olehnya. Liam datang dan segera menutup pintu. Tidak akan membiarkan pembicaraan itu didengar siapa pun di kantor.“Kenapa kau terus lari saat aku memanggilmu?” Liam bertanya“Karena aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun, Liam.” Rosalie menjawabnya enggan.“Kau tidak bisa begini. Ingin pergi ke mana?” Liam mengikuti gerakan Rosalie yang seperti mencari-cari sesuatu. Gadis itu pergi ke arah sofa dan menemukan ponselnya di atas meja. La

  • Bangun Sebagai Putri Sang Penguasa    82 - Kilat Kekecewaan

    Perlu Rosalie sebutkan bahwa itu adalah pertama kalinya dirinya melihat kemarahan ayah kandungnya setelah dirinya mengenal pria itu. Kemarahan itu belum pecah, tapi ekspresi wajahnya menunjukkan bahwa pria itu sedang menahannya mati-matian.Di matanya, ayahnya mungkin terkesan tegas, tapi Rosalie selalu bisa melihat kelembutan pada wajahnya. Pada bagaimana pria itu berbicara dengannya, atau menganggap Liam yang merupakan anak angkatnya. Ayahnya tidak pernah membeda-bedakan antara dirinya dan Liam.Tapi sekali lagi Rosalie dibuat tertampar dengan satu kenyataan. Tidak peduli meski di dalam tubuhnya mengalir darah ayahnya, pada akhirnya dirinya dan pria itu masihlah orang asing.Fakta itu belum berubah sampai sekarang. Kemarahan yang diperlihatkan oleh ayahnya memberitahu Rosalie betapa dirinya tidak mengenal keseluruhan watak pria itu.Untuk mencairkan suasana, yang dilakukan Rosalie adalah menarik senyum tipis. Memandangi ayahnya di seberangnya penuh kelembutan.“Kenapa kau terlihat s

  • Bangun Sebagai Putri Sang Penguasa    81 - Musuh Bebuyutan

    Sebagai pemegang kuasa tertinggi di Syl Hampton, Greyson selalu mengawasi setiap tindakan di perusahaan. Terutama kalau itu hal-hal besar.Dengan perusahaan mana saja Syl Hampton menjalin kerjasama, apakah perusahaannya memiliki klien terbaru atau tidak, dan apakah kolega perusahaannya bertambah atau tidak. Hal-hal semacam itu. Greyson selalu mengawasinya.Hari itu saat asistennya membawakan banyak berkas yang berhubungan dengan perusahaan selama dirinya dirawat di rumah sakit, Greyson dibuat terpaku pada satu nama di dalam sebuah berkas kerjasama.Di sana tertulis bahwa Syl Hampton bekerja sama dengan sebuah perusahaan melalui kolaborasi bisnis, dan perusahaan mitra itu adalah Bixton Company. Satu-satunya perusahaan yang menjadi daftar hitam Greyson.Sejak lama, Greyson sudah memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan perusahaan Brixton Company, karena permasalahan di masa lalu. Tapi sekarang Greyson malah mendapat ada orang di perusahaannya yang menjalin kerjasama dengan perusahaan

  • Bangun Sebagai Putri Sang Penguasa    80 - Dendam Membara

    “Pak, Anda memiliki tamu di bawah. Orang itu tidak memiliki janji dan saya memintanya menunggu terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi apakah Anda bersedia menemuinya atau tidak.”Sekretaris pribadi Benjamin berbicara setelah membuka pintu ruang kerja Benjamin.“Siapa?” Benjamin mengerutkan dahi sambil menghisap pipa tembakau di tangan kanannya.“Pak Gilbert. CEO dari anak perusahaan Syl Hampton.”Suara tawa liar segera memenuhi ruangan. Benjamin menyandarkan tubuhnya, menemukan suasana hatinya berubah sangat baik. Lucu sekali mendapatkan hiburan di pagi itu.Benjamin menyimpulkan Gilbert pasti membutuhkan bantuannya tentang sesuatu sampai datang langsung ke kantornya tanpa menghubungi terlebih dahulu. Apa dia mengalami masalah?“Pria itu masih saja tidak tahu malu.” Benjamin berkomentar sinis.“Jadi apa Anda ingin menemuinya? Atau saya harus meminta petugas resepsionis untuk mengusirnya pergi saja?”“Tidak perlu.” Suara Benjamin terdengar halus. “Dia sudah datang jauh-jauh ke kantorku.

  • Bangun Sebagai Putri Sang Penguasa    79 - Pemecatan

    Makan malam berlangsung seperti biasa. Semua orang berkumpul, dan setelah dimulai yang terdengar hanyalah suara garpu dan sendok saling beradu satu sama lain.Kebanyakan dari mereka penasaran dengan makan malam tersebut. Untuk acara kumpul di meja makan seperti sarapan dan makan malam, itu memang kegiatan wajib di kediaman Syl Hampton. Greyson yang membuat aturan itu. Agar kesibukan tidak memecah belah keluarga.Tapi malam itu, Greyson secara khusus meminta agar semua orang berkumpul. Dia tidak menyebutkannya langsung, Tapi beberapa orang nampak was-was. Kalau Greyson memerintahkan untuk berkumpul, artinya ada sesuatu yang ingin dibicarakan.Semakin tenang Greyson menikmati makan malamnya, Gilbert menjadi satu-satunya orang yang merasa semakin cemas.“Ah, benar, aku perlu membicarakan sesuatu dengan kalian semua.” Pria itu pun berbicara. Langsung menarik perhatian semua orang.Suara Greyson seperti sebuah perintah. Saat mulutnya sudah terbuka, semua orang wajib memperhatikannya.“Sela

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status