Beranda / Historical / Bara Dendam Sang Prabu Boko / Bab 83: Kekhawatiran Rakai Panaraban dan Kabar dari Tumenggung Alap-alap

Share

Bab 83: Kekhawatiran Rakai Panaraban dan Kabar dari Tumenggung Alap-alap

Penulis: Alexa Ayang
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-01 21:39:34

Watak Panaraban terasa damai, jauh dari hiruk pikuk politik Keraton Medang yang senantiasa bergolak. Di kediaman utama, pendopo agung yang memancarkan ketenangan arsitektur khas Jawa, Rakai Panaraban menatap istrinya, Dyah Ayu Manohara, dengan kehangatan dan rasa syukur yang mendalam. Kehadiran Dyah Ayu Manohara telah membawa nuansa tentram ke dalam kehidupannya yang sering kali diselimuti kekhawatiran akan takdir wangsa.

Sementara itu, di ruangan terpisah yang telah disiapkan secara khusus, Mpu Kumbayoni telah ditempatkan di tempat tidur yang nyaman. Lukanya yang menganga kini dirawat dengan cermat oleh tabib kerajaan Panaraban, sementara para abdinya yang setia berjaga di ambang pintu. Laturana, Megarana, dan Wiyuhmega, yang menyertai Manohara dalam perjalanan melelahkan itu, juga mendapatkan tempat peristirahatan yang layak, guna memulihkan diri dari keletihan.

"Aku sungguh merasa lega atas kepulanganmu yang selamat, Diajeng," ujar Rakai Panaraban, suaranya mengandung kehangatan tu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bara Dendam Sang Prabu Boko   Bab 86: Hadiah Sang Putra dan Ancaman Cundrik di Pangurakan

    Pagi tiba di Keraton Medang, membawa sinar mentari yang seolah menolak kegelapan malam yang penuh darah. Mahamentri I Halu Pangeran Balaputeradewa terbangun dalam keheningan yang semestinya tenang, namun segera panik ketika telinganya menangkap suara Mayang Salewang terisak dan muntah-muntah dari bilik air. Ia bangkit, hati dilanda kecemasan."Dayang! Cepat kemari!" Balaputeradewa beranjak dari ranjang dengan wajah pias, melangkah cepat menuju sumber suara. "Mayang, ada apa gerangan, Adinda? Suaramu... mengapa kau terdengar begitu tersiksa?"Dayang yang berpengalaman, yang bertugas merawat Mayang, segera menghadap dengan sigap. "Ada yang bisa saya bantu, Gusti Mahamentri? Kondisi Gusti Ayu tampak tidak baik.""Periksalah Mayang sekarang!" perintah Pangeran dengan suara tegang, "Aku sangat khawatir! Ia muntah-muntah dan wajahnya pucat pasi."Dayang itu segera menghampiri Mayang Salewang dan memeriksanya dengan seksama, mengamati setiap tanda yang terlihat. Setelah beberapa saat, Dayang

  • Bara Dendam Sang Prabu Boko   Bab 85: Kegelisahan Mayang dan Kebenaran yang Tersembunyi

    Kamar peristirahatan Mahamentri I Halu Pangeran Balaputeradewa merupakan perwujudan kemegahan arsitektur istana Medang, dipenuhi ukiran-ukiran rumit yang merefleksikan kisah-kisah kepahlawanan dan mitologi Hindu-Buddha. Pilar-pilar berlapis perunggu berdiri tegak, menopang atap kayu ulin yang berukir relief dewa-dewi, sementara harum dupa cendana yang membara di sudut ruangan sedikit pun tidak mampu mengusir udara berat dan dingin yang mencekam. Sebuah kegelisahan yang nyaris kasatmata melayang di setiap sudut ruangan, seolah merefleksikan gejolak hati sang istri Mahamentri Mayang Salewang.Dekrit Agung dari Baginda Maharaja Samarattungga telah termaktub dengan tinta emas dan disegel dengan stempel Kerajaan: hukuman mati bagi Mpu Rahagi, Kepala Walaing, dan putrinya, Srigunting, adalah keniscayaan yang tak terbantahkan. Di luar kamar yang megah itu, para pengawal dan abdi dalem telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan cekatan, mengawal tahapan-tahapan prosesi hukuman yang akan seg

  • Bara Dendam Sang Prabu Boko   Bab 84 Dekrit Maharaja: Bumi Hangus dan Kegelisahan Pengantin Baru

    Pagi membayang di Keraton Medang di Poh Pitu, namun suasana masih diselimuti aura kelam dan berat. Noda darah kering yang semalam bercampur aduk dengan confetti pernikahan di pelataran masih terlihat jelas, menjadi saksi bisu akan penghianatan yang mengoyak keheningan malam sakral. Aroma amisnya besi berkarat bercampur asap sisa pembakaran yang tak kunjung hilang, membaur dengan kepulan kemenyan yang dihidupkan untuk menyingkirkan pengaruh buruk.Di tengah ketegangan yang pekat itu, Maharaja Samarattungga berdiri tegak di singgasananya dalam balairung agung, memancarkan amarah yang dingin, membeku, namun mematikan. Pemberontakan yang dipimpin oleh Walaing dan Wasa Mandala tepat di malam perhelatan pernikahan sang Mahamentri I Halu adalah penghinaan tertinggi, bukan saja terhadap Keraton, melainkan terhadap kewibawaan agung dinasti Sailandra yang selama ini dihormati."Aku perintahkan!" suara Maharaja Samarattungga menggelegar, memenuhi seisi ruang dewan yang sedari tadi diliputi kehen

  • Bara Dendam Sang Prabu Boko   Bab 83: Kekhawatiran Rakai Panaraban dan Kabar dari Tumenggung Alap-alap

    Watak Panaraban terasa damai, jauh dari hiruk pikuk politik Keraton Medang yang senantiasa bergolak. Di kediaman utama, pendopo agung yang memancarkan ketenangan arsitektur khas Jawa, Rakai Panaraban menatap istrinya, Dyah Ayu Manohara, dengan kehangatan dan rasa syukur yang mendalam. Kehadiran Dyah Ayu Manohara telah membawa nuansa tentram ke dalam kehidupannya yang sering kali diselimuti kekhawatiran akan takdir wangsa.Sementara itu, di ruangan terpisah yang telah disiapkan secara khusus, Mpu Kumbayoni telah ditempatkan di tempat tidur yang nyaman. Lukanya yang menganga kini dirawat dengan cermat oleh tabib kerajaan Panaraban, sementara para abdinya yang setia berjaga di ambang pintu. Laturana, Megarana, dan Wiyuhmega, yang menyertai Manohara dalam perjalanan melelahkan itu, juga mendapatkan tempat peristirahatan yang layak, guna memulihkan diri dari keletihan."Aku sungguh merasa lega atas kepulanganmu yang selamat, Diajeng," ujar Rakai Panaraban, suaranya mengandung kehangatan tu

  • Bara Dendam Sang Prabu Boko   Bab 82 Gandam Lali Jiwa

    Setelah luka menganga Gusti Mpu Kumbayoni telah terbalut rapi dengan dedaunan obat yang ia petik dan lumuri pada kulitnya, Dyah Ayu Manohara menatapnya dengan raut wajah penuh empati yang memudar perlahan, digantikan oleh selubung rasa penasaran yang teramat dalam. Pandangan matanya yang elok menyusuri guratan lelah dan bekas luka pada tubuh Gusti, seolah mencoba menguak kisah di baliknya. Wajahnya yang rupawan memancarkan kecantikan murni yang lembut, kontras dengan kengerian medan laga yang baru saja ia saksikan.“Lalu, ki sanak ini gerangan siapa?” tanya Dyah Ayu Manohara, suaranya mengalun lirih dan halus bagai lantunan tembang merdu, namun dipenuhi nuansa ingin tahu. Ia tidak peduli kemeut (busuk) ataupun bersih, hatinya diliputi rasa iba melihat siapapun terluka parah. “Mengapa pula ki sanak sampai terluka begitu parah dan terkapar di tanah hutan yang sunyi ini?”Gusti Mpu Kumbayoni, meskipun di lubuk hatinya diselubungi kekecewaan yang tak terkira lantaran Dyah Ayu telah menjad

  • Bara Dendam Sang Prabu Boko   Bab 81: Sumber Kehidupan di Panaraban dan Jatuh Cinta yang Terlarang

    Malam merayap menyelimuti pelarian yang pedih dari pusat kekuasaan. Kemenangan yang digantungkan kini tercerai-berai menjadi kekalahan yang menghimpit. Mpu Kumbayoni, Laturana, Megarana, dan Wiyuhmega bergerak tanpa henti, meninggalkan gemuruh Keraton Medang yang baru saja dibasahi darah, menuju Watak Panaraban. Harapan satu-satunya terpaut pada benteng perlindungan di tanah itu, walau langkah mereka kini serupa bara api yang nyaris padam.Laju pelarian itu semakin tertatih-tatih. Mpu Kumbayoni, pemimpin muda dengan kharisma membara, kini lunglai tak berdaya. Luka dalam yang ditoreh pedang Gagak Rukma perlahan mengambil alih kesadarannya, memantik demam tinggi yang menyiksa dan dahaga yang tak terperi. Mereka terpaksa bergerak tanpa bekal berarti, memaksa untuk mengarahkan pandangan kepada hutan belantara yang pekat, berharap menemukan sumber kehidupan."Gusti Mpu Kumbayoni..." suara Laturana sarat kegalauan, memapah Kumbayoni dengan tenaga terakhir, "...kekuatannya terkuras habis. Ia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status