"Dua anak manusia yang terluka akan cinta lebih mengerti arti kesakitan, dari pada dua manusia yang menyatu karena perselingkuhan" =Khasmeera=***Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih dua puluh enam jam dengan tiga kali transit yang melelahkan, akhirnya sampai juga Saujana di Edinburgh.Edinburgh (dibaca: Edinbrah), menjadi tujuan Saujana untuk menenangkan diri. Kota yang terletak di pesisir timur tanah rendah tengah Skotlandia.Dia memilih St Giles Apartment sebagai tempat menginap, yang lokasinya ada tepat di tengah-tengah daerah Old Town nya dan berada percis di seberang St Giles Cathedral.Sedikit melelahkan harus mengangkat koper menuju kamar yang terletak di lantai dua apartment. Jangan berharap kalian melihat lift, mengingat Edinburgh adalah kota tua.
"Ada dua jenis karma, baik dan buruk. Bagaimana nikmatnya perjalanan manusia menghapus karma buruk yang pernah terjadi dalam masa lalu mereka, sebelum akhirnya kebaikan datang menghampiri" =Khasmeera=***Sementara Galih dan Saujana sedang menikmati perjalanan yang entah berujung bahagia, atau hanya sekedar pertemuan tanpa ada kisah di dalamnya. Andara justru tengah menjalani pernikahan semu bersama Danu. Tabiat asli Danu yang buruk pun mulai terlihat. Dia yang selama menikah dengan Galih tidak pernah sekali pun mendapatkan perlakuan kasar, kini mulai merasakan hal itu.Setiap kali Andara salah bicara atau tidak melayani permintaannya, maka Danu tidak segan memukul dan menghina dirinya. Dia tersiksa lahir batin tiap kali Danu melecehkan harga dirinya."Wanita murahan sepertimu tak pantas mendampingiku. Pantas saja Galih langsung membuang, dan tak peduli aka
"Sejatinya prrnikahan adalah pertemuan dua insan yang punya banyak kekurangan. Disatukan dalam ikatan suci, supaya bisa saling melengkapi kekurangan masing-masing" =Khasmeera=***"Apakah kau mau menikah denganku, Saujana?"Pertanyaan yang dilontarkan Galih malam itu di depan St Giles Cathedral sontak membuatnya kaget. Saujana tidak tahu jawaban apa yang harus dia katakan pada lelaki yang tiba-tiba saja menyodorkan satu kotak kecil berisi cincin bermata safir padanya."A-aku ... Galih, bagaimana mungkin kau melamarku? Kita belum lama saling kenal. Aku belum tahu siapa dirimu, dan kau pun juga belum mengenalku" ucap Saujana pada Galih."Aku percaya kau adalah jodoh yang dikirim Tuhan untukku. Kita berdua sama-sama pernah terluka, dan tahu bagaimana rasanya. Aku ingin kita saling menutup luka itu dengan satu ikatan suci yang menguatkan satu sama lain" jawab G
"Penyesalan memang selalu datang terlambat, dan saat itu tiba, kita hanya bisa menatap kebahagiaan orang lain dengan menahan luka" =Khasmeera=***"Saujana akan menikah dengan Galih dalam waktu dekat. Aku sebagai sahabat hanya bisa mengucapkan selamat berbahagia untuk mereka. Untuk kau, Danu, semoga kau ikhlas menerima kenyataan ini"Perkataan Evan, salah satu sahabatnya hari itu membuat Danu terkejut. Dia tidak menyangka, Saujana akan menikah dengan Galih. Apa yang sebenarnya direncanakan Tuhan untuk mereka berempat."Mengapa kesialan selalu datang menghampiri hidupku?" ucap Danu menahan amarah."Kau yang memulai semua ini, Danu. Tuhan sedang memperlihatkan kebenaran padamu. Jangan pernah kau menyalahkan-Nya, karena semua berjalan sesuai kehendak-Nya" ucap Evan bijak.Danu semakin emosi mendengar nasehat Evan padanya
"Wanita itu sabar dalam segala hal. Namun, jangan pernah membuat mereka terluka dalam. Luka itu akan menjadi kekuatan untuk melawan ketidakadilan yang dia terima" =Khasmeera=***Orang tua Andara langsung membawa putri dan juga cucu mereka keluar dari rumah kontrakan yang di huni oleh Danu juga Andara.Amarah nampak terlihat jelas di mata kedua orang tua yang seharusnya sudah merasakan ketenangan di masa tuanya. Namun, semua itu terusik karena menantu yang tidak tahu diri."Kita harus melaporkan hal ini ke pihak kepolisian, Andara. Kau tidak bisa lagi bersabar menghadapi kekerasan suamimu!" ucap sang papa menahan amarah.Andara hanya bisa terisak pelan dalam pelukan sang mama yang merasa iba melihat penderitaan putri juga cucunya setelah menikah dengan Danu."Andara menyerahkan semua pada papa. Aku sudah tak sanggup lagi menahan kekerasan ya
"Kebodohan para orang tua yang hanya mengedepankan ego, berimbas pada anak-anak. Kalian tidak pernah tahu, jika anak-anak boleh meminta, mereka memilih untuk tidak usah dilahirkan ke dunia" =Khasmeera=***Andara menatap putri kecilnya yang masih terlelap dalam dekapan. Dia merasa berdosa, tidak bisa memberikan kebahagiaan untuknya. Padahal, bukan ini yang dia inginkan ketika terlahir ke dunia.Andai waktu bisa berputar kembali, Andara ingin kembali ke masa di mana dia bahagia bersama Gilang, mantan suaminya. Namun, sekali lagi, kebodohan menghancurkan hidupnya."Maafkan kesalahan bunda, Nak. Seharusnya kau tidak boleh melihat kesedihan dan luka ini. Kau hanya boleh melihat senyum dan kebahagiaan bunda saja" ucap Andara menatap putrinya.Tanpa Andara sadari, sang mama mendengarkan semua yang Andara ucapkan pada cucunya. Dia juga merasa berdosa pada Andara. S
"Perceraian adalah hal yang dibenci Tuhan. Namun, terkadang setiap pasangan tidak pernah mengerti, bagaimana menghargai pasangan, supaya tidak terjadi perpisahan" =Khasmeera=***"Aku ingin kita bercerai" ucap Andara pada Danu tanpa ekspresi."Baguslah. Akhirnya kau menyerah juga. Kau urus saja, lebih cepat akan lebih baik bagi kita" jawab Danu terlihat bahagia."Kau tenang saja, pengacara papa sudah mengurus semua. Setelah selesai, kau boleh tinggalkan rumah ini, dan bawa semua barang-barangmu" ucap Andara berlalu pergi."Kau tidak akan menuntut nafkah Siena setelah kita bercerai, bukan?" tanya Danu tanpa peduli perasaan Andara.Andara berhenti melangkah, dan berbalik, lalu berjalan menghampiri Danu dengan amarah yang selama ini dia tahan."Kau jangan khawatir, Danu! Aku tidak akan minta sepeser pun uangmu untuk membiayai S
"Kau hanya masa lalu untukku, Danu! Pergi, dan jangam pernah datang lagi""Aku tidak akan pernah membiarkan Galih memilikimu, Saujana. Kau hanya milikku, dan tidak ada seorangpun yang bisa mengambilmu dariku!"Ucapan Danu membuat Saujana bergidik ngeri. Dia tidak pernah menyangka, mantan tunanganya datang, dan membuat kekacauan di depan ruang prakteknya."Security, tolong usir dia dari sini. Jangan biarkan dia datang lagi, dan membuat kekacauan" perintah Saujana pada pihak keamanan rumah sakit."Baik, Dokter" ucap dua petugas keamanan sambil menyeret Danu keluar dari rumah sakit.Saujana benar-benar dibuat malu oleh Danu hari ini. Beberapa pasien hanya menatapnya iba karena kejadian itu. Dia memutuskan menghubungi Galih dan menceritakan kejadian yang membuatnya takut."Jangan kemana-mana, tetap di sana. Sepuluh menit lagi aku sampai" ucap Galih menutup telepon.Saujana masih trauma dengan kejadian t