Share

Kara mulai membuka diri

Reinhard merutuk pada ide yang terdengar keren berapa jam sebelumnya. Buket bunga  pilihan sekretarisnya. Rangkaian tersusun dari ratusan mawar jumbo menjadikannya buket berukuran besar, merah menyala pada siang hari seperti ini.

Senyuman Kara seakan menahan tawa melihat Reinhard sekarang. Berdiri sembari memegang hand bouquet setengah tubuhnya. Kadung malu dia melangkah ke arah Kara.

“Tertawalah daripada perutmu sakit menahannya.”

Butuh berapa menit akhirnya tawa Kara usai. “Terima kasih atas buket bunga pemberianmu, Rein. Kuyakin butuh pencapaian mencapai ke ruangan ini.”

“Bukan sekedar pencapain saja tetapi harus kuat menahan malu.” Tentu saja dari parkiran melewati pengunjung serta pegawai restoran. Dilanjutkan menunggu di depan ruangan Kara. Menjadikan dirinya pusat perhatian mencolok.

Kara mengambil dari tangan Reinhard lalu meletakkan di sofa. Perpaduan warna hitam sofa tampak mencolok dengan merah ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status