Sudah satu minggu aku bekerja di kantor Evan. Selama itu aku mencoba beradaptasi dan mulai mempelajari tupoksi bagian aku bekerja. Sebenarnya cukup sederhana, karena apa yang sedang dilakukan atau dikerjakan oleh Evan, otomatis akan ikut kami kerjakan bersama.
Seperti sekarang ini, aku, Yuyun dan Pak Hariman sedang menyusun hasil laporan dari para arsitek yang tel
Setelah kejadian salah map itu, aku tidak henti-hentinya memikirkan akan mengundurkan diri. Sungguh aku merasa malu pada diriku sendiri, merasa bahwa aku tidak pantas berada di kantor Evan tersebut.Aku yang benar-benar bingung bahkan sempat ingin menemui Evan untuk meminta maaf sekali lagi, nyatanya pria itu sedang tidak berada di kantor.
"Jadi benar kau dan Pak Evan pernah bertetangga?" Yuyun duduk di depan meja kerjaku setelah menarik salah satu kursi. Ia jelas melihat beberapa hari yang lalu ketika Evan menarik tanganku keluar dari lobi.Aku langsung mengangkat kedua tangan. "Tapi aku sungguh tidak tahu sebelumnya kalau Pak Evan adalah bos di kantor ini," balasku tidak ingin merasa bahwa a
Gosip tentang kedatangan wanita ke ruangan Evan telah meluas, hingga ke seluruh lantai kantor. Bukan aku membeberkan hal tersebut, tapi tak lain adalah Mbak Siska. Bahkan karyawan tempatku bekerja telah menemukan foto pernikahan Evan dan wanita bernama Maya tersebut melalui media sosial."Wow dia sangat cantik," puji Yuyun yang sejak kedatangannya ke kantor, memil
"Kau kelihatan kurang tidur?"Tatsuya memandangku dengan saksama. Saat ini aku menumpang di mobilnya untuk berangkat ke tempat kerja, setelah kakiku terlalu lelah untuk berjalan ke stasiun MRT.
"Kalau tarik tangan orang itu begini, bukan pergelangan tangannya. Lagipula saya bukan balita Kiran yang perlu kau tarik-tarik segala. Tinggal tunjukkin bonekanya kan bisa."Aku menenggelamkan kepalaku di dalam selimut sambil membayangkan kembali bagaimana tindakan Evan yang sempat membuatku salah paham.
Keluarga penuh kehangatan. Itulah definisi yang kusematkan ketika melihat bagaimana Maya memeluk Evan ketika Karin terbaring di atas tempat tidur rumah sakit. Segalanya terlihat seimbang dan harmonis."Eh, udah selesai tuh Kiran," celetuk Yuyun dari belakang.
Aku tahu kalau Tatsuya yang mengetahui sejarah perasaanku pada Evan bukanlah pilihan yang baik. Selama tiga hari berturut-turut, Tatsuya selalu membahas dan bertanya tentang awal mula aku berkenalan dengan Evan, hingga apa yang membuatku jatuh cinta kepada lelaki itu.Tatsuya sebenarnya cukup menghargai bagaimana perasaanku kepada Evan, hingga dirinya mendengar ba
Ajakan Deril untuk menjalin hubungan membuatku berada dalam kebimbangan yang amat besar. Apalagi lelaki itu aktif membangun komunikasi tanpa menyinggung masalah jawabanku.Aku memang memberinya waktu selama seminggu untuk memikirkannya. Bukan hanya tentang isi hatiku yang apakah siap menerima Deril sebagai kekasihku, tetapi apakah kami benar-benar mampu menjaga hu