Kali ini author beralih ke Abraham, kenapa? Karena kalian tentunya bakalan penasaran juga, apa sih yang terjadi setelah Abraham ninggalin Aristela di rumahnya?
Okay, happy reading. Sebelum itu jangan lupa like-nya, nanti koment-nya menyusul.
●●●
Semalam, Abraham benar-benar mati rasa, dia juga heran pada dirinya sendiri, sepercik ketertegungan dalam dirinya pernah muncul, tapi tak bertahan lama kembali menjadi tidak peduli, kenapa? Karena rasa tidak sukanya kepada Aristela masih besar. Hadirnya orang baru pun terasa aneh dan dia tidak terbiasa, dengan kehadiran Aristela, para saudaranya lebih fokus ke gadis itu, sampai-sampai Adnan seperti bocah yang baru saja jatuh cinta dan sulit mengontrol diri, yang Abraham khawatirkan, pelajaran adiknya itu pun bisa-bisa terganggu.
Di rumah, Abraham ditanya oleh Cahyani, apakah jalan-jalannya bersama Aristela itu lancar a
Mau nanya, sampai di sini bagaimana dengan alur cerita Be My Princess Adibrata? Semoga enggak ngebosenin yah, aamiin, dan kalian makin suka dengan alurnya.Happy Readings●●●Teriakan Ratih melengking tinggi saat dia mengatakan tidak! Syahrul menghampiri karyawannya yang satu itu lalu bertanya, "Apa yang terjadi?"Sebelum Ratih menjawab, Abraham menunjukkan sesuatu kepada Syahrul."Apa hubungamu dengan wanita ini?"Syahrul mengambil ponsel milik Abraham dan melihat foto dirinya bersama Aristela, Syahrul mengerutkan kening, dari mana pria itu mendapatkan foto tersebut?"Apa kau seorang penguntit?""Jawab saja, apa hubunganmu dengan Aristela? Saya tidak suka berbasa-basi," ujar Abraham menghindari pembahasan lain."Apa hakmu? Memotret
Sontak, sebelum perkelahian semakin menjadi, orang-orang segera melerai ketiganya, yang di mana Asma dan Pita kompak ingin memukuli Aristela."Awas lo yah!" ancam Pita. Namun Aristela lebih garang lagi membalasnya, "Apa, hah?! Kamu pengen kucincang?"Keduanya segera pergi karena dianggap membuat keributan di toko es krim, sementara Aristela mendapat pembelaan, karena beberapa pelanggan di sana sempat menyaksikan awal kejadian."Makasih banyak yah, Kak. Udah ngebelain Aristela." Orang-orang di sana mengucapkan sama-sama dan akhirnya Aristela kembali memesan es krim dan menikmatinya secara tenang tanpa gangguan dua orang yang menyebalkan tadi.●●●Kepulangan Abraham di rumah Cahyani, membawa kabar yang menghebohkan dan mendramatiskan untuk Adnan, Adnan sangat syok mendengar penjelasan serta bukti yang telah diberikan oleh Abraham, akan tetapi ..
Aderald berhasil menyusul Abraham yang ingin masuk ke kamarnya, pundak pria itu ditahan oleh sang adik dan membuatnya berbalik."Bang, lo kenapa sih akhir-akhir ini? Lo jadi berbeda dan benar kata Adnan, lo bukan Bang Abraham yang kami kenal, sebenarnya ada apa?"Abraham menarik lengan Aderald dan menuntunnya ke halaman rumah bagian belakang untuk menyatakan keresahannya akhir-akhir ini."Gue kacau, Rald. Gue terlalu fokus ke Aristela sehingga lupa sama jati diri gue, kenapa hal itu terjadi? Secara realistis, sangat aneh jika kita akrab dengan seseorang dalam waktu yang dekat, padahal dia orang baru, dan kenapa dengan mudahnya kalian dekat bersama Aristela itu? Tidakkah kalian mengira jika ada yang disembunyikan oleh gadis itu?" tanya Abraham. Aderald menggaruk kepalanya, ia sendiri bingung, memang yang dikatakan oleh abangnya itu benar, kita tidak boleh mudah berteman dengan orang yang baru, karena kita tidak tahu apa tuj
Baru saja Aristela ingin pulang setelah menjajal habis es krimnya, gadis tersebut harus mengurungkan niatnya sebentar karena mendengar ponselnya yang berbunyi di dalam tas."Siapa yang nelepon, yah?"Dia mengecek ponselnya dan melihat nama Syahrul tertera di sana. Aristela segera mengangkat telepon tersebut dan akhirnya berbicara kepada mantan bosnya itu. Yang mereka bicarakan adalah, Syahrul mengajak Aristela untuk bertemu sebentar saja dan menanyakan di mana lokasi gadis itu, Aristela pun menjawabnya bahwa dia berada di es krim bertepatan di jalan semangka nomor 2.Baiklah, tunggu saya di sana. (Syahrul)Baik, Pak. (Aristela)"Sebenarnya, apa sih yang pengen dibicarain sama Pak Syahrul? Apakah ada tembakan baru dalam babak kedua dengan strategi yang lebih mutakhir?" tanya Aristela pada dirinya sendiri."Huft, entahlah, biarla
Aristela lega bukan main, masalahnya sedikit terselesaikan, di mana Pak Syahrul sudah berdamai dengan perasaannya sementara dua cabe-cabean yang tak lain dan tak bukan adalah Asma dan Pita, juga akan diurus oleh Syahrul secara langsung, dan Aristela sedikit ngeri kalau membayangkan Syahrul jika dia sudah marah, pasti auranya akan mengintimidasi sampai ke tulang lawan-lawannya.Sekarang, Aristela takkan menyia-nyiakan rasa letihnya karena dia terlanjur capek, maka masalah yang menghampirinya pun sisa satu, maka dia harus menyelesaikannya urusannya bersama Abraham sebelum sang papah dan Tante Cahyani semakin siap untuk mempercepat hari pernikahan mereka.Tujuan Aristela selanjutnya adalah, ke rumah Tante Cahyani.Sampai di sana, Aristela dan keempat pangeran Adibrata berpapasan di halaman rumah dan kebetulan pula keempatnya ingin masuk ke mobil untuk menuju rumah Aristela agar dapat berbicara dengan wanita tersebut, akan
Sebelum lanjut ke permasalahan inti di mana posisi Aristela dan Abraham yang berhasil membuat otak kalian traveling, mari kita kupas terlebih dahulu sebelum Cahyani membuka pintu kamar itu. Seiring berjalannya cerita, nanti juga bakalan masuk ke lanjutannya pula.Happy Readings."Bang, kira-kira mereka lagi perang enggak yah?" tanya Aderald ke August dan August langsung memegang dagunya sembari berpikir, kemudian menjawab pertanyaan sang adik dengan jawaban yang nyeleneh, "Yoi, perang di ranjang mereka.""Ngada-ngada lo, Bang. Otak lu enggak pernah bener emang," balas Aderald."Tuh suara mereka dah mulai kedengeran, keknya Aristela lagi mendominasi di dalam," ucap Agam dan Adnan kesal mendengarnya karena pasti sang kakak ketus di dalam sana akan sangat sulit memahami Aristela."Hadeuh lama banget," sebal Adnan lalu mengembuskan napas.
Ke esokan harinya, Asma dan Pita datang ke toko roti setelah jam istirahat, kenapa? Karena semalam adalah moment bahagia mereka, di mana kedua wanita itu mengira bahwa ajakan pertemuan dari Syahrul adalah kesempatan untuk mendapatkan tawaran kerja kembali. Namun semuanya salah ketika keduanya telah bertemu dengan pria tersebut."Sebelum masuk ke inti pembicaraan, saya ingin tahu bagaimana perasaan kalian serta apa harapan kalian kepada saya setelah hadir setelah mendapat surat ajakan pertemuan non formal di perusahaan?" tanya Syahrul, wibawanya tetap tampak memesona di mata Asma dan Pita."Pita, silakan jawab," perintah Syahrul."Tentunya sangat senang sekali, Pak. Dan besar harapan saya untuk mendapatkan maaf dari Bapak dan bisa kembali bekerja di sini," ucap Pita, bahkan matanya tak bisa berbohong untuk tidak menitikkan air mata saking bahagianya."Asma?""Kurang lebih seperti Pita, P
Sejujurnya Aristela semakin malu ketika mengingat kejadian tadi, apalagi mereka berdua sampai ketahuan oleh Pak Raden. Namun, Aristela juga merasa tidak percaya di sisi lain hatinya, karena kenapa pria itu menyukainya secara tiba-tiba? Rasa khawatir pun melanda Aristela sehingga membuatnya melamun dan membayangkan jika Abraham hanya mempermainkannya.Yah ... betul Aristela, tidak masuk akal bila belum sebulan tiba-tiba dia menyukaimu, dan seseorang butuh waktu untuk memastikan perasaan itu apakah benar atau tidak. Jangan sampai Kak Abraham hanya mempermainkanku karena aku betul-betul tak ada pengalaman dalam zona ini, jika jujur ... perasaanku lebih percaya kepada Pak Syahrul di banding Kak Abraham sendiri, karena Pak Syahrul sudah lumayan lama kami berkenalan. Batin Aristela.Aristela tersadar segera karena dia mulai masuk ke rumah kembali, di mana Abraham pun kumpul bersama saudara-saudaranya."Hei, apa yang kalian bi