Share

Bab 5 Tamu Tak Diundang

     Mendengar ucapan Nyonya Elisabeth Shanara merasa gembira sekaligus kasihan, dia pikir mungkin begitulah nasib kebanyakan orang tua, walau kekayaan berlimpah, anak cucu jika sudah besar maka akan jarang bersama mereka.

    Shanara dapat mengerti perasaan Oma saat itu, selain dia memang sangat ingin belajar memasak dia juga berfikir menemani Oma akan membantu wanita tua itu sedikit bahagia, entah kenapa dalam hati muncul perasaan perduli pada wanita ini.

   "Oma, kalau begitu Shanara akan berkunjung pada hari libur."

  "Hem, itu bagus, Oma akan menyuruh sopir menjemput mu.

   "Ah, Shanara rasa itu tidak perlu Oma, tidak mau merepotkan." Shanara bisa naik bis saja. Ucapnya menolak

    "Akan lebih baik jika di jemput sopir, nanti kamu tidak akan kerepotan mencari alamat Oma. Pinta nyonya Elisabeth berharap gadis itu tidak menolak permintaannya.

    Shanara tampak berfikir, mungkin ada benarnya yang di ucapkan Oma, dia belum pernah kerumah Oma tentu belum tau tempat tinggal wanita itu.

    "Ya baiklah Oma, Maaf akan merepotkan." Ucapnya sopan

   "Tidak perlu sungkan, Oma sangat senang Shanara mau ke rumah Oma. Ucap nyonya Elisabeth bersemangat.

    "Nah kalau begitu sekarang oma pulang dulu, nanti kabari Oma saat kamu libur. Ucap nyonya Elisabeth berdiri dan mengambil tas tangan nya. Walau sudah tua tapi dia masih terlihat sangat elegan dan cantik, Shanara sangat kagum.

     "Baik oma." Shanara akan mengabari oma nanti. Ucap Shanara sambil mengantar wanita itu ke pintu.

   Setelah kepergian Elisabeth Shanara membereskan rumahnya, Sudah hampir 2 minggu ini dia tidak berada dirumah. Tadi saat nyonya Elisabeth berkunjung dia merasa sedikit malu dengan keadaan rumahnya yang kotor dan berantakan.

     Tapi Shanara kagum dengan wanita itu walaupun dia adalah orang terpandang tapi dia tidak keberatan berada di tempat sederhana seperti rumahnya ini.

     Hampir dua jam kemudian Shanara baru menyesaikan pekerjaannya diapun berniat untuk mandi dan beristirahat namun saat dia baru akan masuk kamar mandi, pintunya di ketuk dari luar. "Siapa lagi yang datang?" Pikirnya,  Tidak banyak orang yang tau rumah nya ini.

    Walaupun enggan Shanara tetap membukakan pintu untuk melihat siapa yang datang.

     "Jack !!?" Ucapnya kaget ketika melihat Jackob.

    "Hi Sha." Ucap Jackob tersenyum di depan pintu.

     "Untuk apa kamu kesini?" Tanya Shanara dengan nada dingin.

    "Shanara.'' Apa begitu cara mu menyambut tamu,,? Ucap Jackob setengah bercanda.

    "Hemph ! Apa tamu itu tau dia di undang atau tidak?" Shanara menjawab masih dengan nada dingin, dia benar-benar tidak berniat menyambut Jackob dengan ramah, Shanara berdiri di depan pintu dengan melipat kedua tangan nya di depan dada.

     "Apa kamu tidak ingin membiarkan aku masuk Sha?" Melihat sikap Shanara yang begitu dingin padanya Jackob merasa sedikit kesal.

    "Untuk apa?" Shanara mulai sedikit kesal

     "Sha."  Beri aku kesempatan untuk menjelaskan kesalah pahaman di antara kita. Ucap Jackob tidak ingin menyerah, dia yakin Shanara masih mencintainya.

    "Jackob! Hubungan kita sudah berakhir tidak ada yang perlu kamu jelaskan. Ucap Shanara segera berbalik badan dan hendak menutup pintu. Tapi Jackob bergerak cepat menahan pintu itu sambil berkata ''Sha.'' Tolong beri aku kesempatan.'' Aku tau semua ini salahku, tapi aku janji tidak akan berbuat begitu lagi. Ucap nya dengan nada memelas.

   ''Jack ! Semua sudah berakhir empat tahun lalu, lagipula mau kamu kemanakan si Maggie?! Shanara meninggikan nada suaranya. Hatinya masih sakit telah di hianati walau semua itu sudah empat tahun lalu tapi kehadiran Jackob kali ini hanya menggores kembali bekas luka itu.

   ''Shanara aku bisa mengakhiri hubungan ku dengan Maggie saat ini juga jika kamu mau kembali padaku.'' Jackob masih dengan nada memelas,  hatinya benar-benar mengharap Shanara mau memaafkannya.

    Tapi hati Shanara telah membatu ''Mengakhiri?'' Berarti kamu benar-benar memiliki hubungan dengan nya! Ucap Shanara mencibir, lalu menambahkan ''Jack..'' Aku harap kamu jangan menggangguku lagi ! Ucap Shanara tanpa memberi kesempatan pada Jackob untuk merespon dengan cepat dia membanting pintu lalu menguncinya. Dia menyandarkan tubuhnya di pintu itu, air mata jatuh tanpa bisa dia tahan, Rasa sakit dalam hatinya kembali membawa nya ke masa lalu yang amat menyakitkan baginya itu.

    Laki-laki yang sangat di cintainya dan adalah orang satu-satunya yang dia harapkan menjadi pendamping hidupnya itu telah menggores luka yang begitu dalam di hatinya.

    Shanara menghela nafas lalu menghapus air matanya dalam hati dia berkata ''Sha..'' Air mata mu ini terlalu berharga untuk kau gunakan pada laki-laki brengsek seperti itu.

   Di luar pintu Jackob tertegun, Shanara apakah kamu sudah benar-benar melupakan ku?'' Apa sudah tidak ada lagi cinta di hatimu untuk ku Sha?! Hatinya sedih tapi dia sadar dalam hal ini dia lah yang bersalah tapi dia tidak ingin menyerah begitu saja dia yakin bisa membujuk gadis itu kembali padanya.

    Memandang pintu yang tertutup itu Jackob kemudian menghela nafas sambil berkata dalam hati ''Sha.. Kamu adalah milik ku dan akan kembali pada ku. Ucapnya dengan langkah berat berjalan menuju mobilnya yang terparkir di pinggir jalan.

   Dari kejauhan di dalam sebuah taxi sepasang mata memandang ke arah Jackob yang berjalan dan memasuki mobilnya, Maggi mengepalkan tangan ''Jack.'' Kamu adalah milik ku dan selamanya akan menjadi milikku. Ucapnya dalam hati

   Setelah mendapat tamu tak di undang itu Shanara segera mandi kemudian membaringkan tubuhnya yang terasa lelah namun dia tidak dapat memejamkan mata.

   Jackob tidak akan menyerah begitu saja dia tau itu, Sekarang pria itu sudah tau tempat tinggalnya dia pasti akan kembali kesini pikir Shanara.

   Apa yang harus aku lakukan? mencari apartement yang murah dan layak seperti ini tidak mudah di kota Adelite, tapi jika dirinya tetap tinggal disini dia tidak akan bisa hidup tenang.

   ''Maggie..'' Wanita itu tidak akan tinggal diam, Shanara tau kakak tirinya itu, Jika dia berhasil merampas Jackob dari tangan Shanara maka dia tidak akan senang jika mengetahui niat Jackob yang ingin kembali pada Shanara.

    ''Arhh mengapa mereka masih saja mengganggu hidup ku !

    Sepertinya aku memang harus mencari tempat tinggal baru.'' Secepatnya lebih baik, Pikir Shanara, Membuka ponsel untuk melihat-lihat apartement baru.

   Ada begitu banyak apartement di kota Adelite tapi untuk mendapatkan yang murah dan layak itu sangat susah, Daerah C apartement memiliki harga dua kali lipat dari kawasan D, Dan untuk Shanara yang hanya bekerja di sebuah bar, Itu tentu bukan harga sewa yang murah.

    Shanara membanting ponsel nya di atas ranjang.'' Setelah hampir setengah jam membuka berbagai website real estate dia tidak dapat menemukan harga yang sesuai untuk nya.

 

    Apakah dirinya harus pindah dari kota ini?'' ''Tidak! dia sudah sangat nyaman disini, jika dia pindah dia harus memulai semuanya dari awal lagi.

    ''Ahh Sial! Kenapa harus bertemu lagi dengan dua orang itu?! Gerutu Shanara kesal

   ''Ya sudahlah! Semoga saja Jackob tidak mengganggunya lagi.'' Walau kenyataan itu tipis tapi Shanara tetap berdo'a dalam hati. Dia akan segera mencari tempat tinggal baru, mungkin Clara nanti dapat membantunya. Pikir Shanara.

     Besok dia akan bertanya pada sahabatnya itu dan mungkin juga bisa bertanya pada Daniel,  biar bagimanapun juga dia harus pindah dari sini secepat mungkin. Untuk saat ini dia benar-benar tidak ingin bertemu lagi dengan mereka.

     Apalagi jika Winnie mengetahui keberadaannya itu akan sangat merepotkan, wanita itu pasti akan membuat hidupnya tambah sengsara.

     Ibu dan anak yang rakus akan harta walau sudah merampas segalanya dari tangan keluarga Shanara mereka tidak akan pernah puas.

    Dan jika Maggie dan Jackob benar-benar memiliki hubungan khusus maka mereka akan menganggap Shanara sebagai ancaman.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status