Be Your Guardian

Be Your Guardian

By:  Karmila Aihos  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
18Chapters
1.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Shanara, Gadis cantik, lembut dan baik hati,, tapi lika liku kehidupan nya tak semulus harapan seorang gadis kecil. Untuk menyelamatkan perusahaan peninggalan papa, dia harus rela di jual ibu tiri kepada Om Franky duda kaya beranak 2 yang hampir seusia dengannya, namun keberuntungan sedikit berpihak padanya, melarikan diri dari cengkraman Franky, Shanara memulai hidup baru di kota Adelite, Berkali-kali hampir kehilangan nyawa dan harga diri dia tidak pernah menyerah. Keras nya hidup membuatnya menjadi kebal akan cobaan, Pertemuan kembali dengan kekasih yang telah menyakitinya, Shanara di hadapi dengan dua pilihan. Apakah dia harus tetap di kota ini menjalankan kehidupannya yang mulai membaik, atau memulai kembali dari awal di tempat yang baru?"

View More
Be Your Guardian Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
18 Chapters
Bab 1 Kecelakaan
Shanara terbangun di sebuah ruangan yang asing baginya, tercium aroma disinfectant di udara. Tenggorokannya terasa kering dan seluruh tubuhnya terasa nyeri, Shanara mencoba bangun.    "Jangan..! Anda masih lemah sebaiknya berbaring dulu." Seorang wanita berpakaian serba putih dan topi putih kecil bertengger di kepalanya.  "Suster." Apa yang terjadi padaku,,?! Shanara bertanya pada perawat dengan suara parau.   "Anda mengalami kecelakaan dan koma selama 4 hari." Ucap suster sembari mengecek selang infus.   "Air,,! Suster memberinya segelas air, Shanara lalu meminum beberapa teguk. Dengan bantuan perawat dia bisa duduk bersandar di kepala ranjang rumah sakit itu.    Suster,,! Bagaimana saya bisa mengalami kecelakaan,,? " Shanara mencoba mengingat apa yang terjadi.    ''Nona tidak mengingat apa yang terjadi?'' Shanara mencoba berfikir sejenak, dia benar-benar
Read more
Bab 2 Bertemu Mantan
     Tanpa terasa sudah 3 hari semenjak Shanara siuman, dia merasa jauh lebih baik walau kepalanya masih nyeri. Dokter Edward masuk ruangannya dengan senyum menawan. Setelah satu minggu di rawat disini Shanara sudah akrab dengan dokter Edward.    ''Nona Shanara hari ini saya akan mengganti perban di kepala mu.'' Ucapnya sembari mengecek selang infus kemudian mengecek mata Shanara, setelah di pastikan kondisi pasiennya sudah jauh lebih baik dia mulai melepas perban itu. Ketika perban di buka luka di dahi Shanara sudah hampir sembuh seutuhnya.     Dokter Edward sangat takjub, pemulihan yang cukup cepat, baru satu minggu luka itu sudah mengering jauh lebih cepat dari pada perhitungannya.     ''Bagaimana dok.'' Kapan saya boleh keluar dari sini. Tanya Shanara, dia sedikit khawatir jika berlama-lama di rawat disini dia takut tidak bisa membayar biaya rumah sakitnya.     ''S
Read more
Bab 3 Kembali Seperti Dulu
    "Apa maksud mu?! Jackob terlihat tidak sabar    ''Jangan berpura-pura bodoh Jack! Kamu tau betul apa maksudku.'' Shanara enggan menjelaskan.    ''Kamu menghilang begitu saja, aku mencarimu di seluruh kota Amber.'' Jadi selama ini kamu di sini?''    Shanara tersenyum sinis lalu berkata, ''Untuk apa mencariku?'' Bukankah sudah ada Maggie?'' Shanara teringat kejadian empat tahun lalu, saat dia melarikan diri dari Om Franky. Tujuan pertamanya adalah apartement Jackob karena hanya dia lah orang satu-satunya harapan nya saat itu, tapi tak di sangka saat tiba di sana dia melihat Maggie masuk apartement laki-laki itu yang lansung di sambut di pintu dengan mesra, mereka bercumbu di depan matanya.    Hatinya yang hancur memilih meninggalkan kota Amber. Sekarang laki-laki ini berani menyalahkannya karena pergi tanpa pamit?'' Shanara merasakan luka lama berdarah laki ketika melihat wajah y
Read more
Bab 4 Minum Teh Ternikmat
     Dua Hari setelah dia bertemu kembali dengan Jackob, Shanara merasa tidak nyaman dia meminta keluar dari rumah sakit secepat mungkin, tapi dokter Edward selalu menahannya dengan alasan masih ada beberapa pemeriksaan yang harus ia jalani.     Tapi hari ini dengan wajah memelas Shanara berhasil mendapatkan ijin dokter Edward untuk meninggalkan rumah sakit.     Shanara berada disana lebih dari satu minggu dan dia juga tidak membawa ponselnya, sahabatnya pasti mengkhawatirkannya. Dengan sedikit terburu-buru Shanara keluar dari rumah sakit dan memanggil taxi, duduk di kursi penumpang dia menyebutkan alamat apartement nya.     Satu jam kemudian taxi berhenti di depan sebuah apartement di daerah D kota Adelite, kawasan ini adalah area kelas bawah dan apartemen di daerah D masih sangat terjangkau oleh karyawan swasta sepertinya ini.       Dari jarak sekitar 20 meter sebuah mobil BMW
Read more
Bab 5 Tamu Tak Diundang
     Mendengar ucapan Nyonya Elisabeth Shanara merasa gembira sekaligus kasihan, dia pikir mungkin begitulah nasib kebanyakan orang tua, walau kekayaan berlimpah, anak cucu jika sudah besar maka akan jarang bersama mereka.     Shanara dapat mengerti perasaan Oma saat itu, selain dia memang sangat ingin belajar memasak dia juga berfikir menemani Oma akan membantu wanita tua itu sedikit bahagia, entah kenapa dalam hati muncul perasaan perduli pada wanita ini.    "Oma, kalau begitu Shanara akan berkunjung pada hari libur."   "Hem, itu bagus, Oma akan menyuruh sopir menjemput mu.    "Ah, Shanara rasa itu tidak perlu Oma, tidak mau merepotkan." Shanara bisa naik bis saja. Ucapnya menolak     "Akan lebih baik jika di jemput sopir, nanti kamu tidak akan kerepotan mencari alamat Oma. Pinta nyonya Elisabeth berharap gadis itu tidak menolak permintaannya.  
Read more
Bab 6 Cocktail Special
    Pukul tiga keesokan harinya Shanara memasuki The Heaven bar lewat pintu karyawan setelah berada di dalam dia di sambut ramah oleh rekan kerja yang hampir tiga minggu ini tidak dilihatnya.     "Shanara.." Akhirnya kamu kembali juga! Bar mulai sepi tanpa kamu. Ucap Vivian yang sudah bekerja disana lebih lama dari Shanara.     "Maaf.. Aku.. Ucapannya segera di potong oleh Vivian "Kami semua sudah tau dari Clara." Katanya kamu habis kecelakanan." Bagaimana keadaan mu? Tanya Vivian tampak kawatir.      Walau tidak sedekat Clara, Vivian adalah gadis yang baik dan ramah, Shanara tersenyum lalu berkata "Aku sudah tidak apa-apa." Tidak ada yang serius. Ucapnya     "Oh syukurlah kalau begitu! Karena kalau kamu libur lebih lama lagi aku takut Daniel akan gulung tikar. Ucapnya sembari terkekeh.        "Ahh ya! dia ada di ruangannya." Sana gih temui dia
Read more
Bab 7 Maling Teriak Maling
   "Silangkan kalau kalian mau mencoba." Tapi jangan lupa aku sudah mengingatkan kalian." Ucap Brad     Masih tetap sibuk di belakang bar Shanara hanya mendengarkan komentar para pelanggan tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Cocktail Tomb Rider yang ia ciptakan itu memang memiliki kemampuan membuat orang yang minum lemas secara perlahan.      Karena rasa yang enak dan naiknya perlahan membuat orang terus memesan tanpa mendapat effek yang cepat. Tapi setiap alcohol pasti memabukan jika di konsumsi berlebihan.     Saat sudah hampir pukul 10 keadaan bar sedikit santai.  "Matt, Jordan." Aku tinggal sebentar." Ucapnya segera menuju kekamar mandi.     Tiga menit kemudian dia keluar setelah mencuci tangan dan merapikan diri dia berniat kembali ke belakang bar, tinggal satu jam lagi dia sudah bisa pulang, hari pertama cukup melelahkan pikirnya.     
Read more
Bab 8 Di Manfaatkan
     Melihat adegan itu spontan semua menatap tajam ke arah Shanara terutama para wanita kesal sekaligus iri bisa berada dalam dekapan pria setampan itu.     "Hey..!!! Bu..bukan kah dia..dia itu Gillian..?" Pekik salah satu wanita dari kerumunan orang.     "Maksud mu?" Gillian Anderson?" Jerit wanita di samping wanita tadi.     "Benar! Aku yakin sekali itu dia." Walau tidak seratus persen karena laki-laki itu sangat jarang muncul di media tapi laki-laki itu pernah muncul dalam sebuah interview ekslusive beberapa tahun lalu saat dia mengambil Alih kendali perusahaan raksasa milik keluarganya. Di kota Adelite siapa yang tidak kenal dengan keluarga Anderson, keluarga yang paling mendominasi dan merupakan keluarga terkaya nomor satu disana.      Berita mengenai pengalihan hak kuasa Anderson Corp pada putra tunggal mereka Gillian Anderson itu cukup menggemparkan beberapa tahun lalu
Read more
Bab 9 Menodai Prince Charming
Di balik tembok dekat pintu keluar Hellen menyentuh bagian dadanya, hatinya terasa sakit, saat keluar dari ruangan VIP The Heaven tadi dia tidak secara lansung meninggalkan tempat itu, dengan bersandar di tembok ruang VIP yang tidak kedap suara itu dia dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan.     Hellen baru menyadari selama ini dirinya hanya di manfaatkan oleh mereka, Dia merasa sangat kecewa karena selama ini orang-orang yang dia anggap teman itu tidak pernah tulus padanya. Hellen melangkah keluar The Heaven dengan wajah tertunduk dan hati yang penuh emosi.     Di tempat lain di sebuah Villa mewah kawasan A, Gillian duduk di ruang kerjanya menghadapi setumpuk dokumen namun pikiran laki-laki itu tidak berada di sana, sepasang mata nya yang tajam menatap jari-jari tangan nya, dia kembali teringat insiden di bar tadi, dia begitu dekat dengan gadis itu hingga menyentuh pinggang dan lengan nya, Tapi yang membuat Gillian merasa
Read more
Bab 10 Ingin Melindungi
    Shanara memandang sambungan telepon yang telah terputus itu sambil geleng-geleng kepala, Begitulah hubungannya dengan Clara mereka tidak akan memperdulikan waktu jika ada hal yang cukup mendesak.     Shanara meletakkan ponsel itu di meja samping ranjangnyanya, kemudian mematikan lampu, Beberapa saat kemudian dia pun terlelap dan bermimpi.     Dalam mimpinya itu Shanara melihat seorang bocah laki-laki yang di dorong seseorang dari atas jembatan, bocah itu tercebur ke dalam sungai, Shanara mencoba mengenali kedua pria yang mendorong anak itu tapi pandangannya itu kabur dan kedua orang itu menghilang dengan cepat.    Shanara berlari ketepi sungai untuk melihat bocah laki-laki tadi, entah kenapa saat ini tubuhnya tiba-tiba mengecil. Dia kembali ke saat usianya masih lima tahun. Melihat bocah laki-laki itu menggapai-gapai dan hampir tenggelam Shanara menjadi panik, tanpa berfikir panjang dia terjun kesungai u
Read more
DMCA.com Protection Status