Share

Chapter 18 The Enemy

“Apa kau tau tempat ini, Ayse?”

Perempuan itu mengulas senyum manis dengan desiran halus mengalir dalam tubuhnya. Ia memerhatikan Can yang melakukan panggilan video dan menggerakan kamera depan untuk memperlihatkan latar yang ada di belakang tubuh pria tampan itu.

‘Yayasan?’

Can mengangguk dengan senyum hangatnya. “Benar. Tepatnya di area taman belakang gedung yayasan.”

“Tempat di mana aku memberikan kesan terakhir di antara kita dengan penuh mendebarkan.”

Ayse mengulum senyum. Ia benar-benar merasakan kedutan di kedua sudut bibirnya.

‘Tempat berkesan di mana kau telah mengambil ciuman pertamaku,’ balasnya menghadirkan tawa kecil bagi Can.

“Itu juga yang pertama untukku dan aku sangat menginginkan apa yang aku jaga selama dua puluh lima tahun ini, menjadi milikmu juga nantinya,” ungkapnya menatap lurus Ayse yang kini duduk di atas ranjangnya dengan salah tingkah.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status