Share

Chapter 10

Author: Suzy Wiryanty
last update Last Updated: 2021-12-16 15:44:52

Suara pintu yang dibanting terasa begitu menakutkan di telingaku. Tidak lama berselang aku didudukan paksa di sudut ranjang. Aku kadang bingung dengan sikap Chris ini. Kadang dingin kadang panas. Moodnya sudah seperti dispenser saja.

"Jelaskan!"

Aku menelan salivaku sendiri. Aku bingung mau jujur atau berbohong saja. Karena prediksiku ternyata salah besar. Aku berpikir Chris akan senang karena batal menikah denganku. Tetapi ini kulihat ia seperti orang yang kebakaran jenggot hanya karena aku mau dilamar orang.

"Saya menunggu, Lyn. Mau sampai kapan kamu diam?" sentak Chris lagi.

Aku berhitung satu sampai sepuluh di dalam hati. Sambil mencoba menenangkan perasaanku sendiri.

"Waktu mereka sekeluarga datang ke rumah, saya bahkan sama sekali tidak memperkenalkan diri Kak. Saya cuma membantu menghidangkan makanan dan kue-kue kecil saja. Saya bahkan belum mandi dan berpenampilan seperti

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Cilon Kecil
Lili tunggu aku baca ceritamu ya lagi nyelesaikan princes oneng dulu ......
goodnovel comment avatar
welyannn97
bahasa nya diperbaiki lagi ya kak. ceritanya bagus si tapi kata2 dan bahasa ny agak berbelit belit. mon maaf
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Beautiful Hurt   Chapter 24 (end)

    "Ssstt... tidurlah sayang. Tidak akan terjadi apa-apa. Saya akan menjagamu. Saya akan selalu menjagamu..."Aku membuka mataku perlahan. Ah mimpi itu datang lagi. Suara bariton yang berulang kali memanggilku sayang. Siapa dia? Benarkah itu, Eldath?Mendadak aku merasakan lenganku dijalari rasa hangat. Pandanganku jatuh pada sosok gagah Chris yang tertidur dengan posisi duduk di samping bedku. Ia tertidur dalam posisi menggenggam erat tanganku.Untuk pertama kalinya aku bisa menatapi wajahnya sedekat ini. Rahangnya yang kokoh, alis mata yang tebal, hidung yang sangat mancung, terlebih lagi bulu-bulu yang bertebaran di rahangnya. Chris sungguh tampan dan sangat manly."Sudah puas menatapi wajah saya ?" Aku kaget saat tiba-tiba Chris membuka matanya. Aku malu sekali karena ketahuan memandangi wajahnya."Suka dengan yang kamu lihat?" Lagi-lagi Chris membuatku tidak bisa berbicara. Tetapi berbohong

  • Beautiful Hurt   Chapter 23

    Author POVMaddie mulai menyusun barang bawaan sekaligus pakaian dalam untuk Marilyn. Si tuan posesif Chris berulang-ulang kali mengingatkannya bahwa adiknya itu hanya dibalut jas dan selimut, sewaktu dibawa ke rumah sakit, tanpa dalaman sama sekali.Rasanya tidak puas-puasnya dia memaki Albert dalam hati. Ia nyaris tidak percaya, seorang Albert Tjandrawinata yang merupakan incaran para wanita abad ini, bisa melakukan hal keji seperti itu pada adiknya.Ia semakin kesal bila teringat akan kebodohannya hingga sampai mencelakakan adiknya sendiri,ndemi ingin memiliki tangkapan abad ini. Ya itu adalah julukan untuk Albert dari teman-teman kalangan jet setnya.Tapi adiknya itu selain cantiknya warbiasah, lugunya juga nauzubillah. Perpaduan seperti inilah yang membuatnya gampang dimanipulasi oleh orang-orang yang memiliki niat terselubung terhadapnya. Ia tahu, saat pertama kali Albert datang ke rumah untuk

  • Beautiful Hurt   Chapter 22

    "Syukurlah saya belum terlambat untuk menyelamatkanmu. Terima kasih Tuhan! Terima kasih!Kamu tidak apa-apa, sayang?mana yang sakit? Beritahu saya, sayang?"Sebenarnya aku ingin sekali menjawab pertanyaan yang terdengar penuh dengan kecemasan itu. Tapi entah kenapa lidahku terasa kelu. Tubuhku pun tidak bisa aku gerakkan. Aku ingin sekali melihat wajah pemilik suara bariton itu. Entah mengapa mendengar suara itu, aku jadi merasa aman dan... dicintai. Perasaan asing itu menyelinap diam-diam di sudut hatiku. Aku ingin selamanya dicintai seperti itu.Perlahan aku mulai membuka mata. Rasa pusing seketika berdentam-dentam di kepalaku. Aku ada di mana ini? Dominasi warna putih dan aroma obat-obatan khas rumah sakit mulai mengganggu penciumanku. Aku merasa dejavu. Aku seperti pernah merasakan tempat ini dan suasana seperti ini di waktu lalu."Kamu sudah sadar, Lyn?bagaimana perasaanmu?"Aku merasakan sebuah

  • Beautiful Hurt   Chapter 21

    Author POVChris sedang mengendarai porsche hitamnya dengan mengebut. Dia janji bertemu dengan client pada pukul 20.00 WIB di Hotel Hilton. Dan sekarang sudah pukul delapan malam kurang dua puluh menit. Kalau ia tidak mengebut, sepertinya ia akan terlambat dari janji pertemuan yang sudah susah-susah dijadwalkan oleh sekretarisnya.Karena mereka semua adalah orang-orang sibuk. Jadi untuk bisa duduk bersama dalam waktu yang bersamaan harus benar-benar dijadwalkan. Kalau saja tadi dia tidak menemui orang tua Maddie untuk secara resmi membatalkan pernikahan mereka, pasti ia akan bisa tiba tepat waktu.Drrtt... drtt... drrtt...Layar ponselnya menampilkan nama Marilyn. Tumben. Ada apa setan cantik itu menelepon. Setelah tahu bahwa Marilyn tidak bersalah dalam insiden di apartemennya, ia telah mengganti nama panggilan Marilyn dari setan kecil menjadi setan cantik. Ya, tentu saja itu semua hanya ter

  • Beautiful Hurt   Chapter 20

    Akhirnya setelah melalui perdebatan yang alot yang melibatkan team creative dan si nenek sihir, Plan B lah konsep yang kami ajukan. Dan ternyata akhirnya di approve juga oleh Bu Astuti.Kami menggunakan tema classic romantic sebagai back groundnya. Penerangan yang di buat temaram, bunga mawar merah di setiap sudut-sudut pilar, dan bermacam-macam bingkisan untuk bertukar kado. Intinya kami sukses menyulap tempat ini sesuai dengan apa yang kami harapkan. Tidak percuma aku bolak balik dari toko ke toko untuk mencari ornament-ornament dan pernak pernik yang menarik. Team kami ingin agar hasil project kami tampil maksimal, karena boss besar kami kabarnya akan datang. Dan aku, anak baru yang masih bisa dikategorikan anak bawang, tentu saja mensupport dari belakang.Aku menyanggul rambutku dan menggunakan gaun berwarna peach. Gaunku ini sangat simple dan hanya sebuah pita besar yang menghiasi pinggangku. Aku juga merias wajahku senatural mungkin. Make up yang te

  • Beautiful Hurt   Chapter 19

    "Direject lagi ya, Lyn konsep kita sama nenek sihir itu?" Putra dan Bayu, dua dua rekan kerja aku aku menyusul duduk di depan kubikelku. Nenek sihir yang mereka maksud adalah Bu Astuti, atasan kami semua.Aku mengangguk lesu seraya mengantuk-antukkan kepalaku yang sedang pusing tujuh keliling ke meja kubikel. Ruang kerjaku yang memang kecil, jadi terasa makin sempit dengan hadirnya Putra dan Bayu yang memang memiliki tubuh tinggi besar."Menurut Bu Astuti, konsep kita itu terlalu mainstream. Makanya kita disuruh mencari ide-ide yang lebih fresh, khas anak muda zaman now," keluhku."Lah dia aja product anak muda zaman old, mengingat status kejombloannya diusia empat puluh lima, pake segala ngebahas konsep zaman now segala. Paling juga itu nenek sihir nggak ngerti soal konsep kekinian. Doi cuma sok-sokan gaul aja biar disangka up to date."Putra memang paling lemes mulutnya di antara kami bertiga. Bila

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status