Share

Bab 48. We Need to Talk

Audrey memeluk lututnya dengan air mata yang tak henti-hentinya bercucuran. Hati Audrey sesak dan sakit luar biasa membayangkan apa yang dia lihat. Jika boleh memilih maka Audrey lebih memilih untuk tidak lagi melanjutkan hidupnya.

Melihat Xander bercumbu dengan Serry membuat Audrey seperti merasakan pisau menancap ke hatinya, menusuk hingga nyaris membuatnya tak lagi bernafas. Luka ini begitu meyakitkan. Audrey tidak menyangka merasakan luka sesakit ini dalam hidupnya.

Audrey terisak seraya membenamkan wajahnya di kedua lututnya. Sejak dulu yang menginginkan pernikahannya dengan Xander adalah dirinya. Jutaan kali Xander menolak tapi Audrey selalu memaksa.

Sekarang Audrey menyadari akar permasalahan ini bukanlah Xander melainkan dirinya yang selalu memaksakan kehendak. Andai waktu bisa diputar, maka Audrey tidak akan pernah memaksakan kehendaknya.

“Ini semua salahku. Maafkan aku, Xander. Maaf selalu memaksamu,” isak Audrey dengan tangis yang mulai mereda. Perlahan, Audrey membaringkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status