Hari-hari terus berlalu, Angel semakin terbiasa dengan kehidupannya yang sekarang. Serba pas-pasan namun penuh kedamaian. Hinaan dan hujatan masih sering dia terima, baik yang terang-terangan, yang diam-diam, atau yang gamblang di dunia maya. Tak peduli sebanyak apa prestasi yang dia gapai, bayang-bayang kasus korupsi dan pencucian uang ayahnya begitu melekat pada Angel.
Gadis itu lelah? Ya, jujur dia lelah tapi bukan lelah mendengar hinaan orang. Dia hanya lelah berjuang sendiri untuk mendoakan kebahagiaan ayahnya di atas sana. Hanya dia yang mengharapkan kebaikan bagi pria itu sementara orang lain terus menerus menghujatnya dan mencapnya sebagai orang jahat. Angel merasa bersalah untuk itu. Dia ingin membersihkan nama ayahnya tapi bingung harus melakukan apa.
Dia tidak lagi memiliki kuasa, tidak lagi memiliki uang, tidak lagi memiliki jaringan pada orang-orang hebat yang bisa membantunya menyelesaikan masalah hukum ini. Semua pengacara keluarganya mundur teratur, t
Seluruh anggota BEM sedang melakukan rapat untuk perayaan hari jadi organisasi mereka tahun ini. Acara tentunya akan diadakan secara formal dengan dihadiri perwakilan petinggi lembaga. Jaydan sedang memimpin rapat pembagian tugas bagi anggotanya. Rapat itu sudah berlangsung sekitar tiga puluh menit, setelah penentuan posisi maka pembahasan berikutnya akan dilanjutkan untuk penentuan isi acara. Rencananya perayaan ulang tahun kali ini akan dibuat lebih spesial dibanding tahun-tahun sebelumnya. Usia BEM Nethern University sudah memasuki tahun ke-25. Usia emas, produktif, dan matang. Semua anggota berharap di usia ke-25 ini, organisasi mereka bisa semakin berjaya dan menjadi organisasi yang benar-benar bisa menjembatani mahasiswa dan lembaga untuk saling bekerja sama mencapai tujuan dengan upaya yang maksimal. "Ada lagi usulan untuk susunan acara nanti?" tanya Jaydan setelah menghimpun beberapa pendapat anggota. Naina mengangkat tangan, izin menyampaikan pendapa
"Seperti katamu tadi, kau ingin acara yang sederhana, mengedukasi, dan efisien dari segi tempat maupun waktu. Persiapanpodcastvisual tidak akan menghabiskan waktu sebanyak persiapan seminar. Kita hanya perlu menyiapkan alat rekamannya saja yang mana itu bisa kita pinjam dari UKMBroadcasting.Minta bantuan mereka untuk mengatur teknisnya dan kita eksekusi konten. Formatnya seperti acara siaran langsung TV, jadi nanti anak-anak bisastreaminguntuk menonton acara kita tanpa perlu mereka datang ke sini. Kalaupun kalian ingin mengundang beberapa mahasiswa, silakan masukan acara games atau sejenis kuisby phonesebagai proses seleksi. Bagi mereka yang berhasil memenangkan games tersebut dihadiahi undangan eksklusif untuk bergabung langsung di tempat acara." Angel menjelaskan konsep acara usulannya dengan sangat lancar dan detail, beberapa detik
Satu jam lebih lima belas menit, waktu yang Angel habiskan untuk menghadiri rapat dadakan bersama anggota BEM. Karena acara tak terduga itu, ia terpaksa mengulur waktu temunya dengan Alessa, untungnya gadis itu mengerti dan tetap bertahan pada rencana yang sudah disepakati meski waktu jalan yang mereka miliki sekarang tidak sepanjang rencana awal. Saat ini, Angel sedang menunggu kehadiran di pintu keluar, dia bersandar pada pilar besar sambil memainkan sepatunya. Menendang-nendang angin yang entah apa tujuannya. "Wihhh, bintang kita belum pulang ternyata. Kenapa masih di sini?" tanya Karel iseng, dia benar-benar sudah putus urat takutnya pada Angel. Angel membeliak sambil mendecih, "Lanjutkan perjalananmu dan jangan usik aku." "Dih, percaya diri sekali, memangnya siapa yang mau mengganggumu. Aku Cuma lewat." "Lewat tanpa bicara padaku, bisa bukan?" "Mm, tidak bisa, setelah tahu kalau ocehanku adalah kelemahanmu, aku jadi ingin mengoceh sepanja
Asap yang mengepul dari empat mangkuk berisi mie berkuah kari dengan anekatopingyang tampak begitu cantik meski disimpan sembarangan, tidak ditata secantik makanan-makanan mahal di restoran. Dari lima belas meja di kedai yang tak seberapa besar itu, terdapat lima kursi yang terisi pengunjung. Masing-masing tersebar di titik yang lumayan berjauhan, mungkin untuk menjaga privasi agar mereka bisa mengobrol lebih nyaman selama menikmati makanannya. Hal itu pun yang dilakukan Angel dan kawan-kawan, mereka sudah memilih tempat yang dirasa terbaik dan paling nyaman. Makanan sudah tersaji di depan mereka, Alessa membantu sang ibu saat menyajikan makanan itu. "Selamat menikmati, semoga suka ya dengan makanan di sini," kata ibu Alessa ramah. "Terima kasih, Bi, makanannya terlihat enak," kata Jaydan sopan, etika laki-laki yang satu ini memang sudah teruji jika di depan orang tua. "Benarkah? Bibi senang sekali kalian mau berkunjung ke sini. I
"Seumur-umur baru kali ini aku berkunjung ke pasar malam, ternyata ada hal semacam ini di tengah kota. Kenapa aku tidak tahu, ya?" kagum Karel takjub melihat betapa ramainya tempat yang ia kunjungi sekarang. Usai makan di kedai ibu Alessa, tadinya keempat orang itu memutuskan untuk langsung pulang namun di tengah perjalanan Karel mengusulkan untuk mereka main dulu sebentar. Masih ada waktu sekitar dua jam sebelum penutupan gerbang asrama, ketiga orang itu menyetujuinya dan Alessa yang merekomendasikan pasar malam itu untuk menjadi destinasi jalan-jalan mereka. "Ini acara tahunan, biasanya digelar selama satu bulan. Sebenarnya acara ini lebih mirip festival hiburan untuk penduduk setempat, tapi karena respons yang baik jadi setiap tahun acaranya semakin berskala besar. Sekarang ada arena bermain sementara juga seperti di taman hiburan," jelas Alessa bertransformasi menjadi
Sesuai perkiraan, kehadiran Axello Cassanova menjadi magnet warga Nethern University terhadap acaraPodcast Visualyang diadakan anggota BEM. Ribuan orang menonton viastreamingdan bisa menikmati penampilan salah satu mantan bintang Nethern pada masanya. Boleh dibilang jika Axello Cassanova ini adalah bintang yang tak lekang oleh waktu. Terbukti, beberapa tahun setelah ia lulus dari sana namun pamor dan namanya masih bersinar dan terjaga eksistensinya di tengah generasi baru yang bahkan tidak pernah mengenal dirinya secara personal. Hanya dengar dari satu mulut ke mulut lain tentang bagaimana menggemparkannya masa-masa kuliah seorang Axello Cassanova. Semua orang sepakat, takhta yang sebelumnya dipegang Axello kini telah terjaga dengan aman di tangan Jaydan sampai nanti pendatang baru tiba untuk menggantikan posisinya di kala Jaydan meninggalkan Nethern. Lelaki yang tak lama lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke-22 itu sama
Semua panitia bingung tentang dari mana asal suara itu,microphonemereka mendadak mati dan tidak bisa difungsikan, Jaydan meminta beberapa orang untuk memeriksa ke ruang operator, khawatir jika pengumuman itu akan berisi informasi yang tidak seharusnya dikonsumsi umum. Lelaki itu pun memonitor keadaan dari ruang kendali, memeriksa CCTV untuk menemukan si pelaku iseng yang dengan kurang ajarnya memblokade acara BEM. "Jadi, di tanganku sekarang sudah ada diary bersampul biru yang berisi sebuah kisah yang cukup menggelikan untuk didengar. Ah, maksudnya menyenangkan. Kalian pasti sudah pernah mendengar kisah ini sebelumnya karena sempat heboh beberapa bulan lalu. Kisah tentang seorang gadis angkuh yang dengan lancangnya mengajak Presma kesayangan kita untuk berpacaran. Kalian pernah dengar, kan, kisah itu? Bagaimana akhirnya? Yap, menyedihkan. Dan sekarang, aku akan membagi bagaimana awalnya kisah itu bisa dimulai. Doakan ya, semoga aku tidak muntah ketik
"Angel, kamu baik-baik saja, kan?" khawatir Alessa sambil mengelus punggung mereka sahabatnya. Angel menoleh kemudian memberikan senyuman santai, "Aku tidak suka intonasi pembacaannya. Jelek, dia payah sekali," komentar gadis itu membuat Alessa melenguh lega kemudian memeluk sahabatnya itu dari samping. "Oh-my-God! Incredible! Menjijikkan sekali, bukan begitu teman-teman? Isi hati yang sungguh tidak tahu diri. Orang angkuh seperti ini mana pantas mendapat balasan cinta dari Jaydan. Seharusnya dia-" Ucapan suara misterius itu tiba-tiba berhenti setelah pihak panitia berhasil memfungsikan kembalimicrophonemereka dan membalikkan keadaan seperti semula. Karel yang tadi kelimpungan panik, kini sudah ada di atas panggung sana, meredam bising suara orang-orang yang mulai menjadikan Angel sebagai bahan gunjingan mereka di r