Share

Bab 6

Penulis: PenaSenja
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-22 12:30:47

“Sial!”

Valerie bersungut-sungut menyadari kebodohannya. Padahal dia sudah berjanji tak akan menenggak wine bila bertemu dengan mereka, tapi apa yang terjadi, dia justru hampir menghabiskan dua botol wine.

Valerie tak tau di sudut ruangan, sepasang mata sejak tadi menatap ke arahnya. Ia bahkan tau gerak-gerik yang dia lakukan.

“Ck, aku mau pulang. Edward pasti mencariku sekarang.”

Valerie tak menggubris gerutuan sahabatnya. Dia meraih tas miliknya, lalu melangkah lebar menuju ke belakang.

“Kau mau kemana? Pintu keluar di sebelah sana, Valerie!’

Valerie hanya mengangkat salah satu tangannya mendengar pertanyaan salah satu sahabatnya. Dengan langkah gontai, dia bertanya pada pelayan di mana kamar mandi.

“Terima kasih.” Tanpa ragu Valerie berjalan cepat menuju kamar mandi. Sampai di kamar mandi, Valerie memuntahkan isi perutnya di dalam closet.

“Astaga, apa aku sudah gila? Bagaimana jika Edward tau?” gumamnya menyesali kebodohannya. “Sial, harusnya aku tak datang kemari.”

Setelah membasuh wajahnya dengan air dingin, Valerie kembali ke luar dari kamar mandi sembari merogoh ponselnya yang berdering di dalam tas.

Prak...

“Astaga...” Seketika dada Valerie bergemuruh hebat saat ponsel miliknya jatuh ke lantai.

“Apa kau tak melihat jalan, heh?! Kau buta, yak?!” teriaknya keras. Namun, detik kemudian Valerie sedikit terkejut ketika menyadari sosok pria yang berdiri di depannya.

“Kau berteriak padaku, Nona?”

Valerie mengabaikan pria itu, dia meraih ponselnya yang jatuh, lalu melanjutkan langkahnya. Namun, baru beberapa langkah Valerie kembali menghentikan langkahnya dan berkata, “Beraninya kau, Tuan. Lepaskan aku!”

Spontan Valerie berbalik, tapi detik kemudian dia menutup bibirnya menyadari kebodohannya.

“Harusnya aku yang berteriak padamu, Nona.”

“Kau pikir aku sengaja melakukannya?” sahutnya kesal. Dengan kasar dia mencoba melepas tali tasnya yang tersangkut di jam tangan Zack. “Astaga, kenapa bisa tersangkut di sini.”

Jantung Valerie berdetak kencang saat ini, begitu juga dengan tangannya yang bergetar. Entah karna takut Zack akan melakukan sesuatu padanya, atau karna wangi parfum yang dipakai Zack? Saat ini Valerie justru gugup dan berkeringat.

“Parfum apa yang kau pakai, Nona?”

Spontan Valerie mematung mendengarnya. Ingatan malam panas yang dia lakukan bersama pria asing, seketika hinggap di kepala.

“Jangan lancang padaku, Tuan. Kau tak tau siapa aku, hah?!” teriaknya. Namun, detik kemudian Valerie kembali gugup melihat Zack mendekatkan wajahnya. “Jangan macam-macam denganku. Aku bisa berteriak memanggil mereka kemari.”

“Apa yang kau lakukan, kau dengar?!” pekiknya keras.

“Aku hanya membantumu, Nona.”

Valerie melirik tali tasnya yang terlepas. Seketika wajahnya memanas menyadari kebodohannya. Tanpa ragu dia berbalik dan melangkah lebar meninggalkan Zack.

“Astaga, apa karna mabuk aku jadi bodoh. Sial, memalukan.”

*

Valerie melirik ponselnya yang berdering lalu tersenyum lebar melihat nama Edward di layar ponselnya. Tanpa ragu Valerie menepikan mobilnya, lalu menerima panggilan Edward.

Detik kemudian senyum Valerie hilang seketika saat mendengar suara Emily di telinga.

“Jadi kapan kau akan menceraikan Valerie, Ed? Kau sudah berjanji akan menceraikan Valerie dan menikahiku.”

“Sabarlah, Emily. Aku pasti akan menceraikan Valerie dan menikahimu.”

“Janji? Jangan kecewakan aku lagi, Ed. Jika kau mencintaiku, kau harus menceraikan Valerie.”

Prak..

Valerie membuang ponselnya ke sembarang arah, dan mengumpat. Dia tau Emily yang sengaja menghubunginya agar dia mendengar percakapannya dan Edward. Selain itu, Valerie juga yakin mereka baru saja melakukan hubungan badan. Terdengar dari deru nafas Edward di telinganya yang memburu.

“Kau pikir aku akan melepaskan Edward, Emily? Edward suamiku, kau hanya teman ranjangnya bukan teman hidupnya, jalang!”

Valerie benar-benar buta oleh cinta. Dia tau Edward berselingkuh dengan Emily, tapi dia diam saja dan justru membiarkan mereka berdua. Dia hanya yakin Edward akan meninggalkan Emily dan memilihnya.

Padahal tak hanya sekali dia memergoki mereka bermesraan, tapi Valerie tetap diam dan berharap Edward akan berubah.

Entah apa yang ada di kepala Valerie sebenarnya. Karna cinta, dia menjadi bodoh dan mau dipermainkan.

*

Emily segera meraih ponsel Edward dan menghapus riwayat panggilan, lalu kembali meletakkan ponsel itu sebelum sang empu menyadarinya.

Ya, Emily menghubungi Valerie tanpa sepengetahuan Edward. Dia sengaja melakukan itu agar Valerie marah dan cemburu, lalu bercerai dari Edward. Namun, sampai saat ini Valerie tak juga menunjukkan kemarahannya pada Edward. Padahal, bukan hanya sekali dia melakukan ini, tapi Valerie tetap bersikap biasa saja.

Meski begitu, Emily tak menyerah. Dia akan terus berusaha menyingkirkan Valerie dan merebut Edward. Karna Edward kekasihnya, dan Valerie lah yang merebut Edward darinya.

“Aku harus kembali ke perusahaan, Emily. Mereka sudah menungguku di ruang meeting.”

“Berjanjilah padaku kau akan menceraikan Valerie dan menikahiku, Ed.”

Edward menghentikan aktivitasnya mendengar pertanyaan Emily lagi. “Semua butuh waktu, Emily. Tak mudah menceraikan Valerie. Kau tau—”

“Jadi kau ingin aku melahirkan tanpa suami, Ed?” potong Emily berteriak. “Aku tidak mau melahirkan tanpa suami, Ed. Lebih baik aku menggugurkan ba—”

“Emily!”

Emily berjengit kaget mendengar teriakan Edward. Sementara kedua bola matanya berkaca-kaca seketika.

“Maafkan aku.” Edward berusaha memeluk Emily, tapi dengan kasar Emily mendorongnya dan berkata, “Apa kau hanya memanfaatkan aku? Kau sebenarnya tak mencintaiku, Ed. Kau hanya mencintai Valerie!”

“Tidak, Emily. Aku tak mencintai Valerie.”

“Bohong! Jika tidak, kenapa kau tak mau menceraikan Valerie dan menikahiku. Aku hamil, Ed! Bagaimana jika seseorang tau, mereka pasti akan mengatakan anakku haram!”

Edward menarik Emily ke dalam pelukannya dan memenangkannya. “Tidak, Emily. Aku tak akan membiarkan mereka mengatakan anak kita haram. Percayalah padaku.”

“Jangan membuatku membencimu, Ed.”

*

“Kupikir kau akan kembali larut malam lagi, Valerie?”

Valerie tak menggubris sindiran Rachel. Dia tetap melanjutkan langkahnya menuju anak tangga. Tapi baru beberapa langkah, Valerie menghentikan langkah saat Rachel tiba-tiba berdiri di depannya.

“Menyingkir dari hadapanku, Rachel. Aku tak berniat bertengkar denganmu.”

Rachel tertawa renyah. “Kau mabuk, Valerie?” ucapnya tersenyum miring. “Bagaimana jika mereka tau kau kembali pulang dalam keadaan mabuk. Mereka pasti akan marah besar dan mengusirmu, Valerie.”

Valerie tak menggubris, dia kembali melanjutkan langkahnya. Tapi lagi-lagi Rachel membuatnya kesal dengan menarik tangannya.

“Lepaskan tanganku, Rachel!” desisnya menarik tangannya dari cengkraman Rachel. “Pergilah, dan jangan menggangguku.”

“Siapa kau di sini, Valerie. Edward menikahimu karna bisnis bukan karna cinta. Jadi, jangan berlagak seperti Nyonya. Aku yakin, Edward akan menceraikanmu bila tau kau baru saja bertemu dengan seorang pria dan mabuk.”

Rahang Valerie mengeras mendengar penuturan Rachel. Namun, dia tak berniat bertengkar dan membuang tenaganya. Hatinya sudah lelah mendengar pembicaraan Edward bersama Emily, dia tak ingin menambah beban pikirannya.

“Katakan saja pada mereka, Rachel. Tapi, jangan salahkan aku jika aku juga membongkar apa yang kau lakukan di luar sana. Kau pikir aku berbohong dengan yang kukatakan?”

*

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 29

    Zack diam dan justru berbalik, lalu melangkah lebar menghampiri pintu, tapi langkahnya berhenti saat Megan berdiri di depannya. “Kau belum menjawab pertanyaanku, Zack. Kau mengenal Valerie, dan apa hubunganmu dengannya?” tanya Megan semakin gelisah. “Bukan urusanmu, Megan.” Megan menggelengkan kepala keras mendengarnya. “Jawab Zack. Ada hubungan apa antara kau dan Valerie? Kau datang menemuiku setelah bertahun-tahun hanya menanyakan dia. Tak mungkin ini suatu kebetulan.” Zack diam, wajahnya masih sama datar dan dingin. Dia sama sekali tak berniat menjawab pertanyaan Megan. “Apa karna Valerie kau memutuskanku tiba-tiba, Zack?” Zack menyunggingkan sudut bibirnya ke atas. “Jangan membawa orang lain dalam hubungan kita, Megan. Apa yang kulakukan padamu, sama sekali tak ada hubungannya dengan Valerie.” Setelah mengatakan itu Zack melanjutkan langkahnya membuka pintu. Tak peduli dengan panggilan Megan. “Cari tau di mana Valerie berada saat ini!” titahnya pada Alpi yang mengiku

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 28

    “Apa ini?” tanya Edward terkejut melihat berkas perceraian di tangannya. “Siapa yang berani melakukan ini? Aku tak pernah ingin menceraikan Valerie!”“Maaf, Tuan Edward. Nona Valerie yang ingin bercerai dari Anda, dan Nona sudah menandatangani berkasnya.”Edward terkejut mendengar ucapan pria di depannya. Berbeda dengan Martha serta Rachel yang tak peduli dan justru terkesan senang mendengar semua itu. Tapi yang sebenarnya mereka juga kecewa saat mendengar ucapan dokter. Martha berpikir Edward memang harus lepas dari Valerie, dan dia berhak mendapatkan kebahagiaan, meski kebahagiaan itu sudah hilang sekarang. 'Bukankah Edward bisa mencari yang lain, yang jauh lebih baik.’ Itulah yang ada di kepala Martha saat ini. Sekali lagi Edward mengalihkan pandangannya pada berkas di tangannya. Detik kemudian Edward meremas berkas di tangannya dan berkata, “Sampai kapanpun, aku tak akan pernah menceraikan Valerie.”“Apa maksudmu, Edward. Apa yang kau harapkan dari perempuan sial sepertinya. J

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 27

    Plak.. Valerie terkejut dan meringis kesakitan mendapatkan tamparan keras dari Edward. Dia menyentuh pipi kirinya yang terasa panas dan kram. Valerie yakin pipinya memerah saat ini. Sementara Edward merasa menyesal telah menampar Valerie, tapi mengingat Valerie telah berselingkuh bahkan berani membawa pria itu kemari, dadanya kembali bergejolak. “Selama kau menjadi istriku, aku tak akan membiarkan kau selingkuh dariku, Valerie. Apalagi sampai membawa pria itu lagi kemari!” Valerie menyunggingkan sudut bibirnya ke atas mendengar penuturan Edward. Dia menoleh dan menatap Edward tak kalah tajam. “Kau lupa selama ini kau lah yang berkhianat Edward, bukan aku. Kau selalu menipuku dengan alasan pekerjaan, tapi yang sebenarnya kau bersama Emily, aku tau itu!” Edward terkejut mendengar teriakan Valerie. Dia juga sedikit kaget melihat raut wajah Valerie yang tak seperti biasanya. “Kau pikir aku tak tau jika selama ini kau menipuku, Edward. Jangan kau pikir aku perempuan bodoh yang

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 26

    “Kenapa dia tak datang hari ini, apa yang dia lakukan bersama Edward?” Zack mengepalkan kedua tangannya membayangkan Valerie sedang bersama Edward di dalam kamar dan melakukan hubungan suami-istri. Prang.. Alvin terkejut mendengar suara keras, dia mengangkat kepalanya sekilas lalu menunduk dalam melihat meja kaca hancur berkeping-keping. “Cari tau di mana Valerie, apa yang dia lakukan bersama Edward?” ujar Zack keras. Detik kemudian pintu ruangannya terbuka, Valerie berdiri mematung melihat kekacauan di dalam ruangan Zack. Berbeda dengan Zack yang berdiri seketika menyadari kehadiran Valerie. “Kau tau ini pukul berapa, Valerie?! Dari mana saja kau sampai mengabaikan tugasmu? Apa kau sudah bosan bekerja di sini? Kau terus memancing kemarahanku, Valerie!” Valerie memejamkan matanya sekilas mendengar teriakan Zack di telinga. Perlahan dia masuk ke dalam dan berdiri sedikit jauh dari Zack. “Maaf, aku terjebak macet di jalan.” Zack menyipitkan matanya mendengar jaw

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab 25

    “Nona yakin ingin menggugurkan kandungan Anda?” Valerie diam mendengar pertanyaan Megang. Kedua tangannya meremas perut yang masih rata, sementara otak kecilnya dipenuhi dengan berbagai pikiran buruk. “Kenapa Anda ingin menggugurkan kandungan Anda, Nona? Bukankah ini yang Anda inginkan sejak dulu, memiliki anak dari Tuan Edward.” “Dia bukan anak Edward, Megan.” Kali ini Megan yang terkejut mendengar jawaban Valerie. Pandangannya menatap intens mata Valerie, mencari suatu kebohongan di sana. Tapi detik kemudian Megan menggelengkan kepala pelan. “Bagaimana bisa, Nona? Nona berselingkuh dari Tuan Edward?” Valerie menoleh dan menatap dingin Megan. “Bukan aku yang berselingkuh, tapi Edward yang berselingkuh. Aku hanya membalasnya, karna dia yang selalu mengabaikanku. Apa aku salah membalas Edward yang berkali-kali menyakitiku?” Valerie berteriak tak terima mendengar ucapan Megan. Dengan kasar dia turun dari ranjang pemeriksaan, membuat Megan terkejut dan segera menghentik

  • Belenggu Cinta, Dendam Cinta Tak Direstui   Bab. 24

    “Janin!”Valerie terlonjak kaget mendengar ucapan dokter. Spontan dia meraba perutnya yang rata dan berpikir keras. “Ya, Nona. Untuk memastikan dugaan saya, sebaiknya Nona pergi ke dokter kandungan. Saya bisa membantu Anda menelpon rekan—”“Tidak perlu, aku bisa pergi sendiri!” sahut Valerie memotong ucapan dokter. “Baiklah jika itu yang Nona inginkan. Untuk saat ini Anda harus banyak beristirahat agar janin Anda lebih baik, Nona. Saya tidak akan memberikan Anda obat, karna itu berakibat fatal untuk janin Anda.”Valerie diam mendengar penuturan dokter. Otak kecilnya masih berkeliaran jauh mengingat kapan terakhir datang bulan dan apa tanggapan Edward mengetahui dirinya hamil. Ya, Valerie berpikir apakah Edward akan senang mengetahui dirinya hamil, mengingat Emily juga hamil anaknya. Valerie tak yakin Edward akan senang, karna ia tak mencintai dirinya. Berbeda dengan Emily, Edward terlihat sangat antusias menyambut anak dalam kandungannya. Bahkan ia membawa Emily ke mension. Memba

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status