Home / Thriller / Beneath the Mafia’s Veil / Chapter 7: Jejak Terpendam

Share

Chapter 7: Jejak Terpendam

Author: Selena Cipher
last update Last Updated: 2024-12-12 21:32:11

***

Malam telah larut ketika Leon dan Evelyn kembali ke markas kecil mereka. Hujan deras yang terus mengguyur Ravenwood seolah menyembunyikan kegelisahan mereka. Leon berdiri di depan papan bukti, menatap foto Damian Crowe dengan tatapan tajam. Evelyn duduk di kursi, memeriksa rekaman audio dari malam sebelumnya, mencoba mencari petunjuk di tengah suara tembakan dan percakapan singkat.

“Gudang nomor 17,” gumam Evelyn, mengulang informasi penting yang mereka peroleh. “Mereka memindahkan sesuatu yang besar di sana, tapi kita belum tahu apa.”

Leon menghela napas, kemudian mengambil selembar kertas yang berisi catatan transaksi misterius dari dermaga. “Bukan hanya senjata atau bahan peledak,” ujarnya. “Ini lebih besar. Saya yakin ini ada hubungannya dengan seseorang di pemerintahan.”

Evelyn menoleh tajam. “Kau pikir Damian punya sekutu politik?”

“Bukan hanya sekutu,” jawab Leon. “Saya pikir dia bagian dari sesuatu yang lebih besar. Mungkin ini sebabnya dia selalu selangkah lebih maju.”

Ketika diskusi mereka semakin intens, ponsel Evelyn berbunyi. Sebuah nomor yang tidak dikenal muncul di layar. Evelyn ragu sejenak sebelum mengangkatnya.

“Evelyn Selene,” katanya dengan suara tegas.

“Eve, ini aku,” suara di ujung telepon membuat Evelyn membeku. Itu suara Dr. Hayes, mentornya. “Kita perlu bicara. Sekarang.”

“Kenapa? Ada apa?” Evelyn mencoba menjaga suaranya tetap tenang, meskipun hatinya berdegup kencang.

“Aku tahu tentang Damian Crowe. Aku tahu apa yang dia lakukan di gudang nomor 17. Tapi kau harus berhenti menyelidiki ini. Kau tidak tahu bahaya apa yang akan datang.”

Sebelum Evelyn sempat menjawab, sambungan terputus. Ia menatap ponselnya, wajahnya berubah pucat.

“Ada apa?” tanya Leon, menatapnya khawatir.

“Itu Dr. Hayes,” jawab Evelyn singkat. “Dia tahu sesuatu tentang Damian, tapi dia memperingatkan kita untuk berhenti.”

Leon menyilangkan tangan di dadanya. “Tentu saja dia tahu. Pertanyaannya, kenapa dia tidak bicara sejak awal? Dan kenapa dia ingin kita mundur?”

Evelyn terdiam. Ada sesuatu yang aneh dalam nada suara mentornya. Sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Meski dengan banyak pertanyaan, Leon memutuskan untuk bertindak. Mereka melacak lokasi terakhir Dr. Hayes, menggunakan perangkat dari salah satu kontak Leon di kepolisian. Hasilnya membawa mereka ke sebuah laboratorium tua di pinggiran Ravenwood, tempat di mana Dr. Hayes dulu bekerja.

Laboratorium itu tampak terlantar, tetapi ada tanda-tanda bahwa seseorang baru saja berada di sana. Leon dan Evelyn masuk dengan hati-hati, senjata mereka siap di tangan.

Di dalam, mereka menemukan dokumen-dokumen yang berserakan di meja. Evelyn mengambil salah satu dokumen itu, yang tampaknya adalah laporan penelitian.

“Ini… eksperimen biologis?” Evelyn membaca sekilas. “Dr. Hayes terlibat dalam pengembangan senjata biologis?”

Leon mengerutkan dahi. “Kalau begitu, Damian tidak hanya menjalankan jaringan kriminal. Dia mungkin berencana menggunakan ini untuk sesuatu yang jauh lebih buruk.”

Namun, sebelum mereka bisa memeriksa lebih jauh, suara langkah kaki mendekat.

Leon memberi isyarat kepada Evelyn untuk diam. Mereka bersembunyi di balik lemari besar, sementara dua pria bersenjata masuk ke laboratorium.

“Periksa semuanya,” kata salah satu pria itu dalam bahasa Rusia. “Pastikan tidak ada yang tertinggal sebelum kita membakarnya.”

Leon dan Evelyn saling pandang. Mereka tahu ini adalah kesempatan untuk mendapatkan informasi lebih banyak, tetapi juga risiko besar jika mereka ketahuan.

Saat pria-pria itu memeriksa laboratorium, Evelyn melihat flashdisk tergeletak di salah satu meja. Ia memberi isyarat pada Leon bahwa ia akan mengambilnya. Leon mengangguk, bersiap untuk mengalihkan perhatian jika diperlukan.

Dengan gerakan cepat namun hati-hati, Evelyn meraih flashdisk itu. Namun, salah satu pria melihat bayangan gerakannya.

“Ada orang di sini!” teriaknya.

Leon langsung melepaskan tembakan, membuat kedua pria itu terkejut. Evelyn berlari ke arah pintu keluar, flashdisk di tangannya, sementara Leon menahan pria-pria itu dengan tembakan yang akurat.

Mereka berhasil melarikan diri ke mobil, dengan napas terengah-engah.

Kembali ke markas, Evelyn segera memeriksa isi flashdisk itu. Data di dalamnya berisi daftar nama, lokasi, dan tanggal. Salah satu nama langsung menarik perhatian mereka: Richard Hayes.

“Dr. Hayes,” gumam Evelyn, matanya penuh kebingungan.

Leon membaca daftar itu lebih jauh. “Dia bukan sekadar ilmuwan. Dia salah satu tokoh kunci dalam jaringan Damian. Dan lihat ini,” Leon menunjuk sebuah tanggal. “Pengiriman besar berikutnya akan terjadi tiga hari lagi.”

Evelyn menatap Leon. “Kalau begitu, kita harus menemukan Dr. Hayes sebelum Damian melakukannya.”

Leon mengangguk. “Kita akan kejar dia. Dan kali ini, kita tidak akan berhenti sampai Damian terungkap sepenuhnya.”

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 33: Fajar yang Menyala

    Cahaya pagi perlahan menyentuh permukaan laut, memecah kegelapan malam yang menyelimuti kapal penyelamat. Suara ombak yang tenang seakan menjadi pengingat bahwa, meskipun mereka selamat dari serangan sebelumnya, badai baru mungkin saja akan segera datang.Di ruang medis kapal, Hayes duduk di samping ranjang Evelyn. Matanya tetap tertuju pada layar monitor, seolah memastikan bahwa detak jantung Evelyn yang lemah masih bertahan. Wajah Evelyn tampak pucat, tetapi tubuhnya mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Leon, yang telah mendapatkan perawatan dasar, bersandar di tandu dengan tangan terbalut perban, matanya tetap memandangi Evelyn dengan penuh harapan.“Dia kuat,” kata Leon dengan suara serak, memecah keheningan.Hayes mengangguk pelan. “Dia selalu begitu. Tapi ini baru permulaan, Leon. Kita tidak bisa berhenti di sini.”Leon menarik napas dalam, mengabaikan rasa sakit yang menusuk di dadanya. “Apa yang kita miliki sekarang? Data itu... apakah cukup untuk mengalahkan Sokolov?”Hay

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 32: Kepergian yang Tak Terucap

    Hayes berdiri di tengah kekacauan, darah yang mengalir dari lukanya tak lagi terasa karena rasa sakit yang jauh lebih besar memenuhi hatinya. Ia menatap tubuh Claire Vega yang tergeletak tak bernyawa di sisi, wajahnya yang pernah dipenuhi dengan kebohongan kini tak bisa lagi memungkinkannya untuk menduga apa yang sebenarnya ada di balik tindakan pengkhianatannya. Kematian Claire terasa seperti sebuah pengingat betapa rapuhnya batas antara kebenaran dan kebohongan.Tim penyelamat berlarian mengelilinginya mencoba menenangkan kekacauan yang terjadi, tetapi dalam hatinya Hayes tahu tak ada yang bisa memperbaiki apa yang telah terjadi. Leon dan Evelyn telah hilang, tenggelam ke dalam kegelapan laut yang luas dan bahkan alam pun tidak memberikan kesempatan untuk mereka bertahan.Sementara itu, di kedalaman laut Leon merasakan tubuhnya melayang tanpa kendali. Kesadaran yang mulai memudar dan pikiran yang kabur, namun satu hal yang jelas terbayang dalam benaknya—Evelyn. Tubuhnya yang seharus

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 31: Pengorbanan di Ujung Harapan

    Puncak tebing itu terasa seperti ujung dunia. Angin laut yang keras memukul wajah Leon menggigit kulitnya yang sudah terluka, dan melontarkan suara riuh yang terasa jauh dari kenyataan yang ia hadapi. Di punggungnya, Evelyn terkulai lemah, hanya bisa menggenggam bahunya dengan cemas. Rasa sakit dari tubuhnya yang terluka semakin menggerogoti kekuatannya, tetapi Leon tidak bisa berhenti. Tidak sampai Evelyn aman.Leon mengangkat senjatanya sambil menatap pasukan Sokolov yang semakin mendekat, setiap gerakan mereka seperti bayangan kematian yang menunggu untuk menghabisinya. Matanya berkilat dengan kebencian yang tak terhingga dan meskipun tubuhnya hampir hancur, ia tidak akan membiarkan mereka menang."Aku tidak akan membiarkanmu mendapatkan apa yang kau inginkan, Sokolov!" pikir Leon, giginya bergemeretak saat ia menghadap musuhnya yang sudah siap menyerang.Tembakan pertama dari pasukan Sokolov meledak, tetapi Leon sudah siap. Ia bergerak cepat, memutar tubuhnya yang sedang menggendo

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 30: Langkah Terakhir

    "Aku tidak akan meninggalkanmu, Evelyn. Tidak pernah, bahkan jika itu berarti aku harus merangkak menuju keselamatanmu."-Leon ArdianUdara di dalam gua semakin terasa berat dan lembap, seolah menekan mereka dengan ancaman yang tak terlihat. Evelyn berbaring lemah di sudut, tubuhnya menggigil meskipun keringat dingin membasahi wajahnya. Ia memandang langit-langit batu yang gelap, mencoba mengatur napas yang terputus-putus. Rasa sakit di perut dan kakinya seperti bara yang terus membakar, membuat setiap tarikan napas menjadi perjuangan."Aku menyusahkan mereka." Pikiran itu terus menghantui Evelyn, menggema di kepalanya seperti sebuah mantra yang menyiksa. Ia ingin berbicara, ingin meyakinkan Leon bahwa ia baik-baik saja, tetapi tubuhnya seolah tak lagi mendengarkan.Leon duduk bersandar di dinding gua, mengamati Evelyn dengan mata yang penuh rasa bersalah. Luka di pinggangnya berdenyut tajam, tetapi rasa sakit fisik itu nyaris tak berarti dibandingkan dengan beban yang menghimpit dada

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 29: Di Ambang Kehancuran

    Udara di dalam gua terasa berat, dingin, dan lembap. Bayangan dari cahaya bulan yang menerobos masuk dari celah di mulut gua menciptakan pola-pola gelap di dinding batu. Suara langkah kaki musuh terdengar samar dari kejauhan, seperti lonceng kematian yang terus mendekat.Leon berdiri di mulut gua, tubuhnya tegang seperti kawat yang ditarik terlalu kencang. Napasnya pendek-pendek, luka di pinggangnya semakin terasa menyakitkan, tetapi ia tidak peduli. Matanya menatap tajam ke arah hutan di luar, mencoba menangkap setiap gerakan yang mencurigakan.Di belakangnya, Evelyn terbaring di tanah dingin dengan napas berat. Tubuhnya menggigil, wajahnya pucat seperti kertas, dan kain yang membalut lukanya sudah mulai merah pekat oleh darah. Hayes berlutut di sisinya, tangan gemetar saat ia mencoba memperbaiki balutan pada luka di perut Evelyn.“Kita butuh sesuatu untuk menghentikan pendarahannya,” kata Hayes dengan nada putus asa. “Dia tidak akan bertahan lama seperti ini.”Leon tidak menjawab. R

  • Beneath the Mafia’s Veil   Chapter 28: Amarah yang Membara

    ***Hutan itu tak lagi terasa seperti tempat perlindungan. Bayangan pepohonan yang biasanya memberi ketenangan kini seperti jerat yang terus menghimpit, mengurung mereka dalam ketakutan yang tak terucapkan. Langkah kaki Leon, Evelyn, dan Hayes menyatu dengan gemerisik dedaunan, berpacu dengan suara langkah berat para pemburu di belakang mereka.“Cepat! Mereka sudah dekat!” bisik Leon sambil menoleh ke Evelyn dan Hayes. Ia menunjuk semak tebal di depan mereka. “Kita sembunyi di sana.”Mereka bertiga merunduk di balik semak-semak, menahan napas. Evelyn mencengkeram tasnya erat-erat, tubuhnya bergetar tak terkendali. Tubuhnya sudah terlalu lelah, dan rasa pening yang menyerang membuat pandangannya sedikit kabur.Hayes, yang bersembunyi di sebelah Evelyn, mencoba meredam napasnya yang memburu. Wajahnya basah oleh keringat, dan matanya melebar karena rasa takut yang tak terhindarkan.Leon, di sisi depan semak, menggenggam senjatanya dengan kekuatan yang hampir menyakitkan. Matanya tajam, m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status