Share

Pertengkaran

Author: roxxi94
last update Last Updated: 2024-09-05 23:09:18

Esoknya, Cathy berangkat ke kampus sendirian menggunakan mobil sepupunya, sejak semalam ia tak pulang ke rumah karena ia malas bertemu suaminya. Padahal jika tak ada dirinya, Devan pasti akan kelabakan mengurus dirinya sendiri karena selama ini suaminya itu begitu bergantung padanya mengenai segala aktivitas dan rangkaian jadwal sehari-harinya. Meski ada pembantu di rumah, namun mereka hanya bertugas untuk memasak dan membereskan rumah, bukan untuk mengurusi keperluan majikan mereka.

Apalagi Devan memiliki riwayat penyakit maag yang sewaktu-waktu bisa kambuh jika ia telat makan atau kelelahan menghadapi jadwalnya yang padat, di saat sakit selama ini, hanya istrinya lah yang selalu ada untuknya sebagai pengganti sang mama.

Cathy bahkan tak pernah lelah mengingatkannya makan dan istirahat supaya dirinya sampai tak jatuh sakit. Namun Devan seakan buta, kebaikan istrinya selama ini selalu ia anggap wajar dan tak berharga sama sekali dimatanya.

"Loh beb! Kok Lo berangkat sendirian sih? Laki Lo mana?" Tanya Fany pada Cathy.

"Tau! Males gue bicarain dia." Jawab Cathy dengan wajah cuek.

"Kalian berdua lagi marahan? Ada apa sih beb? Kenapa lagi sama si Devan? Dia nyakitin Lo lagi?"

"Nanti aja gue ceritain sama Lo, sekarang kita ke kelas dulu."

"Hm, ya udah deh."

Fany dan Cathypun akhirnya pergi menuju kelas mereka. Pagi ini jadwal di kampus tak terlalu padat karena ujian tengah semester baru saja usai.

Cathy sendiri sebenarnya sangat malas untuk datang ke kampus, mau pulang ke rumah suaminya malah lebih malas, apalagi kalau ia pergi ke rumah orangtuanya atau kakak laki-lakinya yang sudah menikah, bisa-bisa ia akan kena omel habis-habisan karena sudah main kabur begitu saja dari rumah sang suami.

"Laki Lo kok sadis amat ya beb, kenapa tuh mata bisa buta banget gitu lho, Lo tuh perfect, bahkan idaman bagi setiap cowok-cowok, tapi kenapa sampai sekarang si Devan masih belum juga bisa cinta sama Lo. Lo kan udah berubah, malah menurut gue Lo tuh udah jauh berubah menjadi pribadi yang lebih baik." Jelas Fany.

"Lo aja bisa sadar kalau sekarang gue jauh lebih baik ketimbang dulu, gue juga sadar kalau semenjak gue nikah sama Devan, hidup gue berubah banget, dulu gue sering dugem, keluar malem, shopaholic, pokoknya banyak deh kebiasaan buruk gue, tapi sekarang gue udah berubah, dan itu semua demi dia, tapi perubahan gue selama ini kayaknya nggak berarti sama sekali buat Devan, gue bingung harus gimana lagi, apa gue nyerah aja ya?" Cathy tampak begitu putus asa dan hal itu bisa dirasakan oleh Fany, sahabat yang selama ini selalu ada untuk Cathy.

"Lo capek ya berjuang sendirian? Kalau Lo emang udah nggak ada harganya lagi di mata Devan, mending Lo cabut aja, jangan maksain kehendak Lo lagi. Di dunia ini cowok bukan cuman dia doang beb... Lo pantes bahagia, dan Lo pantes dapet cowok yang bisa mencintai dan ngebahagiain Lo." Fany menyentuh pipi Cathy dengan tulus, dan ucapannya barusan membuat Cathy semakin yakin akan keputusannya.

"Tapi untuk sekarang kayaknya belum bisa, gue harus bicarain hal ini sama kakak gue dulu, perceraian bukan perkara mudah, gue harus bener-bener mempersiapkan semuanya secara matang. Apalagi mertua gue sayang banget sama gue, gue nggak mau ngecewain dia dan buat dia sedih."

"Kalau gitu untuk sementara, Lo harus berbuat sesuatu untuk bisa mastiin perasaan suami Lo. Lo harus uji dia, gue nggak percaya kalau dia nggak punya rasa apapun sama Lo secara selama kalian menikah Lo udah banyak berkorban buat dia." Jelas Fany membuat senyuman licik langsung mengembang dibibir Cathy.

Devan memang harus ia kasih pelajaran, selama ini suaminya itu begitu bergantung padanya hampir mengenai berbagai hal, lantas bagaimana nasib Devan jika Cathy sudah tak mau peduli lagi padanya, bisakah Devan melakukan segala hal sendiri? Bahkan untuk memakai dasi saja ia masih butuh istrinya, Cathy jadi sanksi jika Devan tak akan bisa melakukan segala hal tanpanya.

"Hm, gue ngerti apa yang harus gue lakuin."

"Nah gitu dong! Udah ah jangan sedih-sedih lagi, gue nggak suka lihat Lo sedih, kantin yuk! Denger-denger ada koki ganteng banget di kantin, ponakan ibu kantin, dia juga baru kuliah disini." Ajak Fany membuat Cathy malah menghembuskan nafas jengah, sahabatnya ini, padahal sudah punya tunangan, tapi masih sempat-sempatnya membicarakan laki-laki lain.

"Ck, kebiasaan buruk Lo tuh! Ketahuan Delon baru tau rasa Lo!"

"Alah, buat hiburan doang, wajahnya agak K-Pop gitu kayak laki Lo yang cantik itu, yah meskipun masih gantengan laki Lo tapi ini lumayan lah... Yuk!" Fany tetap memaksa Cathy untuk ikut dengannya, dan akhirnya Cathypun mau mengikuti sang sahabat.

***

Alan, adalah mahasiswa baru pindahan dari Makassar, dia merupakan keponakan dari ibu kantin dan sekarang ia turut bekerja menjadi seorang koki guna membantu sang bibi sekaligus mencari tambahan uang untuk biaya kuliahnya.

Hari pertama ia masuk, banyak sekali para mahasiswi yang membicarakannya bahkan sampai menjadi tranding, kantin pun jadi semakin ramai semenjak kehadirannya disana.

"Tuh lihat! Ganteng kan?" Tanya Fany pada Cathy yang sejak tadi turut memperhatikan Alan.

"Hhh... Biasa aja." Ujar Cathy membuat Fany mencebikkan bibirnya.

"Ck, dasar bucin Lo!"

"Hm."

"Eh lihat tuh! Laki Lo lagi sama si Tasya, gila tuh cewek, masih berani-beraninya deketin Devan. Mana suami Lo diem aja lagi." Seru Fany dengan tatapan kesal, Cathy sendiri tak kalah kesalnya, kedua tangannya mengepal sempurna ketika melihat suaminya malah memakan bekal yang sepertinya pemberian dari Tasya.

"Dia bener-bener jahat banget. Jadi sebenernya tipe istrinya itu kayak si Tasya yang lemah lembut? Dasar muna banget tuh orang, bilangnya nggak suka tapi sekarang apa?" Kedua mata Cathy tampak berkaca-kaca, biasanya dirinyalah yang menyiapkan segala kebutuhan sang suami, tapi sekarang lihatlah, posisinya malah digantikan oleh gadis cupu seperti Tasya.

"Gue juga nggak habis pikir sama otak laki Lo, apa sih yang dia lihat dari Tasya? Lo bahkan jauh lebih segalanya." Ungkap Fany.

Mendengar ucapan Fany, Cathy jadi semakin sakit hati, ia tak habis pikir dengan suaminya, semalaman ia tak pulang ke rumah, bukannya Devan mencarinya atau bahkan sekedar menelfon nya tapi suaminya itu malah santai sekali seolah tak terjadi apa-apa. Bahkan kini suaminya sudah melupakannya dan malah berduaan dengan gadis yang sangat ia benci.

"Beb! Lo mau kemana?" Seru Fany pada Cathy yang tiba-tiba beranjak pergi begitu saja. Namun karena tak fokus dengan jalanan, Cathy malah menabrak Alan yang tengah membawa nampan berisi minuman dan makanan. Minuman dan makanan yang masih panas itupun langsung tumpah ke kaki Cathy, membuat Cathy meringis kesakitan dan semakin menangis dalam diam.

Teman-teman Devan yang baru saja datangpun langsung memberi tahu bos mereka jika istrinya tengah terluka, Devan yang cemas sejak kemarin malam pun langsung melihat istrinya tanpa menghiraukan panggilan Tasya.

Namun sayang seribu sayang, ketika sudah berada di dekat sang istri, Devan malah melihat istrinya tengah menangis sesenggukan di dalam pelukan seorang pria yang tak lain adalah Alan.

Ini adalah hal pertama yang Devan lihat, hal pertama dimana istrinya bersama pria lain selain dirinya, selama ini Cathy memang agak urakan tapi ia tak pernah sekalipun terlihat bersama dengan pria lain kecuali dengan Devan atau kakaknya Andreas.

Cathy hanya tak tahu, jika sejak semalam suaminya itu tak tidur sama sekali karena mencemaskannya, Devan bahkan sampai tak memakan apapun sejak semalam karena menunggu sang istri yang sangat sulit sekali ia hubungi.

Pria itu hanya belum sadar saja jika sebenarnya selama ini ia sudah jatuh hati kepada istrinya sendiri, sampai dimana saat ini ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, istrinya tengah menangis di pelukan seorang pria asing, dan hal itu membuat hati Devan seperti diremas-remas tanpa ia sadari.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Benih Sang CEO Muda   Extra Part

    Devan menatap wajah kampusnya dengan penuh bangga, meski tak kuliah di luar negeri, namun ia cukup puas bisa kuliah di dalam negeri sendiri karena kualitas pendidikannya tak kalah bersaing dengan pendidikan luar negeri.Cowok itu hari ini sedang merayakan kelulusannya, ia menyelesaikan seluruh mata kuliahnya hanya dalam waktu tiga tahun dan akhirnya bisa lulus dengan predikat cumlaude. Banyak yang kagum dan bangga atas apa yang Devan raih saat ini, menjadi CEO di usia muda dan lulus kuliah lebih cepat karena otaknya yang jenius. Tak hanya keluarga, teman-temannya juga dibuat kagum atas prestasi yang ia torehkan di usianya yang masih menginjak dua puluh satu tahun."Sayang ayo!" Seru Cathy yang sudah menunggu di mobil sejak tadi. Kandungan cewek itu sudah hampir memasuki bulan ke sembilan, awalnya Devan melarangnya ikut ke kampus, namun karena ini adalah momen istimewa dan Cathy harus wajib datang untuk mendampingi suaminya. Perut Cathy semakin besar, jalannya juga sudah susah, apala

  • Benih Sang CEO Muda   Berakhir Bahagia

    Cathy sudah keluar dari rumah sakit karena kondisinya sudah membaik, ketika mengetahui jika adiknya baru saja mengalami kecelakaan, Andreas buru-buru datang ke rumah sakit bersama dengan istrinya, dan kini ia juga turut untuk mengantarkan Cathy pulang ke rumah Devan.Setibanya di rumah, Cathy dibuat terkejut dan bahagia tak terkira karena disana ada kedua orangtuanya dan juga Anne yang tengah berkumpul untuk menyambut kepulangannya.Cewek itu bahkan sampai menangis haru karena terlalu bahagia melihat orang-orang yang ia rindukan tengah berkumpul di rumahnya."Mama khawatir banget sama kamu makanya mama sama papa langsung pulang ke Indonesia." Ujar Melany pada sang putri sembari memeluk tubuh Cathy dengan erat."Cucu papa baik-baik aja kan?" Tanya papa Cathy sembari mengusap perut sang putri."Baik pa, kita berdua baik-baik aja. Devan selalu jagain Cathy sama baby." Jelas Cathy membuat papanya langsung tersenyum lega dan menatap Devan dengan penuh terimakasih. Tak sia-sia ia menjodohka

  • Benih Sang CEO Muda   Pernyataan Cinta

    Devan saat ini sudah sampai di rumah sakit, rasa cemas dan takut sudah menjadi satu sejak ia mendapatkan kabar buruk tentang istrinya tadi, cowok itu terus berlari menuju IGD hingga akhirnya sampai dan bertemu dengan Fany serta Delon disana."Cathy! Cathy gimana?" Tanya Devan dengan nada panik."Masih ditangani sama dokter, dia pendarahan hebat." Jawab Fany dengan nada bergetar, Devan pun semakin panik dibuatnya, demi Tuhan ia ingin sekali segera menemui istrinya."Gue bakalan selidikin orang yang udah nabrak bini Lo." Ujar Delon."Nabrak?" Tanya Devan tak mengerti."Iya, gue saksinya, itu bukan murni kecelakaan tapi itu disengaja, ada orang yang sengaja nabrak Cathy dan gue tadi sempet ngafalin nomor plat mobilnya." Jelas Fany.Wajah Devan pun langsung mengeras, aura hitam seketika langsung berkumpul disekelilingnya. Cowok itu langsung mengepalkan kedua tangannya, jika benar istrinya sengaja ditabrak oleh seseorang, maka ia bersumpah tak akan pernah memaafkan dan mengampuni orang itu

  • Benih Sang CEO Muda   Kecelakaan

    Kecewa, tentu saja, cewek mana yang tidak kecewa ketika ia tiba-tiba diabaikan seperti ini saat tengah menanyakan tentang perasaan kepada suaminya sendiri, bukannya langsung menjawab namun Devan malah langsung mematikan sambungan teleponnya begitu saja. Tentu saja Cathy merasa sangat sedih sekali, apalagi hormon kehamilannya selalu saja membuat ia menjadi cewek mellow yang sangat cengeng, sungguh bukan Cathy sekali. "Kamu denger sendiri bapak kamu kayak gimana? Bahkan dia nggak mau peduli sama perasaan mommy, dia cuma bertindak sesuai keinginannya aja, dia cuma sayang sama kamu. Dia perhatian selama ini cuma karena kamu doang, bukan karena mommy, puas kan kamu sekarang?" Cathy rasanya ingin sekali memukuli perutnya namun ia benar-benar tak sanggup melakukannya. Cewek itu sudah mulai sayang dengan calon bayinya, tapi juga terkadang merasa kesal jika Devan memperlakukannya seperti ini, akibatnya ia malah melampiaskannya pada calon bayi tak berdosa itu. "Mending ke salon aja ngajak Caro

  • Benih Sang CEO Muda   Rasa Kecewa

    Beberapa hari kemudian, Cathy akhirnya masuk kampus meskipun harus berdebat terlebih dahulu dengan Devan, entah kenapa, cowok itu merasakan firasat yang buruk tentang istrinya, akhir-akhir ini ia sering mimpi buruk, Devan sering bermimpi kehilangan calon buah hatinya karena terjadi sesuatu dengan istrinya, dan hal itu benar-benar membuatnya sangat gelisah."Baik-baik di kampus, kalau meeting ini nggak begitu penting sa-""Sayaaang... Kan kamu udah janji mau aku kamu, kamu tuh formal banget tauk orangnya, kayak kaku gitu... Padahal sama istri sendiri juga." Ujar Cathy dengan nada manja sambil mengalungkan kedua tangannya dileher sang suami, banyak para mahasiswa yang melihat adegan mereka berdua dan itu semua benar-benar membuat mereka iri."Iya... Maaf aku lupa." Devan mengusap kepala Cathy dengan gemas, lalu mencium kening istrinya itu dengan sayang. Cowok itu sudah tak malu lagi mengumbar kemesraan didepan umum, ia ingin menunjukkan pada semua orang jika Cathy adalah miliknya. "Aku

  • Benih Sang CEO Muda   Milikku

    Setelah kepulangan para sahabatnya, Cathy terlihat begitu lesu. Setelah Delon menjelaskan segalanya tentang Alan kepadanya, cewek itu tampak terlihat murung dan merasa bersalah. Cathy masih tak percaya, Alan yang menurutnya baik dan perhatian bisa berbuat picik seperti itu padanya. Suaminya pasti sekarang sedang kesal padanya karena terus membela Alan, buktinya sampai sekarang Devan belum juga datang menghampirinya, padahal waktu sudah hampir menunjukkan pukul sebelas malam."Bapak kamu tuh kemana sih? Demen banget kalau cemburu kayak gitu, tapi anehnya sampai sekarang belum bilang cinta juga sama mommy, hmmhhh..." Cathy pun berjalan gontai menuju kamarnya untuk mencari sang suami, kali aja Devan ada disana, tapi sayangnya dugaannya salah, suaminya tak ada disana. Cathy pun akhirnya mulai mencari, mencari di ruang kerja tidak ada, di dapur tidak ada, di kolam renang juga tidak ada, akhirnya iapun mencari suaminya di rooftop. Cathy bahkan sampai berhenti sejenak ketika menaiki tangga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status