Share

Bar Malam

Cuaca yang awalnya terik, seketika berubah menjadi gelap.

Semesta memang seaneh dan serandom itu. Sepuluh menit yang lalu, orang-orang mengeluh kepanasan karena sinar matahari menyerang mereka semua, namun detik berikutnya cuaca menjadi gelap dan angin datang dari segala arah.

Kaila masih berdiri di tempatnya, langit sudah menggelap padahal baru beberapa menit yang lalu ia melihat cuaca yang terik.

Angkasa juga masih duduk di tempatnya. Kedua orang itu menatap satu sama lain, beradu pandang dan tidak ingin memutusnya karena tidak ingin kalah satu sama lain. Padahal ini bukan kontes tatap mata.

“Maksud lo apa?” tanya Kaila setelah mereka hanya diam dan membiarkan gorden balkon mengenai dirinya akibat angin yang deras, rambutnya juga melayang dan mengenai wajahnya.

“Lo sadar kan kalo lo selalu nolak perhatian orang yang ditujukan untuk lo?” Angkasa memperjelas ucapannya barusan.

“Dan lo tau dari mana kalo itu suatu bentuk perhatian?” tanya Kaila balik, nada suaranya seperti m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status