Share

Sabtu Bersama Angkasa

“Jelek banget abis nangis.”

Kaila menatap Angkasa dengan tajam. Sisa-sisa air matanya masih ada, tapi pemuda itu sudah memilih untuk mengejeknya, padahal gara-gara dia kecoak itu terbang ke arah Kaila.

“Makan dulu baru beres-beres,” celetuk Angkasa karena melihat Kaila masuk ke kamarnya dan hendak membereskan kekacauan yang disebabkan oleh kecoak terbang itu.

Kasurnya ketumpahan bubur ayam, bantal ada di sana-sini, buku-buku juga banyak yang jatuh dari meja. Kacau banget asli.

Kaila menghela napas melihat kamarnya yang amburadul. Lagi pula, kecoak itu muncul dari mana sih?

Gadis itu memutuskan untuk keluar kamar dengan membawa telur gulungnya. Ia duduk di depan Angkasa yang juga sedang memakan telur gulung.

“Ini makan bubur gue aja,” ujar Angkasa dan menyodorkan bubur ayam yang dibeli oleh Kaila barusan.

Gadis itu menggeleng seraya kembali menggeserkan mangkok bubur ayam. “Gak usah, itu punya lo.”

“Kan lo yang beli, jadi ini punya lo,” balas Angkasa dan menggeserkan mangko
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status