Share

Bertemu Pandang

Kaila masih duduk di sana sembari memakan telur gulungnya.

Dia sepertinya menikmati pertengkaran yang terjadi antara Angkasa dan si gadis, tapi sekarang mereka tidak bertengkar lagi. Angkasa menepuk kepala gadis itu dengan pelan karena sang gadis sedang menangis.

“Angkasa selalu seperti itu,” ujar Pak Burhan dengan mulut yang penuh telur gulung.

Kaila dan Bapak penjual telur gulung menoleh, menunggu kelanjutan cerita yang akan diceritakan oleh Pak Burhan, selaku Satpam di Teknik yang pastinya lebih banyak mengetahui tentang Angkasa dan si gadis.

“Dia selalu tidak bisa melihat seseorang menangis,” lanjut Pak Burhan.

Kaila kembali menatap Angkasa yang berusaha keras untuk menahan emosinya dan memilih untuk mengelus kepala gadis itu. Dia menatap ke segala arah dan menyadari banyak pasang mata yang melihatnya, namun dia belum melihat kalau Kaila juga ada di sana.

“Seharusnya anak itu jangan begitu, kalau perempuan itu nangis ya biarin aja,” ujar Bapak penjual telur gulung. “Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status