Share

Keras Kepala

“Lo gak butuh orang lain?” ulang Bumi.

Kaila tidak menanggapi. Ia hendak berjalan ke depan karena cuciannya juga sudah selesai, dia hendak melihat apakah ada piring dan gelas yang lain di depan karena Popi tidak ke belakang sejak Bumi ada di sini.

Namun langkahnya dihentikan oleh Bumi. Pemuda itu memblokir satu-satunya jalan Kaila menuju bagian depan. Kaila menatap Bumi tidak senang.

“Minggir,” suruh Kaila.

Bumi tidak bergeming. Ia masih berdiri di sana dan menatap gadis itu.

“Bumi, gue minta baik-baik,” ujar Kaila sembari menghela napas pelan. “Minggir,” ujarnya sekali lagi.

“Lo gak butuh orang lain?” tanya Bumi sekali lagi karena pertanyaannya belum dijawab oleh Kaila.

Kaila menatap Bumi dengan jengah. Ia masih punya banyak pekerjaan selain membicarakan hal yang tidak perlu seperti ini. Beberapa hari terakhir ini menurutnya dia sudah terlalu banyak bicara dengan orang lain. Ia tidak ingin itu semua. Ia tidak ingin perasaan nyamannya mulai tumbuh, dan mereka akan mening
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status