Share

Ketua BEM

Kaila tidak percaya kalau ia juga harus bertemu dengan Angkasa lagi hari ini. Di kampus.

Angkasa menatap Kaila dengan ekspresi datar, seakan mereka berdua tidak pernah bertemu sebelumnya, selain kejadian kemarin yang ada di depan pintu dan disaksikan oleh banyak orang.

Sekarang Kaila disuruh untuk meminta maaf pada Angkasa oleh teman-teman di kelasnya karena kemarin sudah mendorong Angkasa dan lari begitu saja. Para gadis juga sibuk menyebut nama Kak Asa, Kaila jengah mendengarnya.

“Dia juga belum minta maaf ke gue karena buka pintu tiba-tiba,” ujar Kaila dan menatap teman-temannya.

“Tapi kan itu salah lo yang tiba-tiba berdiri di depan pintu padahal udah disuruh untuk jangan keluar kelas dulu,” sahut salah satu teman sekelasnya, lagi-lagi Kaila tidak mengingat nama gadis itu.

“Dia juga gak sengaja karena gak tau kalo ada lo di sana,” timpal seseorang lagi. Jelas seorang gadis juga.

Kaila mendecih pelan. Ia ingin tertawa mendengar suara-suara gadis yang sedang mengerumuninya saat ini.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status