Share

Bab 19. Pelayan Viral

last update Last Updated: 2025-10-13 05:02:39

Dalam situasi tertentu, Lintar memang sering membantu di restoran jika ada pesanan atau ada karyawan yang tidak masuk. Walau hanya sekadar mengantar makanan atau membuat order pesanan untuk tamu yang ingin makan. Melihat Lintar membantu para pelayan yang sedang sibuk melayani tamu, Firzan pun ikut turun tangan. Pertama yang dia lakukan adalah mengantar minuman di bartender yang sejak tadi belum diantar karena semua pelayan sedang sibuk.

“Ada yang pesan orange juice?” tanya Firzan di meja nomor 20 sesuai yang tertulis di kertas orderan.

“Iya, saya, Mas...” ucap seorang gadis berbaju kuning yang duduk bersama empat orang temannya. Firzan meletakkan gelas jus itu di atas meja.

“Kok Mas yang nganter, memang Mas-nya karyawan di sini?” tanya gadis yang duduk di samping gadis berbaju kuning.

“Iya betul, Mbak,” ucap Firzan sambil tesenyum ramah.

“Serius?” tegas gadis itu.

“Iya, betul, ini hari pertama saya kerja di sini,” jelas Firzan.

“Wah, kalau karyawannya seganteng Mas ini, aku bakalan s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 197. Mili Kembali ke Rumah

    Mili terjaga dari tidur saat hari sudah malam, tampak Anthony sedang tidur di atas sofa di depan TV yang masih menyala. Tanpa berniat membangunkan lelaki indo berhidung mancung itu, “Aku pulang dulu, secepatnya akan aku hubungi” tulis Mili dalam sehelai kertas lalu diletakkan di atas meja di depan Anthony yang masih tidur dengan nyenyak.Setelah mempertimbangkan banyak hal Mili lebih memilih untuk pulang ke rumah memberi kejutan pada suaminya. Berbagai rencana juga sudah ia pikirkan agar sampai rumah nanti Gun mau memaafkan perbuatannya dan masih mau menerimanya kembali sebagai istri sahnya. Di kediaman keluarga Sutarjo, tampak Parjo yang sedang duduk di pos jaga sambil bermain ponsel menonton video kesukaannya, tiba-tiba ia melongok keluar jendela saat melihat sebuah taksi berhenti tepat di depan rumah majikannya itu. Dari dalam taksi keluar seorang wanita memakai blouse hijau dan mengenakan topi berwarna hitam, lalu ia berjalan mendekatinya, “Siapa itu ya?” batin Parjo sambil menga

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 196. Hari Kebebasan Mili

    Hari ini adalah hari paling membahagiakan dalam hidup Mili. Ia kembali bisa menghirup udara kebebasan di luar penjara. Anthony menjadi sang dewa penyelamat dalam hidupnya, ia berhasil melenyapkan bukti-bukti keterlibatan Mili dalam bisnis prostitusi berkedok restoran dengan membayar jumlah uang sangat besar. Alhasil, pada sidang perdana yang dilakukan secara tertutup Mili dianggap tidak bersalah dan langsung dibebaskan dari tuduhan.“Bagaimana, Mili, sekarang kamu mau ikut ke apartemenku?” tanya Anthony yang menjadi orang satu-satunya menyambut kebebasan Mili.“Iya, Anthony, mulai hari ini aku adalah milikmu, apapun yang kamu inginkan dariku, pasti akan aku berikan. Tapi, aku masih istri sah Gunawan Sutarjo, aku akan memanfaatkan keadaan ini untuk membalas semua perbuatan orang-orang yang sudah menjebloskan aku dalam penjara. Setelah dendamku terbalaskan, aku akan meninggalkan Gunawan dan akan menjadi milikmu seutuhnya.”“Oke, Mili, aku bisa terima keinginanmu itu. Sekarang ayo kita p

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 195. Cinta Kian Bersemi di Sydney

    “Serius kamu akan membebaskan aku, Anthony?” tegas Mili pada lelaki indo di depannya.“Iya, aku tahu kamu tidak punya siapa-siapa lagi, mereka semua mencampakkan kamu, demikian pula aku. Aku juga sekarang hidup sendiri, Angela sudah bahagia dengan pasangan barunya, makanya aku perlu seseorang untuk mendampingi hidupku juga. Aku harap orang itu adalah kamu, Mili..., karena terus terang terakhir aku ketemu kamu di apartemen itu aku masih merasakan ada getaran di hatiku, kalau aku masih memiliki hasrat denganmu. Ya... masih sama seperti yang aku rasakan saat dekat dengan kamu seperti ini.”“Kamu jangan mengada-ada, Anthony, dengan penampilanku lusuh dan tak terurus seperti ini, aku merasa omonganmu tidak sesuai sama sekali.”“Sumpah, Mili,, kamu itu di mataku tetap cantik walaupun tanpa make up dan apa adanya seperti ini,” puji Anthony, membuat Mili seketika jadi tertunduk malu.“Ya, sudah, kalau begitu, Mili, waktu besuk sudah habis. Sekarang kamu tinggal menunggu waktu kebebasanmu saja

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 194. Harapan Untuk Mili

    Beberapa hari kemudian di kantor polsek Menteng... Mili baru selesai makan siang yang terpaksa dilahapnya meskipun hatinya menolak, ketika seorang sipir wanita menjemputnya untuk menemui seorang pengunjungnya hari ini. Kata sipir wanita itu, dia seorang laki-laki, ketika Mili bertanya...“Siapa ya? Apa si brengsek Gun yang tiba-tiba rindu padaku setelah semua kebohongannya akan membebaskanku hanya sebuah tipu muslihat?”“Sudah berhari-hari setelah aku memberikan Gunsu Kemang kepada Firzan, baik Firzan maupun Gun tak pernah mengunjungiku lagi? Tak ada seorang pengacara pun yang dia janjikan itu datang”“Sekarang buat apa Gun datang lagi, apa dia akan menepati janjinya? Atau mungkin itu Firzan yang ingin bertemu denganku?”Mili yang tubuhnya mulai terlihat kurus dan tak terurus sepanjang jalan lorong penjara menuju ke ruang pengunjung bergumam sendiri, bertanya-tanya siapakah yang mengunjunginya...?“Anthony...?”Mili merasa terkejut, tidak ada hujan tidak ada badai, tiba-tiba lelaki i

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 193. Setelah Chantika Bertemu Camer

    Angela telah mempersiapkan semua barang-barangnya, dia sudah memutuskan untuk pindah ke rumah sewa yang telah dibookingnya melalui sebuah iklan kos-kosan. Keluarga Sutarjo sekarang telah berkumpul, sehingga tidak ada alasan lagi dia berada di rumah itu...“Pak, saya mau pamit dulu...,” ucap Angela saat Pak Gun sedang duduk menikmati teh hangat dan kudapan buatan Nek Las di beranda.“Lho, emangnya kamu mau kemana, Angela?” tanya Pak Gun yang mengerutkan dahi melihat Angela sudah berpakaian rapi dan membawa sebuah travel bag berukuran besar.“Saya sudah dapat rumah sewa, Pak, jadi mau saya tempati hari ini,” jelas Angela.“Lho, kenapa harus sewa rumah segala? Di sini kan masih ada kamar buat kamu tinggal,” tegas Pak Gun. “Dulu kan saya tinggal di sini karena jadi asisten dan sopir Bu Mili, karena dia sudah tidak ada, lebih baik saya tinggal di luar saja,” jelas Angela lagi. “Tapi kamu masih mau kerja dengan aku, kan?” tegas Pak Gun.“Ya mau dong, Pak... saya kan perlu biaya untuk hidu

  • Jika Istri Majikan dan Anaknya Memaksa, Aku Bisa Apa?   Bab 192. Chantika Bertemu Calon Mertua

    “Kenapa diam saja?” tanya Firzan yang sedang memandu mobil sambil melirik sebentar ke arah Chantika yang tampak melamun.“Deg-degan tahu...” ucap Chantika sambil bersandar di jok penumpang.“Tenang aja, ayah dan ibuku tidak makan orang... hehehe...” canda Firzan coba mencairkan suasana.“Nggak lucu ah...” ucap Chantika ketus.“Nah, kayak gitu yang pertama aku rasakan saat ketemu papamu di Semarang, panas dingin juga aku dibuatnya?” ungkap Firzan.“Dimana ya waktu itu?” “Di hotel, waktu aku disuruh cari kari kambing sama papamu.”“Bukannya di stasiun?” “Di stasiun kan papamu belum kamu beritahu kalau kita pacaran, walaupun begitu deg-degan juga sih. Tapi yang di hotel itu yang bikin aku keringatan karena takut dimarahi ayahmu.”“Sama juga dengan aku sekarang, kalau orang tuamu nggak suka dengan aku, karena aku kurang cantik misalnya, aku harus gimana?” “Nggak usah takut, kita kawin lari saja kalau tidak direstui... hehehe...” canda Firzan lagi, kali ini candaan Firzan itu bisa mem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status