Home / Romansa / Bercinta Dalam Mobil / Bab 2. Bercinta Dalam Mobil

Share

Bab 2. Bercinta Dalam Mobil

last update Huling Na-update: 2025-08-01 09:10:22

Mobil yang dipandu Firzan mulai melaju membelah jalanan ibu kota yang masih sepi. Dari balik kaca spion depan, Firzan bisa  melihat Pak Gun sedang menempelkan wajah ke bagian depan tubuh istrinya yang menonjol. Lelaki tampan itu hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepala atas apa yang baru saja dilihatnya. “Selamat menikmati susu kuda liar, Pak...” ucap Firzan dalam hati sambil tersenyum-senyum sendiri.

Saat mobil melaju keluar kota Jakarta, aksi panas di dalam mobil terus berlanjut. Saat ini Mili sudah berjongkok di hadapan suaminya yang sedang duduk bersandar. 

“Buka, Mah...” pinta Gun menyuruh Mili membuka resleting celana suaminya itu.

Dengan cekatan  Mili melakukan kerjanya, mengeluarkan mainan kesukaannya. 

Saat Pak Gun sedang menikmati diservis oleh istrinya, tiba-tiba handphonenya berbunyi. Tertera di layar nama putrinya Chantika yang kini tinggal di Semarang. Dalam keadaan penuh kenikmatan itu, kalau bukan dari putrinya tidak mungkin dia mau menjawab panggilan telepon. Sementara Mili di bawah sana, masih bekerja keras memberikan kepuasan kepada suaminya yang dalam beberapa hari ini akan berada di luar kota.

“Pah, ada sedikit masalah nih di Semarang,” adu Chantika di sana kepada papanya.

“Tumben kamu enggak bisa menyelesaikan masalah sendiri,” ucap Pak Gun yang tengah berada di dalam perjalanan ke bandara.

“Aku ada pesanan nasi kotak mendadak Pah, tapi stok ayam pejantan dari pembekalnya sedang kosong dan sudah aku cari kemana-mana memang tidak ada. Jadi aku minta izin pakai ayam broiler untuk hari ini saja,” jelas Chantika sambil keheranan mendengar suara ayahnya sebentar-bentar mendesah tidak jelas.

“Papah kenapa sih...?” selidik Chantika.

“Enggak... enggak pa-pa...” jelas Pak Gun. “Ya udah untuk kali ini Papa izinkan. Ingat ya kali ini saja, besok harus sudah dipastikan barangnya harus aaa...daa... Mah...”

Chantika menjauhkan handphonenya dari telinga, desahan papanya terdengar lagi, sungguh tidak enak didengar. 

“Papa kenapa sih, Pah?” tegas Chantika.

“Enggak pa-pa… Ya udah dulu ya teleponnya, jangan lupa pesan Papa,” ucap Pak Gun sebelum menutup telepon.

Desahan Pak Gun di belakang tidak lagi terdengar pelan. Mendengarnya membuat Firzan merasa ngilu. 

“Sekarang Papa bisa keluar kota dengan tenang. Plong rasanya Mah,” ucap Pak Gun setelah desahan klimaksnya terdengar bikin Firzan sakit kepala. Mili tampak sibuk mengeluarkan tisu untuk membersihkan celana pada area sensitif Pak Gun.

Mendekati bandara Soekarno Hatta,  Pak Gun yang sudah bisa duduk santai di samping istrinya, memulai obrolan dengan Firzan.

“Maaf ya, Mas tadi, maklumlah mau pergi ke Surabaya tiga hari, jadi harus diservis dulu, kalau tidak nanti malah saya pengin jajan di luar, hahaha...” 

“Bisa aja, Bapak...” timpal Firzan.

“Kamu bilang tidak lama lagi mau lulus kuliah ya Mas? Kalau mau gabung di restoran saya silakan. Dalam waktu dekat ini kita mau buka outlet di Kemang,” ucap Pak Gun memberi penawaran.

“Iya, Mas Firzan, apalagi tampang Mas menjual begitu, cocok ya Pah kalau jadi ambassador di perusahaan kita.” Mili ikut mendukung ucapan suaminya. 

“Tapi saya kan bukan model, Pak, Bu,” ucap Firzan sembari tersenyum.

“Terserah kamu tinggal pilih mau jabatan apa, yang penting lulus kuliah kamu langsung gabung dengan ayam penyet Gunsu. Janji ya?” tegas Pak Gun.

“Baik, Pak. Terima kasih atas kepercayaannya,” ucap Gun dengan wajah semringah. Setidaknya ketakutannya selama ini tidak dapat pekerjaan setelah lulus kuliah bisa dia ketepikan. Selanjutnya dia tidak berani berharap banyak, karena dia mengakui awam dalam bisnis kuliner.

“Kamu kuliah di mana, Mas Firzan?” Pak Gun masih melanjutkan obrolannya. Dia langsung tertarik dengan diri dan kepribadian Firzan. 

Memang selain memiliki paras rupa yang rupawan dia juga memiliki attitude yang baik, dari cara dia berbicara dengan orang yang lebih tua penuh sopan santun. Dalam dirinya juga tidak ada tanda-tanda sifat penentang, yang sangat dihindari oleh seorang pimpinan dalam merekrut karyawan. Sehingga tanpa pikir panjang Pak Gun berani menawarkan pekerjaan kepada Firzan.

“Saya kuliah di Semarang, Pak,” jelas Firzan.

“Wah, kebetulan saya ada outlet di sana. Nanti kalau kamu balik ke Semarang kamu training saja di sana ya. Mau kamu ya?” 

“Iya, siap pak!”

“Nanti saya telepon anak saya, agar bisa mengajari kamu ya Mas Firzan?”

“Iya, Pak, terima kasih....”

Mendengar obrolan Firzan dan suaminya, Mili sedari tadi malah sedang memutar otak. Bagaimana pun caranya, dia sudah bertekad harus bisa menaklukan Firzan. Salah satu caranya adalah dengan selalu bersamanya atau cara apa pun akan dia tempuh demi mendapatkan lelaki tampan yang telah membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama itu. 

Tiba di pintu keberangkatan, Mili langsung mengantarkan suaminya check-in. Sementara Firzan menunggu di area parkir pengunjung bandara. 

Hati Firzan mulai merasa tidak tenang, karena dalam perjalanan pulang nanti dia hanya akan berdua dengan Mili. Tentu saja dia takut wanita itu nekad, dan melakukan hal yang bukan-bukan kepada dirinya. Sebagai mahasiswa psikologi Firzan bisa membaca karakter wanita seperti Mili, dia tipe orang yang akan menghalalkan cara untuk dapat meraih keinginannya. 

“Firzan, ayo kita pulang...” 

Sentuhan lembut di bahu Firzan yang sedang duduk melamun membuatnya terkesiap. Saat dia menoleh ke belakang Mili sudah berada di sampingnya memamerkan senyumnya yang penuh tanda tanya…

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 122. Beda Cinta Dan Nafsu

    Chantika hanya tersenyum melihat Firzan merem-melek menikmati sensasi sentuhannya yang kembali mengelus-elus lagi bulu dada Firzan yang halus. Merasa gemas melihat jenggot Firzan yang baru tumbuh beberapa helai, tangan Chantika pun tak luput mengelus-elus dagu Firzan, memainkan lembar-lembar jenggotnya yang pendek dan tipis itu. Kumis tipis Firzan pun tak ketinggalan diraba-rabanya dan juga kedua alisnya tak. Firzan yang masih memejamkan mata tidak lagi merasakan lagi sentuhan tangan Chantika di wajahnya, tapi tiba-tiba dia merasakan bibirnya disentuh benda lembut yang basah. Saat Firzan membuka mata, mata Chantika berada begitu dekat di atasnya, dan sentuhan benda lembut itu perlahan mulai melumat bibirnya. “Thank you, Sayang...” ucap Firzan saat Chantika menghentikan ciumannya, Chantika hanya menutup mulutnya dan duduk membelakangi Firzan karena malu. Firzan pun beranjak dari tidurnya lalu duduk di tepi ranjang bersebelahan dengan Chantika, lalu menarik bahu Chantika agar kepalany

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 121. Kejutan yang Sudah Diketahui

    Setelah makan malam Chantika naik ke atas, Firzan bilang dia menunggunya di ruang depan untuk melanjutkan ngobrol, seperti biasa di kursi yang kayunya penuh ukiran. Saat Chantika turun, Firzan heran melihat dia mengenakan jaket dan leging berwarna hitam sambil menenteng tas tangan berukuran kecil.“Mau kemana?” tanya Firzan setelah Chantika berdiri di hadapannya.“Mau ke tempat teman, ayo antar...” pinta Chantika sambil menarik lengan Firzan. “Sudah bilang sama Nenek?” tanya Firzan, Chantika mengiyakan.“Aku kekenyangan, malas bergerak,” ujar Firzan saat sudah berdiri di hadapan Chantika.“Kalau habis makan, jangan tidur-tiduran, nanti bikin gemuk,” ucap Chantika mencubit perut Firzan yang volumenya bertambah karena banyak makan lauk yang dibuat Nek Las, kemudian dia menggandeng Firzan keluar rumah.Di tembalangChantika memberitahu kalau temannya indekos di Tembalang, tidak jauh dari kosan Firzan. Saat Chantika menunjukkan jalan lurus setelah perempatan, tentu saja Firzan langsung

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 120. Meraba Bulu Dada Firzan

    Firzan menghapus bercak air di matanya, dia tidak mau kelihatan cengeng di mata Chantika, karena sebenarnya dia memiliki hati yang mellow dan gampang tersentuh. Walaupun dia sudah tahu rahasia yang direncanakan Chantika, dia akan berpura-pura tak tahu semuanya.“Hayo, lagi ngelamunin apa?” tiba-tiba Chantika datang mengejutkan Firzan yang sedang duduk bersandar di kursi dengan tatapan ke langit-langit ruangan.“Aduh, bikin kaget aja, sih?” ucap Firzan lalu menarik lengan Chantika hingga rambutnya yang basah menyentuh wajah Firzan.“Aku suka wangi shampo-mu, urang-aring, kan?” tanya Firzan sambil menerka bau yang menguar dari rambut Chantika yang baru saja keramas. “Iya, sejak kecil aku gak pernah ganti shampo, mencium baunya aku akan selalu merasa dekat dengan mamaku, karena sejak kecil pun Mama memakai shampo yang sama,” jelas Chantika.“Itu artinya kamu orang yang setia, dan tidak mudah melupakan masa lalu,” ucap Firzan sambil memain-mainkan rambut Chantika yang bersandar di dadany

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 119. Rahasia yang Membuat Firzan Menangis

    Menjelang sore Firzan bermaksud menjemput Chantika pulang dari Kantor, tapi Chantika lebih dulu mengirimi pesan tidak perlu menjemputnya karena balik kerja dia ada keperluan mendadak yang akan diantar oleh Lintar. Mengapa harus diantar Lintar, mengapa bukan sama aku aja, batin Firzan saat membaca pesan whatsapp dari Chantika.“Chantika mau pergi ke mana ya, Nek?” tanya Firzan kepada Nek Las yang mulai masak untuk makan malam.“Enggak bilang tuh sama Nenek. Kenapa, bosan ya seharian di rumah?” tanya Nek Las.“Iya juga sih, Nek, cuma kalau berpergian, aku kan bisa antar, nggak harus ngerepotin Lintar,” jelas Firzan.“Kalau Nak Firzan memang pengin keluar, bisa tolong Nenek ke supermarket untuk membeli beberapa keperluan dapur, itu juga kalau Nak Firzan enggak malu, ganteng-ganteng kok beli minyak goreng... hehehe...” ucap Nek Las sambil tertawa.“Enggak apa-apa, Nek, aku mau, tapi dibuatkan daftar belanjanya ya, Nek, aku takut ada yang lupa,” ucap Firzan lalu mencatat yang akan dibeli

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 118. Suami yang Bertemu Selingkuhan Istri

    Setelah puas saling berciuman, Anthony mengaku kangen dengan masakan istrinya, maka untuk menyenangkan hati suaminya yang baru kembali setelah lama berpisah, Angela pun dengan senang hati akan memasak makanan kesukaan suaminya yang tidak bisa didapat di luar negeri, yaitu sambal tempe dan ikan asin. “Aku tinggal sebentar ke supermarket di bawah ya, atau kamu mau ikut?” tanya Angela yang sudah menenteng tas tangannya dengan berpakaian seadanya tanpa harus berdandan.“Aku di rumah saja, masih kangen nih sama suasana rumah,” jawab Anthony sambil memamerkan senyumnya kepada Angela.Saat Angela pergi, ternyata Anthony sudah merencanakan sesuatu untuk melihat-lihat seisi ruang di apartemennya dengan penuh kecurigaan. Anthony mengakui kalau dirinya tidak setia saat tinggal di luar negeri, dan dia juga merasakan kalau Angela melakukan hal yang sama. Keanehan pertama waktu dia datang, melihat ada beberapa pasang sepatu pria (lebih dari dua pasang) di rak sepatu sedangkan tadi hanya ada 2 ora

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 117. Dilema Pilot Ketika Pulang ke Rumah

    Angela tentu saja kaget, bercampur cemas saat mengetahui Anthony tiba-tiba sudah berada di dalam kamar, saat ia keluar dari kamar mandi. “Sayang..., kamu pulang?” ucap Angela melihat suaminya sudah duduk di tepi ranjang, sambil melepaskan seragamnya.“I miss you, Honey...” ucap Anthony langsung memeluk Angela yang masih terbalut handuk putih, lalu mereka berciuman. Tapi bukan hanya untuk melepas rindu, melainkan Anthony menciumi Angela dengan sepenuh hasratnya yang sudah lama terpendam.“Angela...” ucap Mili tiba-tiba masuk ke dalam kamar membuat Angela dan Anthoy menghentikan aksinya, “Uppss.. Sorry...!” desis Mili kaget melihat Angela bersama suaminya. “Hai, Mili... kamu ada di sini juga?” tanya Anthony yang memang sudah mengenal Mili sebagai kawan baik Angela sejak mereka belum menikah.“I-iya... aku bersama personal trainerku, kebetulan aku ikut fitness, dan hari ini baru pulang nge-gym aku mampir ke sini, sampai numpang mandi segala. Sekalian aku bawa personal trainerku dan te

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status