Share

2

Author: Elysian
last update Last Updated: 2025-03-02 17:03:46

Dua hari sejak berita itu viral dimana-mana, akhirnya Shane pulang. Aku sedang duduk menonton televisi di ruang depan ketika mendengar suara pintu terbuka. Shane muncul dengan menyeret koper hitamnya. Ia selalu terlihat tampan luar biasa meski saat ini ada gurat lelah di wajahnya.

Tanpa memedulikan kehadiranku, Shane berderap ke kamarnya. Sebelum ia sempat menggapai kenop pintu kamarnya, aku berdiri dan memanggil namanya.

"Mas Shane."

Gerakan Shane terhenti. Aku mendengar helaan nafas lelah darinya sebelum ia akhirnya berbalik dan menatapku. Ia tak mengucapkan apapun. Hanya berdiri diam dan menatapku tanpa ekspresi.

"Kamu gak punya penjelasan apapun untuk aku?" tanyaku seraya berjalan ke arahnya.

Shane menurunkan pandangannya untuk melihatku. Sementara aku mendongak untuk mempertemukan mata kami. Tinggi Shane mencapai 188 sentimeter. Dengan postur setinggi itu, kepalaku hanya mencapai dadanya, hampir perutnya malah.

"Penjelasan apa yang kamu inginkan?"

Aku menatapnya tajam. "Tentang Erina. Aku tahu cuma ada wanita itu di hatimu, tapi aku gak menyangka kamu semurahan itu untuk berselingkuh dengan mantan pacarmu itu!"

"Watch your mouth, kiddo!" sentak Shane. (tr: jaga mulutmu, anak kecil!)

Aku tersentak karena untuk pertama kalinya, Shane meninggikan suaranya padaku. Hubungan kami selama ini sangat dingin, tapi Shane tidak pernah seperti ini padaku. Tentang kata 'kiddo', ia terkadang memanggilku seperti itu terutama ketika aku membuat kesalahan seperti menjatuhkan gelas atau tidak merapihkan ruang tengah setelah beraktivitas di sana. Bagi Shane, aku hanya anak kecil di matanya.

Shane menyugar rambutnya kemudian bertolak pinggang. "Kamu pikir aku semurahan itu?" tanyanya marah.

Nyaliku menciut, tapi aku berusaha untuk tetap berani. "Ke--kenyataannya memang seperti itu kan!? Lihat aja di artikel yang tersebar di sosial media!"

Shane tertawa dingin. "Dan kamu percaya dengan apa yang kamu lihat di sosial media?"

"Iya, aku percaya karena mereka punya bukti. Kamu sendiri gimana? Punya bukti gak kalau kamu memang gak selingkuh?" tantangku.

"Melody... kamu benar-benar ngetes kesabaranku." Shane melangkah mendekatiku lalu mencondongkan tubuhnya padaku. "Apa kamu lagi berakting seolah-olah kita adalah pasangan suami istri yang nyata? Kamu tahu kalau aku tidak berhutang penjelasan apapun ke kamu."

"Berarti kamu memang selingkuh."

Shane tersenyum miring. "Apa yang aku harapkan dari anak kecil yang lagi main peran sebagai istri?"

Setelah berucap demikian, Shane berbalik dan masuk ke kamarnya kemudian mengunci pintu. Aku melotot marah.

"Begitu caramu menjalankan rumah tangga, Shane?!" teriakku. "Usiaku memang jauh di bawahmu! Aku juga dipaksa dalam pernikahan ini! Tapi aku tau caranya menghargai sebuah pernikahan! Kenyataannya, kamu memang semurah itu! Selingkuh hanya dilakukan sama orang-orang murahan!" hardikku.

Shane tidak bersuara. Dia pasti mengabaikanku. Menganggap amarahku hanya sebagai sebuah tantrum layaknya anak kecil.

"Atau memang perjalanan bisnis itu hanya bohongan! Kamu emang ke Korea untuk ketemu Erina! Iya, kan?!"

BLAM!

Aku terlonjak kaget ketika aku mendengar suara debuman dari dalam pintu. Shane pasti sudah mencapai amarahnya sehingga ia memukul--atau menendang pintu dari dalam.

"Screw you! Screw Erina!" teriakku marah. (tr: persetan denganmu, persetan dengan Erina)

Setelah puas berteriak melampiaskan amarahku, aku berjalan ke kamarku dan membanting pintu keras-keras. Aku membantingkan tubuhku ke ranjang kemudian membenamkan wajahku di bantal untuk meredam teriakanku. Aku terus bergerak-gerak kesal di ranjang hingga akhirnya jatuh tertidur.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   105

    Aluna menatap kapal penyeberangan yang sedang berlabuh di hadapannya. Satu tahun yang lalu dia menumpangi kapal yang sama untuk datang ke Lindara. Aluna masih ingat dengan jelas betapa takutnya dia hari itu sampai-sampai dia sempat berpikir untuk kembali saja ke rumah sakit. Akan tetapi rasa takutnya akan pergi sendiri ke tempat asing yang tidak ia kenali tidak sebesar rasa takutnya pada situasi di mana dia tidak bisa mengingat apapun. Waktu itu yang ada di kepala Aluna hanyalah pergi meninggalkan tempat itu sejauh mungkin agar tidak perlu berurusan dengan orang-orang yang tidak dia kenali. Sekarang Aluna sudah merasa sanggup mengatasi badai yang kerap kali berkecamuk di kepalanya. Sulit memang ketika dia masih mengingat beberapa kejadian, tapi di saat bersamaan dia masih bingung membedakan antara kenyataan dan mimpi. Contohnya seperti Shane dan Leo. Selama ini Aluna pikir kedua pria itu hanya ada di dalam mimpinya sampai Aluna bertemu Shane lagi. Aluna sama sekali tidak menging

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   104

    Shane baru saja tiba di unit apartemennya dengan membawa Seira yang terlelap di dalam gendongannya. Seharian ini dia menitipkan Seira pada Bu Nani di mansion keluarga Kusuma karena ada begitu banyak pertemuan bisnis yang harus dia hadiri. Pengasuh Seira mengundurkan diri dua hari lalu karena akan segera menikah. Sementara kedua orang tua Shane sedang berada di luar negeri. Shane membawa Seira ke kamar kemudian mengganti baju Seira dengan piyama yang nyaman. Gadis mungil itu sama sekali tidak terganggu dan tetap tertidur lelap sampai Shane meletakkannya di dalam boksnya. Setelah memastikan Seira tidak akan terbangun, Shane pergi ke kamarnya. Selagi menghangatkan air untuk mandi, Shane duduk di sisi bath tub sambil memeriksa ponselnya. Dia sama sekali tidak sempat memeriksa benda itu sejak tadi pagi. Untuk urusan pekerjaan dan hal-hal penting lainnya, orang-orang akan menghubunginya melalui sekretaris ataupun asisten pribadinya. Shane menemukan beberapa pesan belum terbaca di Whazzup

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   103

    Begitu Shane kembali, dari bandara ia langsung pergi menuju rumah orang tuanya untuk menjemput Seira. Untuk pertama kali semenjak kepergian Melody, Shane bisa benar-benar bernafas lega. Dia telah menemukan wanita itu meski sampai saat ini Melody belum mengenalinya. Sebenarnya Shane merasa berat meninggalkan Melody di Lindara. Dia ingin membawa wanita itu bersamanya. Hanya saja Shane tahu itu mustahil ia lakukan pada saat ini. Setibanya Shane di pekarangan rumah orang tuanya, Shane turun dari mobil kemudian berjalan memasuki rumah. Beberapa pelayan yang tengah membersihkan ruang tamu sontak membungkuk hormat padanya. Shane mengangguk singkat pada mereka. "Seira dan orang tua saya di mana?" "Tuan Adinata pergi ke luar negeri kemarin. Nyonya sedang menemani Nona Seira di pekarangan belakang," jelas seorang pelayan. Shane pergi ke pekarangan belakang. Benar saja. Ibunya sedang menemani Seira yang asyik duduk di atas rumput sambil bermain dengan mainan-mainannya. "Eh, anak Mami

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   102

    Shane memarkir mobilnya di kawasan sebuah pantai setelah menempuh hampir satu jam perjalanan. Aluna memperhatikan ke sekitarnya melalui kaca mobil kemudian menoleh ke arah Shane. "Ngapain ke sini?" tanyanya bingung. Shane mengulum senyum. "Healing," jawabnya singkat lalu turun dari mobil. Shane hendak membukakan pintu untuk Aluna, namun wanita itu sudah lebih dulu turun dari mobil. Tanpa mengindahkan Shane yang menghampirinya, Aluna berjalan begitu saja ke arah laut.Semenjak datang ke Lindara, Aluna sekalipun belum pernah mengunjungi tempat ini. Tempat ini mengingatkannya pada pantai Putih. Pantai yang samar-samar ia ingat dalam kepingan-kepingan masa lalunya.Aluna menanggalkan sepatunya kemudian menapak ke sisi pantai. Debur ombak yang lembut perlahan membawa air laut hingga menyentuh kaki Aluna.Walau sedikit, Aluna bisa merasakan efek ketenangan yang diberikan oleh pantai ini. Sedari tadi pikirannya kacau. Pertemuannya dengan Raka mau tak mau harus membuat Aluna keluar dari ke

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   101

    "Selamat siang, Aluna. Masih ingat dengan saya?" Aluna menatap pria yang sedang menyambutnya begitu ia memasuki ruangan. "Selamat siang, dokter Raka." Raka tersenyum. "Ternyata masih ingat. Silahkan duduk." Aluna duduk di kursi yang berhadapan dengan Raka. Aluna sedikit canggung. Dia masih ingat, Raka adalah dokter yang menanganinya pasca kecelakaan satu tahun yang lalu. Kala itu Raka sudah menjalankan berbagai pemeriksaan pada tubuh Aluna untuk memastikan tidak ada cedera fisik yang Aluna alami pasca kecelakaan. Raka pula yang pertama kali mendiagnosis bahwa Aluna kehilangan ingatannya. Akan tetapi saat Raka membuat rujukan agar Aluna bertemu dengan seorang psikolog, Aluna malah menolak dan memilih untuk tidak melanjutkan pengobatannya. Shane lah yang bertanya pada Bu Ratna mengenai siapa dokter yang pertama kali menangani Aluna. Shane tahu Aluna yang sedari awal memang tidak ingin melakukan sesi terapi pastilah enggan kalau disuruh mengulang seluruh pemeriksaan dari awal. Setid

  • Beri Kesempatan Untuk Pernikahan Kita   100

    Aluna naik ke atas ranjang sambil masih mengamati Shane dalam diam. Pria itu tampak seperti sedang bertukar pesan dengan seseorang. Tanpa sengaja ketika Shane mengubah posisi menjadi tidur menyamping dan membelakangi Aluna, Aluna bisa melihat layar ponsel pria itu yang menampilkan jendela pesan dengan seseorang. Aluna tidak bisa membaca isi pesan itu karena jarak mereka tidak begitu dekat, tetapi Aluna bisa melihat ada foto-foto bayi yang terlampir di sana. Aluna mendengus. Dia merasa dipermainkan oleh Shane. Aluna terlalu terbawa akan suasana yang mengakibatkan mereka berciuman tanpa Aluna tahu bahwa Shane sudah memiliki anak. Itu berarti pria itu sudah berkeluarga 'kan? Seketika itu juga Aluna merasa benci pada dirinya sendiri. "Brengsek," umpat Aluna pelan. Shane rupanya mendengar suara Aluna. Ia segera menoleh ke arah Aluna. "Kamu ngomong sesuatu?" tanyanya polos. Aluna segera berbaring di ranjang dan menutup tubuhnya dengan selimut. "Gak. Cuma nguap," jawabnya berbohong. Sh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status