Happy Reading
**************
"ASTAGA TELAT," ujar Vino saat melihat jam dinding dikamarnya.
"Dirga Vino Bara bangun kita bakal telat kesekolah." Vino bangkit dan langsung membangunkan sahabatnya.
"Ck apasih Vin gue masih ngatuk," ujar Dirga kembali memeluk Bara yang berada dismpingnya.
"Sudahi ngantuknya sekarang cepetan kalian bangun."
"Lima menit lagi," ujar kevin memeluk Dirga.
"Sekarang udah jam tujuh," teriaknya.
Dor seketika ketiganya membuka mata lebar lebar dan melirik ke arah jam.
"Keviiiinn kenapa lo baru bilang kalo sekarang udah jam tujuh."
" Lah!."
Segera ketiga berlari menuju kamar mandi. Dirumah Vino terdapat 4 kamar mandi. Setelah dengan ritual mandi, keempatnya segera memakai pakaian sekolah, untung saja Vino mempunyai tiga cadangan baju.
Segera mereka berangkat dengan mengendarai motor sportnya masing masing terkecuali Vino yang nebeng dengan Bara.
Telat deh jadinya, karna kecapean gurusin 2bocah keponakan vino
••••••••••••
Keempat cowok tersebut kini berhenti didepan gerbang sekolah yang telah ditutup.
" Sial," ujar dirga membuka helmnya.
"Aduh gimana nih, gerbangnya udah ditutup gimana cara kita masuk, dan gimaa-"
"Lo bisa diam gak," ujar Bara memotong omongan Vino.
"Jadi apa yang harus kita lakukan sekarang," tanya kevin.
"Gak ada cara lain, kita harus kebelakang sekolah sekarang... motor kita simpan disini aja," ujarnya lagi yang disetujui sahabatnya. Keempatcowok itupun segera turun dari motor dan pergi menuju belakang sekolah.
~~~~~~~~~~~
"YaAllah tinggi banget, nih gimana cara naiknya," ujar vino.
"Punya mata gak, coba liat disamping lo itu ada apa," ujar bara menunjuk tangga kayu yang tergeletak ditanah dekat vino.
"Oh iya, kok aku ga liat yaa.. " ujar vino. Bara mengambil tangga yang tergeletak ditanah dan meletakkannha didepan tembok besar itu. Dengan cepat keempat cowok itu naik secara bergantian.
Berhasil melewatinya? Ya, tapi sayang baru selangkah keempatnya ingin meninggalkan tempat itu tiba tiba terdengar suara batukkan kecil.
"Ekhm, mau kemana?"
Dirga Bara Kevin dan Vino menghentikan langkahnya. Mereka menoleh pelan kearah suara itu. Dan betapa terkejutnya mereka saat melihat guru BK yang dari kapan berada disitu.
"Eh bapak," ujar Dirga.
"Sekarang juga kalian ikut bapak ke lapangan." ujarnya pergi dan diikuti oleh keempat siswanya itu.
TIBA DI TENGAH LAPANGAN
"Lari keliling lapangan 40x/putaran sekarang."
"Tapi pak," ujar kevin.
"Lari," bentak gurunya.
"I-iya iya pak." Segera mereka berlari.
30 putran pertama Dirga yang sudah merasa gerah segera membuka seragamnya ditengah lapangan(eits dirga pake baju koas ya) yang mengundang teriakan cewek dari temen temen sekelasnya.
Hari ini kelas dirga sedang ada mapel penjas. Mumpung gurunya tidak datang dikarenakan sakit, jadi mereka mengunakan waktu itu, ada yang ke kantin, main tiktok dll.
"Nih kapan selesainya sih, udah capek gue," ujar Vino ngos ngosan dan berhnti sejenak.
"Itu yang berhenti, mau bapak tambahin 100 kali lagi hah."
"Eh Jangan pak... ia saya lari lagi."
Setelah selesai dengan hukuman pertama, sekarang mereka harus merasakan hukuman kedua yaitu hormat bendera.
"YaAllah, akhirnya penderitaan hamba selesai juga," ucap kevin yang masih keadaan ngos ngosan.
"Apanya yang selesai, sekarang juga kalian menghadap kedapan lalu hormat bendara, hukaman kalian akan berakhir sampai jam istirahat, mengerti."
"Apaaaa," ujar keempatnya bersamaan.
"Aduh pak kita udah capek banget, plis beri kami waktu untuk istirahat 15 menit aja." Dirga memohon.
"Jangan membantah atau bapak tambahin hukuman kalian bersihin toilet."
"Jangan pak jangan, iya kita bakal hormat bendera," ujar dirga.
(HORMAT BENDERA)
Guru bk yang masih mengawasi mereka, tiba tiba merasa ada panggilan alam yang harus di keluarkan.
"Bapak akan ke wc dulu sebentar dan jangan berani beraninya kalian kabur mengerti? "
"Siap pak."
Langkah pak Arno terhenti saat melihat ketiga cewek yang baru saja lewat didepan kelasnya.
"Lexsa Wirda Vanya kesini." Pak arno memanggil mereka. Lexsa dan kedua sahabatnya yang mendengar nama mereka disebut akhirnya menoleh kearah suara itu.
"Iya ada ya bapak panggil kita bertiga." ujar lexsa.
"Tolong kalian awasi mereka berempat, soalnya bapak mau ke wc bentar, ada hal yang harus dikeluarkan."
Wirda Vanya dan Lexsa menoleh kearah cowok yang dimaksud gurunya itu. "Siaap pak, tenang aja serahkan semua pada kami," ujar Lexsa semangat.
Gurunya yang mendengar ucapan lexsa itupun segera pergi. Setelah kepergian guru BK, Dirga Bara Vino dan Kevin itu langsung menurunkan tangannya yang sudah merasa capek.
"Astaga tuh guru kejam amat dah gak tau apa tangan gue udah capek ngehormatin bendrra," ujar kevin melap kerigat dijidatnya.
"Eh kenapa malah nurunin tangan, angkat gak! Hormat bendera," ujar lexsa.
"Yaampun Lexsa lo gak kasian apa sama kita," ujar vino.
"Gak, siapa suruh bikin kesalahan."
"Udahlah Lexsa biarin aja kasian mereka tuh ampe keringatan." Kevin dan Vino memberikan dua jempol kepada Wirda atas omongannya.
"Iya Lex, beri mereka waktulah buat istirahat toh mumpung guru bk belum juga dateng," ujar vanya.
"Gak bisa, kalian dengar kan apa yang pak arno bilang? Awasi mereka, jadi kita tuh harus bertanggung jawab."
"Lo punya rasa kemanusiaan gak sih, kurasa ngak." Trobos dirga yang geram pada Lexsa.
"Emang, kenapa, marah?"
"Bisa gak sih jadi cewek tuh gak usah nyebelin," ujarnya lagi
"Gak bisa." Dirga yang geram dengan Lexsa. " Lo tuh ya."
"Apa," ujar Lexsa memajukkan wajahnya.
Vanya Wirda dan Lexsa sudah sampai di depan rumah Lisa, Lexsa dengan cepat masuk ke dalam untuk menganti celananya. Wirda dan Vanya memparkirkan dulu lalu menyusul masukDi dalam Lexsa mengehentikan langkahnya saat melihat ayah dan ibunya sedang duduk di sofa dengan ekspresi sedih. Lexsa yang niatnya akan pergi ke kamarnya langsung menghampiri keduanya bersamaan dengan masuknya Vanya dan Wirda"Mama papa."Lexsa melihat ibunya sudah berlinang air mata, Lisa mendongkak dan langsung memeluk anaknya yang membuat Lexsa bingung. Dan bertanya kenapa dengan ibunya ini. Vanya dan Wirda yang melihat adengan yang ada di depan mata mereka hanya bisa terdiam***Hari ini adalah hari terakhir Zahra dan Reval di bali. Keduanya kini sudah membereskan pakaian pakaian mereka dan memasukkannya dalam koperSementara itu di cafe mahal yang berada di Jakarta, dimana sudah terdapat ketiga manusia yang sedang bersenang senang. Mereka tertawa bahagia di kala
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Lanjut...."Oh iya, mending kita pergi dari sini, gue rasa kayak ada aurah aneh di tempat ini," ujar Vanya"Iya, tiba tiba banget aurahnya jadi serem gitu. Yaudah yok kita pergi. Ketiganya berdiri dan akan pergi tiba tiba Monikah mengehentikan mereka"Lihat, si bodoh mereka."Lexsa menghelas nafas lalu membalikkan tubuhnya. "Kok gue denger suara ya tadi. Tapi kok gak ada orangnya di sini. Ya gak? Lo juga denger kan Van?""Iya gue denger suara tapi kok gak ada orangnya. Iihh serem bet nih tempat, gue baru tahu jika di belakang kampus kita bisa seserem ini. Oh iya gue pernah denger cerita zaman dulu mengenai kampus ini. Dulu di sini ada cewek bunuh temennya sendiri. Bukan temen sih tapi si dia itu iri banget sama cewek yang ia bunuh.""Masa sih?" tanya Wirda yang percaya akan cerita bohong Vanya"Iya. Makanya mending kita pergi dari sini, gue takut nanti lo ke surupan."Vanya Lexsa dan juga Wirda pun langs
Pagi hari...Lexsa membuka matanya perlahan lahan lalu ia merasa susah bergerak dan ada sesuatu yang melingkar di perutnya. Lexsa melihat ke bawah dan dia melihat sebuah tangan dan"Aaaaa...." Lexsa bangkit dari tempat tidurnya dan langsung mendorong Dirga hingga Dirga jatuh ke lantaiDirga meringis kesakitan dan berusaha berdiri dengan cara memegang ujung kasur itu"Dasar cowok gak tau diri." Lexsa sudah berdiri di samping kanan kasurnya"Lo kenapa sih? Pagi pagi udah teriak teriak. Ngedorong lagi. Aaww." dan Dirga berdiri"Lo kenapa sampai tidur di atas kasur gue dan meluk gue hah? Jawab, siapa yang nyuruh lo?""Dih, setres lo ya, lo sendiri yang nyuruh gue semalam buat tidur seranjang.""Jangan bohong? Sejak abad kapan gue relain lo tidur seranjang bareng gue?""Semalam.""Dasar gak tau diri.... " Lexsa lalu mengambil bantal dan melemparkannya kepada Dirga"Eh lo apa apaan sih. Lexsa."
Ada beberapa karyawan melirik ke arah saat melihat Dirga sudah balik lagi ke kantor. Dirga keluar dari dalam mobil dan masuk"Pak Dirga tadi pergi ke kampus anaknya pak bos.""Benerkah? Kenapa bisa?""Iya, katanya gara gara dia lihat vidio yang lagi viral itu, tentang anaknya pas bos.""Kalian ngpain masih di sini? Sana kerja.""Baik baik, pak." mereka berdua pergi ke tempat masing-masing***"Iya, wah aku senang banget jika kamu akan dateng ke jakarta sekarang.""Pasti kok, aku gak bakal kasih tau Dirga sama Lexsa jika kamu akan pulang ke Jakarta hari ini. Yuadah kalo gitu, hati hati di jalan. Assalamu'alaikum."Lisa menutup telfonnya dan membalikkan tubuhnya, Lisa di kejutkan saat Lexsa tiba tiba saja sudah berada di belakang ibunya"Astagfirullah, Lexsa kamu bikin mama kaget aja." Lisa mengelus ngelus dadanya"Hehheh maaf." Lexsa lalu meraih tangannya ibu untuk salim"Kamu udah pulang dari k
Kehidupan di sebuah kampus, Lexsa dan kedua sahabatnya Vanya dan Wirda kini berada di kantin seperti biasa mereka sedang menunggu pesanan mie mereka. Nih tiga cewek demen banget makan mie. Namanya juga warga ples 62+ wkwkTak lama Lexsa yang sedang fokus pada hpnya tiba tiba Monikah dateng dan langsung menyiramkan air di atas kepala Lexsa. Lexsa yang kaget langsung menyimpan hpnya di atas meja an berdiriBukan hanya Lexsa tapi Vanya Wirda dan orang orang yang berada di kantin itupun juga sekarang melirik ke arah mereka. Monikah bukanya minta maaf atas perbuatannya ia malah tersenyum sinis dan melipat kedua tanganyaLexsa lalu menatap Monikah. "Lo!""Kasian basah." Monikah tertawa dengan kedua sahabatnya Mila dan Nila. Vanya yang tidak senang dengan perlakukan wanita di hadapannya itu langsung membalas perbuatan dengan sama yaitu menyirami Monikah dengan airReflex Monikah kaget dan menatap Vanya. Sama seperti Monikah tadi yang tersenyum bahagia dan