Derick termenung saat mendengar ucapan Ayesha, jika memikirkan kembali kemungkinan tersebut, sangat masuk akal apabila Kekaisaran Dombraun berani menyerang wilayah Utara yang sudah jelas memiliki dua orang pemimpin wilayah. “Ayesha, apakah kamu menangkap adanya kejanggalan lainnya?” dan Ayesha tampak termenung.Derick kembali melanjutkan ucapannya, “Jika mengingat kembali, sejak Baginda Kaisar naik tahta, wilayah utara kerap mengalami berbagai masalah. Mulai dari masalah politik, perdagangan, hingga ke permasalahan militer, sebenarnya Ayahku sudah menangkap adanya ikut campur tangan Baginda Kaisar dalam setiap masalah tersebut. Namun, Ayahku tidak bisa berbuat banyak, karena apabila bergerak pasti keluarga kami akan di eksekusi dengan tuduhan memberontak.” Derick tampak mengulum bibir dan mengepalkan tangan kanannya, dari raut wajahnya yang terlihat menggelap, jelas terlihat kalau pria itu tengah menahan emosinya apabila mengingat kembali betapa aya
“Nyonya muda, salam kenal sebelumnya, saya adalah Roselia. Kepala Dayang di sini sejak setahun lalu, saya menggantikan ibu saya. Saya sudah di persiapkan untuk meneruskan jabatan ibu saya sejak masih kecil, jadi jika Nyonya muda memiliki keluhan dan keperluan, silahkan Nyonya panggil saya, maka saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk melayani Nyonya muda.” Ah, jadi dia ini adalah perempuan yang tadi di katakan oleh Derick. Wajahnya kelihatan sangat manis dengan tahi lalat kecil di pipi kirinya, dia juga kelihatan muda, mungkin memang seumuran denganku. Tapi, sepertinya Roselia tidak pernah ada di sebutkan di dalam komiknya, mungkin karena perannya yang tidak begitu mencolok, bahkan kisah Ayesha hanya di bahas dalam dua episode saja, itu pun saat pemeran utama pria yang sengaja menyinggung Derick dengan kalakuannya yang seperti iblis, yang dengan tega sampai membunuh istrinya. Tapi, sepertinya aku banyak melupakan kejadian yang akan terjadi
Ruang interogasi di kediaman Grand Duke Swiss. Derick tengah menatap seorang wanita yang sedang bersujud di hadapannya, sorot matanya yang tajam menatap si wanita seolah ia ingin segera menerkam dan membunuhnya. Terlihat jelas amarah yang tercetak jelas di wajahnya yang putih namun kini terlihat memerah. Kepala pelayan Ash dan seorang ksatria pribadi Derick tengah berdiri di belakang si wanita, ikut menatap ke bawah dimana wanita itu bersujud.“Tuan Muda, sebaiknya kita apakan wanita ini?”Derick mengangkat kelopak matanya, menatap sejenak pria paruh baya yang barusan berbicara, lantas kembali menatap ke bawah, ke arah si wanita, “Katakan siapa yang menyuruh mu, jika kau tidak mau berbicara, aku sendiri yang akan mengeksekusi kau yang berani menjadi mata-mata di kediaman Swiss ini.”“A-apakah jika saya mengatakan siapa orangnya, an-anda akan membebaskan saya? To-tolong jangan bunuh saya, saya masih harus menghidupi keluarga saya di kamp
Begitu Derick membuka pintu kamar, ternyata ia melihat Istrinya sedang berbaring di atas ranjang. Ia tidak melihat adanya orang lain di dalam kamar mereka, Derick memastikan lagi kalau benar-benar tidak ada orang lain lagi.“Tuan Muda? Ada apa ini? Kenapa Atren seperti ini?”Derick memutar tubuhnya, menatap ke arah dimana asal suara itu berasal, seorang pria berkulit Tan terlihat berdiri di depan pintu kamar, raut wajahnya juga tampak khawatir.“Jacob, darimana saja kamu?!” bentak Derick, namun karena suaranya yang keras, hal itu justru malah mengejutkan Ayesha yang sedang tertidur.“Derick? Ada apa ini?” tanyanya dengan wajah sembab karena mengantuk sembari mengusap matanya beberapa kali guna memperjelas penglihatannya.Derick menatap sejenak ke arah Jacob yang menunduk ketakutan, lantas kemudian berjalan menghampiri Ayesha, “Maafkan aku yang sudah membangunkanmu,” ujarnya seraya mengusap kepala Ayesha secara perlahan.
Ayesha mengintip keluar kamar, dimana ia tidak melihat siapapun di luar. Ia ingin meminta bantuan pada pelayan yang tadi pagi membantunya bersiap, karena hari sudah menjelang sore dan pasti sebentar lagi Roselia akan datang membawa beberapa kandidat yang akan menjadi dayangnya.‘Duh, sebenarnya aku rasanya risih banget karena mandi pun harus di bantuin, tapi aku sama sekali gak ngerti cara menggunakan peralatan yang bentuknya aneh banget, dan terlalu banyak ramuan serta wewangian yang di gunakan saat mandi.’‘Bentar, bukankah di setiap kamar Bangsawan memiliki sebuah lonceng untuk memanggil pelayan?’Menyadari hal tersebut, Ayesha menatap ke seluruh penjuru kamar dan menemukan sebuah tali yang sepertinya di gunakan untuk membunyikan bel. Begitu Ayesha menarik tali tersebut, namun tidak ada suara yang terdengar. Karena tali tersebut terhubung ke ruangan para pelayan, dan beberapa saat kemudian beberapa pelayan wanita datang ke dalam ruangan
Ketika Ashley di bawa oleh Butler Ash keluar dari ruang kerja Grand Duke, barulah saat itu suasana yang tadinya terasa hangat kini terasa tegang.Grayson mengulurkan tumpukan berkas ke atas meja di hadapan mereka, “Ini adalah berkas daftar nama jenderal yang akan ikut serta dalam peperangan, lalu ini adalah berkas terkait kekaisaran Dombraun yang baru.”Derick membaca berkas-berkas tersebut dengan teliti, hingga dia melihat adanya kejanggalan di dalam berkas tersebut.“Apakah kamu melihatnya Derick?” tanya Grand Duke Swiss.Derick mengangguk, “Kenapa bisa kebetulan seperti ini? Apakah ini benar kebetulan?” Ia meletakkan salah satu kertas yang menunjukkan bahwa pemimpin wilayah Selatan baru-baru ini terlihat sering keluar masuk kekaisaran Dombraun. Pemimpin wilayah selatan di pimpin oleh seorang Marquess bernama Termine Reed, beliau adalah ayah dari Permaisuri dan mertua dari Kaisar Pytolarin. Hubungan mereka dengan Kekaisaran D
“Permisi Nyonya Muda, para kandidat dayang Anda sudah datang dan tengah menunggu di gedung pertemuan.”Ayesha menoleh ke arah pintu yang terbuka, di sana berdiri seorang pelayan pria sambil menunduk dengan sopan.“Katakan kalau Nyonya Muda sedang bersiap, suruh mereka untuk sabar menunggu,” bukan Ayesha yang menjawab melainkan Roselia.“Baik.”Setelah pelayan tadi pergi, Roselia menyerahkan selembar kertas yang berisi nama-nama kandidat yang akan menjadi dayangnya kelak.“Mereka ini adalah Nona Bangsawan miskin yang keluarganya bangkrut, di antara mereka ada yang berasal dari kaum Borjuis yang membeli gelar Bangsawan, namun karena keteledoran mereka sendiri hingga menyebabkan mereka jatuh miskin karena salah pergaulan. Saat mendengar kalau keluarga Grand Duke akan memiliki Nyonya muda, mereka mengirimkan putri mereka untuk menjadi Dayang Anda. Nyonya Muda mungkin bisa melihat mana yang mungkin sekiranya akan cocok unt
BAB 12DEG! DEG! DEG!Suara debar jantungnya masih terasa, ia berharap semoga saja Derick tidak mendengarnya. “Kenapa? Bukankah jika memiliki banyak Dayang akan mempermudahmu dalam beraktifitas?” tanya Derick sambil sesekali memainkan jari Ayesha yang ada di atas meja.“Tidak, aku sudah berkata kalau tidak suka ada banyak orang di sekitarku. Aku tidak memerlukan Dayang sebanyak itu,” balasnya sembari berusaha menarik jemarinya dari tangan Derick.Meskipun terlihat tidak rela, tapi Derick akhirnya melepaskan tangan Aysha. Suasana senja yang terbias dari luar membuat rumah kaca tersebut terlihat seperti bersinar, angin sepoi-sepoi juga masih terasa semilirnya. Roselia datang bersama salah satu dayang Ayesha sembari membawa troli yang di atasnya terdapat satu set teh hangat dan beberapa camilan ringan.“Derick, kenalkan dia ini adalah Lady Larry Bill. Putri dari Baron Bill, bukankah dia terlihat sangat cantik dan lemah lembut? Dia sangat cantik dan pasti bisa menjadi seorang istri yang