Share

BAB 4. KEJANGGALAN

Ayesha di kehidupan sebelumnya adalah orang yang mudah berbaur, lebih tepatnya ia terpaksa melakukan hal tersebut, sebab ia harus bekerja untuk melunasi hutang-hutang kedua orang tuanya yang menumpuk begitu banyak. Jika di kantor ia di kenal orang yang murah senyum dan ramah serta terlihat begitu sopan, maka kebalikannya ketika di lingkungan rumahnya. Ayesha yang saat itu bernama Delisha sering pulang larut malam karena ia mengambil lembur untuk bisa mendapatkan bonus yang nantinya bisa ia gunakan untuk keperluan sehari-hari, sementara gajinya bisa ia gunakan untuk menyicil hutang, namun hal itu menyebabkan ia menjadi gosip para tetangga.

Gosip yang mengatakan kalau pekerjaan sampingan Delisha adalah seorang wanita malam, padahal jangankan untuk menggoda laki-laki, Delisha sangat anti dengan yang namanya pria. Itu sebabnya hingga usianya mencapai akhir dua puluhan, Delisha belum pernah berpacaran.

‘Ha, aku yang seperti itu malah tiba-tiba masuk Isekai dan tau-tau sudah menikah. Sudah begitu, menikahnya malah dengan pria yang nantinya akan membunuh diriku, seorang pria dengan gelar Villain utama dari sebuah komik. Kenapa hidupku sangat sial seperti ini ya Dewa?!’

Di saat Ayesha sedang melamun memikirkan hidupnya yang sangat sial, pintu ruang baca terbuka dan memperlihatkan seorang pria dewasa dan anak laki-laki yang sedang berjalan bersama. Mereka melihat Ayesha yang sedang cemberut dan berkali-kali menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ashley mendekat kepada Derick, dan mengisyaratkan untuk menunduk, “Ada apa dengan kakak ku?” tanyanya sambil berbisik.

Derick yang di tanya demikian lantas melirik ke arah dimana istrinya sedang duduk, kemudian kembali menatap Ashley, Derick menggelengkan kepalanya dengan pelan, “Aku tidak tahu, kenapa tidak kamu saja yang bertanya padanya?”

Karena suara Derick, Ayesha akhirnya menyadari keberadaan dua pria itu. Saat gadis itu menatap wajah Derick, lagi dan lagi dadanya berdetak hingga terasa nyeri.

‘Kenapa dadaku terasa sakit? Apakah ini efek dari kehidupan Ayesha yang pernah di khianati oleh Derick? Namun, bukankah alur dari cerita komik itu belum terjadi? Jadi kenapa reaksi tubuh ini selalu seperti ini saat melihat Derick atau saat aku membayangkan wajah Derick?’

“Kakak!”

Ayesha seketika tersadar dari lamunannya kala mendengar suara seorang anak kecil yang begitu dekat dengannya.

“Ayesha, kenapa kamu sering sekali melamun? Apakah ada hal yang kamu fikirkan? Jika suatu masalah yang berat, maka berbagilah dengan suamimu ini, mungkin aku bisa membantumu.”

“Kakak, apakah kamu sakit? Kenapa pipimu terlihat tirus? Apakah Grand Duke muda tidak memberikanmu makan?” tanya Ashley dengan wajah cemberutnya, kedua tangannya memegang sedikit rok Ayesha.

‘Ah, pasti anak laki-laki ini adalah anak bungsu dari keluarga Ayesha, Ashley Kedrey von Clark.’

“Tidak mungkin, bagaimana mungkin aku terlihat kurus sementara pelayan menyediakan makanan yang sangat lezat ini?” balas Ayesha seraya menunjuk beberapa camilan yang ada di atas meja. Ayesha melirik ke arah Derick yang ternyata juga sedang menatap ke arahnya, namun lagi dan lagi jantungnya terasa nyeri saat mata mereka saling beradu pandang, dengan segera Ayesha memalingkan kepalanya kembali menatap wajah Ashley yang masih terlihat cemberut.

“Kakak, apakah kamu bahagia menikah dengannya?” tanya Ashley seraya melirik ke arah Derick, tapi pria yang di lirik malah terlihat masa bodoh dan justru seperti fokus menatap wajah Ayesha.

‘Tidak! Aku tiap detik merasa tertekan karena takut pria itu akan membunuhku suatu saat ini. Namun aku tidak mungkin berkata seperti ini.’

Seraya mengusap surai rambut Ashley, Ayesha berucap sambil tersenyum, “Tentu saja aku Bahagia, sebab aku menikah dengan pria yang paling aku cintai,” balasnya.

***

Waktu yang aku miliki hanya tiga tahun, selama itu aku pasti bisa kan keluar dari wilayah Grand Duchy Swiss? Pertama-tama aku harus membuat skenario yang memungkinkan untuk bercerai dengan Derick, aku juga memerlukan dana untuk menjalankan semua rencana ini. Itu berarti aku harus mengumpulkan uang kan? Ya ampun, kenapa di dua kehidupan ini, hidupku selalu berfokus untuk mencari uang sih? Aku ingin hidup bermalas-malasan saja tapi keadaan tidak mendukung, pokoknya uang harus sudah terkumpul dalam jangka waktu tiga tahun ke depan, agar aku bisa pergi ke tempat impian dan hidup dengan bermalas-malasan tanpa harus pusing mikirin uang.

Untuk sekarang aku harus memikirkan ide apa yang cocok untuk berbisnis di dunia ini, dimana dunia yang sangat jauh berbeda dengan dunia modern di masa depan. Mungkinkah aku perlu bertanya ke Derick? Tapi, kalau nanti dia bertanya kenapa aku mau membuat bisnis, aku harus jawab apa? Masa iya, aku harus jawab karena pengen mandiri?

“Ayesha, tadi Duke muda datang ke sini.”

Oh, aku sampai melupakan keberadaan Derick karena terlalu fokus berfikir. Saat aku melihat ke sekeliling, aku tidak melihat keberadaan bocah imut itu, kemana dia pergi?

“Ashley sedang berisirahat di kamar lantai tiga, tadi pelayan yang mengantarnya ke sana,” seakan pria ini tau isi hatiku yang sedang mencari keberadaan Ashley.

“Ya baiklah,” balasku dengan canggung, karena berada di satu ruangan dengan orang yang kelak akan membunuhku, rasanya sangat mencekam.

“Tadi aku berkata, kalau Duke muda datang ke sini.”

“Kalau tadi, lalu sekarang dia dimana?”

“Duke muda dan Grand Duke pergi ke istana kekaisaran untuk mengadakan rapat bersama baginda kaisar dan para petinggi lainnya, ini soal pergerakan kekaisaran timur yang terlihat mencurigakan.”

Hm, kenapa juga dia menjelaskan hal seperti itu? Tapi tunggu, kalau pergerakan mencurigakan dari Dombraun, itu berarti perang yang akan pecah beberapa bulan lagi kan? Aku jelas mengingat kejadian itu karena saat itu Derick pergi berperang dan meninggalkan Ayesha selama dua tahun lamanya, dan nantinya saat perang berakhir yang di menangkan oleh kekaisaran barat, Derick jadi sering bersikap kasar dan dingin pada Ayesha. Kalau perang merubah sikap Derick pada Ayesha, maka aku harus membuat Derick tidak pergi berperang, itu berarti aku harus membuat perang itu tidak terjadi.

“Suamiku, apakah kamu tahu pergerakan mencurigakan apa yang sedang kekaisaran timur lakukan?” jika semua sesuai dengan yang terjadi di komik, maka aku hanya perlu sedikit memberi Clue pada Derick.

Derick mengerutkan alisnya, “Kalau menarik kesimpulan dari apa yang di sampaikan oleh Duke Muda, yaitu mata-mata Duke Clark mendapati kalau kekaisaran timur sedang diam-diam mengumpulkan makanan dalam jumlah besar, kami menebak kalau mereka sedang menyiapkan makanan untuk tentara. Sepertinya mereka akan menyerang Kekaisaran Barat dalam waktu dekat,” jawabnya.

Aku memperhatikan gerak-gerik tubuhnya yang terlihat gusar, dan berarti semua sesuai dengan jalan cerita dari komik yang aku baca, saat ini kekaisaran Dombraun sedang bersiap untuk menyerang wilayah utara, itu berarti wilayah kami ini. Kalau mengingat baginda kaisar Pytolarin adalah orang yang tidak memiliki hubungan yang baik dengan wilayah utara, itu berarti rapat kali ini akan sangat alot.

“Namun ada yang aneh, kenapa Dombraun malah memilih ingin menyerang wilayah tengah? Jika memikirkan letaknya yang sangat berdekatan dengan istana Kekaisaran, untuk menuju ke wilayah Tengah, mereka harus menyebrangi sungai Citmerun yang sangat luas, bukankah itu hanya akan membuang waktu?”

Ha? Apa katanya? Kenapa jadi ke wilayah Tengah? Bukankah kekaisaran Dombraun akan menyerang wilayah Utara? Tapi, sepertinya aku bisa menarik kesimpulan dari sini, itu berarti kekaisaran Dombraun sengaja membuat kami berfikir kalau mereka akan menyerang wilayah Tengah agar wilayah Utara nantinya kosong. Karena menurut komik yang ku baca, Benteng Utara hampir di tembus kalau saja pasukan Elang hitam tidak kembali tepat waktu karena menyadari adanya kejanggalan. Elang hitam adalah nama pasukan gabungan antara pasukan Grand Duke Swiss dan Duke Clark, yang di bentuk beberapa bulan sebelum peperangan pecah.

“Suamiku, kenapa kalian beranggapan kalau Dombraun akan menyerang wilayah Tengah, yang di pimpin oleh Duke Bren?” tanyaku, aku ingin memastikan sesuatu.

Derick mengernyitkan keningnya, “Bukan rahasia umum lagi kalau Dombraun sejak dahulu ingin menguasai wilayah Tengah yang menyimpan begitu banyak tambang, mulai dari tambang permata, berlian dan besi. Memang ada apa? Apakah kamu menyadari sesuatu?”

Sebelum berucap aku mengulum sedikit bibirku dan menelan ludah, sebab ini harus ku katakan, “Kenapa harus menyerang wilayah Tengah yang sulit di jangkau kalau ada wilayah Utara yang bisa di lalui dengan mudah? Bukankah untuk mencapai wilayah Utara tidak perlu menyebrangi sungai? Mereka hanya perlu memutari gunung, lebih mudah tanpa harus bersusah payah.”

Mendengar perkataanku, Derick tampak sedikit tersentak, “Benar apa yang kamu katakan, kenapa kami tidak memikirkan kemungkinan itu?”

“Lalu, tidakkah menurutmu ada yang aneh, Suamiku?”

“Apa yang aneh?”

“Wilayah Utara adalah satu-satunya wilayah yang memiliki dua Pemimpin wilayah, kenapa Dombraun begitu berani menyerang wilayah ini yang sudah jelas akan memiliki keamanan dan kekuatan yang sebanding dengan istana Kekaisaran? Kecuali ada yang membantu mereka dalam peperangan kali ini.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status