Share

Merasa Tertampar

"Apa maksud kamu, Li?" Revan menatap Jelita dengan tatapan tajam meminta jawaban.

"Bukan maksud apapun Van, aku hanya ingin memberikan kamu kenangan agar kamu bisa mengingatku." Jelita dengan tenang menjawabnya diakhiri dengan senyuman.

Revan menyipitkan matanya makin tak mengerti maksud Jelita, "Kenangan?"

"Udah kamu jangan banyak tanya, Van. Kamu kan mau pergi lama, anggap saja itu buat pengobat rinduku buat kamu!" jawab Jelita lugas, Revan tak tahu ada makna yang dalam dalam kalimat terakhir Jelita.

"Oh begitu yah, ya sudah makasih yah, pengobat rindunya, sungguh manis Sayang!" Revan mengecap bibirnya dengan jarinya seakan merasakan bekas bibir Jelita.

"Hehe ...!"

"Sama-sama, Van. Hati-hati yah di jalan mudah-mudahan Jessi cepat sembuh!"

"Makasih Lili ...!"

"Byeeee ...!" Revan turun dari mobil Jelita.

"Byeee ...!!" Sejenak dia menatap wajah Revan sambil tersenyum pilu sebelum melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu.

'Selamat tinggal Revan, aku sudah ikhlaskan kamu sama istri d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status