Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas)LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa)***Alecas keluar dari tempat kecantikan dengan perasaan riang, gadis itu tersenyum melihat bayangan wajah Lucas William yang kini terlihat lebih cerah dan terawat.Jiwa Alexa berdecak kagum, ketampanan wajah Lucas William tidak perlu diragukan lagi, tidak begitu mengejutkan jika pria itu arogan dan terus memanfaatkan ketampanannya untuk memikat wanita.“Tuan Lucas.”Alecas berbalik dan melihat seorang pria muda berpakaian formal menghampirinya. Pria itu adalah Agam, anak sulung Lee Yeung Kin.Alecas terdiam dengan senyuman canggungnya karena ini untuk pertama kalinya dia melihat sosok Agam. Alecas tidak tahu apakah orang yang menghampirinya sekarang adalah orang baik atau sebaliknya.Agam sempat ragu ketika melihat seorang Lucas William keluar dari tempat kecantikan tanpa ditemani seorang wanita, lebih meragukannya lagi kini Lucas William menenteng tas perempuan dan tersenyum cerah, namun begitu dipastikan tern
Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas)LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa)***“Aku minta maaf Lucas, kau jangan marah lagi kepadaku, aku kan tidak bermaksud membuat masalah. Aku keluar hanya untuk bersenang-senang saja, aku juga tidak menyangka akan terjadi seperti ini,” ucap Alecas membujuk LuXa yang terlihat masih marah.LuXa bersedekap angkuh melihat jalanan. Jiwa Lucas bisa memahami kebosanan Alexa Housten yang dijejal pekerjaan begitu banyak dan berpura-pura menjadi Lucas William yang sebenarnya dalam waktu yang lama. Dia megerti mengapa Alexa Housten kabur.Jiwa Lucas tidak marah dengan kaburnya Alexa, yang membuat ia sangat marah adalah ketidak beranian Alexa yang kini terjebak berada dalam tubuhnya.LuXa marah karena Alecas tidak membalas Agam dan bersikap pengecut, itu akan membuat Lucas William menjadi bahan olok-olokan semua orang, belum lagi Alecas membuat wajah Lucas menjadi lembut dan terlihat lebih anggun.Citra Lucas yang selama ini dia bangun dengan sosok yang kuat da
Entah mengapa, detak jantung LuXa menjadi berdetak tidak beraturan seolah kini dia telah melakukan sesuatu yang mendebarkan.Ada semu merah malu yang terlihat di wajah Alecas, suara lembut LuXa dan tatapannya yang lekat membuat dia merasakan sesuatu yang cukup berarti.“Aku juga mencintaimu" Alecas terdiam sejenak. “Lucas.”Keduanya saling mendekat dan mengecup bibir dalam waktu singkat.Ada suara dentuman yang mengganggu di kepala, degup jantung Alecas bergerak memompa dengan cepat hingga membuat gadis itu berpegangan tangan dengan LuXa yang kini merasakan hal yang sama.Tubuh mereka kembali...Apa yang diperintahkan oleh Armin memiliki efek yang cukup bagus.Alexa meringis dalam pelukan Lucas yang kini memeluknya dengan erat sejak jiwa mereka mulai kembali ke tubuh mereka masing-masing.Lucas dan Alexa saling tersenyum penuh dengan kelegaan, setelah sekian lama terjebak dalam tubuh orang lain, kini akhirnya mereka kembali normal seperti semula.***Lucas termenung beberapa saat, men
Alexa merasa hidup kembali, setelah sekian terjebak terus menerus dalam kehidupan Lucas, kini akhirnya bisa menikmati kehidupannya yang sesungguhnya. Berkumpul dengan teman-temannya dan juga Devon yang sudah lama dia rindukan.Ada sesuatu yang berbeda dengan Devon malam ini ketika mereka kembali bertemu, pria itu lebih banyak diam dan memperhatikan Alexa yang kembali berbeda di mata Devon.Devon tidak mengerti, beberapa hari terakhir ini dia merenungkan kesalahan apa yang telah dia perbuat karena akhir-akhir ini Alexa terus menghindar darinya dan terlihat seperti sedang marah kapadanya. Devon mencari-cari tahu dan bertanya-tanya, namun Alexa tidak pernah memberikan jawaban.Devon mencoba memahami gadis itu, namun semakin Devon mencoba memahaminya, Devon merasa asing dan berpikir bahwa Alexa adalah orang yang berbeda.Tidak hanya dari tindakannya, dari tatapannya yang tajam dan cara dia berbicara begitu berbeda.Malam ini, secara mengejutkan Alexa kembali bersikap manis kepadanya seaka
Alexa meneguk minumannya dengan cepat, gadis itu tertawa riang mendengarkan percakapan teman-temannya yang tengan berkumpul merayakan pesta ulang tahun.Percakapan Alexa dan Devon berjalan lancar dan mereka kembali bersikap seperti biasanya.Alexa sangat bersyukur karena Devon selalu mempercayai Alexa tanpa menimbulkan sebuah pertengkaran. Terkadang, memang selalu ada kejadian yang tidak bisa diceritakan, dan hal itu membutuhkan sebuah pengertian dan kepercayaan yang besar. Devon memilikinya.Alexa dan Devon pergi menari bersama di antara kerumunan. Kebebasan dan perasaan senang begitu Alexa rasakan, Alexa ingin menikmati moment malam ini sebaik-baiknya karena esok hari dia akan kembali pada dunia barunya yang penuh rintangan.Selesai menari, mereka kembali ke tempat duduk dan berisitrahat, sementara teman-temannya yang lain masih menari.Alexa mengambil gelasnya dan kembali minum untuk meredakan tenggorokannya yang kering.“Jangan terlalu banyak minum Alexa, nanti kau mabuk.”Alexa
“Dev” panggil Alexa dengan suara bergetar, air matanya terjatuh membasahi pipinya.Suara Alexa yang memanggil berhasil membuat Devon dan Melby berhenti bercinta.Bibir Alexa gemetar, desakan suara tangisan terasa kuat mendorong dadanya. Hati Alexa sakit, hatinya hancur melihat kekasihnya yang selama ini dia anggap sempurna, kini tengah bercinta dengan wanita lain di hadapannya.Alexa sampai tidak bisa berkata-kata apapun lagi, pemandangan di hadapannya begitu menjijikan hingga membuat Alexa ingin muntah.“Alexa,” bisik Devon memanggil dalam kecanggungan dan situasi yang bingung.Melby segera berdiri, wanita itu tidak mempedulikan reaksi Alexa maupun Devon yang saat ini terlihat linglung terpengaruh obat perangsang. Dengan sengaja, Melby memeluk Devon dan tersenyum melihat Alexa menangis.Ini adalah pemandangan yang harus Alexa lihat.Devon segera mendorong Melby agar menjauh darinya.“Tunggu Alexa, ini ini diluar kendaliku,” bisik Devon terbata-bata, mulai menyadari kesalahan apa yang
Lucas tersenyum puas, pria itu melihat ke jalanan yang di lewatinya dengan perasaan lega. Ada sebuah kepuasan di dalam hatinya memikirkan jika hubungan Alexa dan Devon kini berada dalam ambang kehancuran.Melby sudah berhasil menjalankan tugas dan kini Alexa sedang patah hati.Apa yang telah Lucas lakukan mungkin terdengar kejam, namun bukan kesalahan Lucas jika Devon termakan godaan.Jika memang Devon pria baik-baik dan benar-benar mencintai Alexa, pria itu bisa dengan tegas menolak godaan Melby.Senyuman Lucas memudar. “Sialan!” teriak Lucas tiba-tiba, pria itu terkejut bukan main hingga harus membanting stir dan mengerem dadakan karena melihat kuku-kukunya menyala seperti kunang-kunang ketika berada dalam kegelapan.Wajah Lucas memucat dengan napas memburu melihat kuku-kukunya yang hanya berkilau saat terkena cahaya dan menyala seperti neon ketika berada dalam kegelapan.Lucas baru tersadar, dia belum sempat membersihkan kuku yang telah Alexa cat tadi siang.“Alexa, sialan! Dia ben
Alexa menegak segelas anggur untuk kesekian kalinya, gadis itu tidak mempedulikan rasa mual dan panas di lambungnya akibat terlalu banyak minum alcohol.Beberapa kali pandangan Alexa mengabur, namun amarah di dalam hatinya membuat Alexa tidak mau berhenti minum. Bayangan-bayangan pengkhianatan Devon terhadap dirinya membuat Alexa sangat frustasi.Suara deringan telepon masuk dari Devon terdengar berdering beberapa kali. Alexa memilih mengabaikannya.Tidak ada sebuah pintu maaf untuk seseorang yang sudah berselingkuh. Itu ada adalah kesalahan yang tidak termaafkan.Alexa membanting gelas kosong di meja, gadis itu tertunduk mengusap keningnya dengan kuat mencoba untuk tidak kembali menangis.Lucas muncul di ambang pintu, berjalan mendekati Alexa dan meneliti raut kesedihan Alexa. “Kau terlihat kacau Alexa.”“Bukan urusanmu,” jawab Alexa dengan bentakan. Dia butuh sendiri, tanpa gangguan siapapun.Lucas tersenyum miring, pria itu segera duduk di sisi Alexa dan menunjukan kedua tangannya