Share

BAB 5: Tamparan

Tubuh mereka kembali…

Alexa dan Lucas terdiam sesaat, kedua kembali saling menatap dan mengerjap kaget karena kini jiwa kembali te tubuh mereka masing-masing.

“Ya Tuhan, aku kembali.” Alexa melompat senang bukan main, dengan cepat dia segera mundur menjauh dari tubuh Lucas dan pergi melihat ke cermin.

Alexa tersenyum lebar, gadis itu akhirnya bisa bernapas dengan lega dan merasa hidup kembali setelah mendapatkan kembali tubuhnya.

Melihat kesenangan Alexa yang cukup berisik dan berlebihan langsung menjadi pusat perhatian Lucas. Lucas sendiri merasa sangat lega dan senang karena akhirnya kini tubuhnya kembali.

Lucas tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada hidupnya jika selamanya jiwanya terjebak dalam tubuh Alexa.

Suara berisik dan tawa senang Alexa mulai mengganggu pendengaran Lucas, dengan tatapan merendahkan Lucas beredekap dan berkata. “Well.. sekarang urusan kita sudah selesai, aku mengusirmu. Jadi, silahkan pulang.”

Alexa berhenti bergerak, tawanya menghilang seketika,  gadis itu berbalik dan berdecak pinggang menghadap Lucas. Pengusiran Lucas yang tidak tepat waktu benar-benar sudah menghancurkan kesenangan Alexa.

Alexa membuang napasnya dengan kasar, gadis itu mengangkat dagunya menantang. “Dengan senang hati, Tuan Lucas,” jawab Alexa tanpa ragu.

Alexa menghentakkan kakinya dan berbalik, gadis itu terburu-buru merapikan pakaiannya dan segera pergi. Lagi pula, Alexa tidak ingin berlama-lama satu ruangan dengan Lucas, jika perlu Alexa sangat berharap seumur hidupnya dia tidak bertemu Lucas lagi.

“Alexa,” panggil Lucas sedikit melembut.

 Alexa kembali berbalik setelah melangkah sedikit jauh. Gadis itu menekuk bibirnya terlihat menggemaskan, wajahnya yang cantik dan berseri di hiasi helaian rambut panjang basahnya yang sebagian kini menempel di pipinya.

“Apa?”  jawab Alexa dengan ketus.

“Kau terlihat cantik bila aku lihat seperti ini.”

Alexa menaikkan satu alisnya, pujian Lucas sama sekali tidak bisa membuat Alexa senang. Justru, Alexa merasa tidak terima mendapatkan pujian dari mulut pria arogan seperti Lucas. Meski Lucas tampan dan terlihat sempurna, Alexa sungguh mual melihatnya.

Dalam langkah lebar Alexa kembali mendekati Lucas, begitu sudah berada dalam jangkauan, tanpa terduga tangan kecil Alexa melayang di udara.

Plak

Tamparan keras mendarat di pipi Lucas.

“Apa yang kau lakukan hah?” Hardik Lucas tampak marah karena Alexa tiba-tiba saja menamparnya.

Plak

Alexa kembali menampar pipi Lucas.

“Alexa!” teriak Lucas marah.

Kemarahan Lucas semakin membuat perasaan Alexa puas, dengan decihan jijik Alexa berkata. “Itu untuk tamparan tadi pagi. Itu pantas untuk kau dapatkan! Itu untuk semua perlakuan burukmu padaku.”

Lucas mematung kaget.

Tanpa berkata-kata lagi, Alexa berlari secepat yang dia bisa, dia tahu Lucas pasti marah dengan apa yang telah dia lakukan barusan. Alexa harus segera pergi keluar dan kabur dengan perasaan bangga karena sudah berhasil menamparnya.

***

Kejadian aneh dan tidak menyenangkan yang terjadi tadi pagi membuat Alexa merasa sedikit pusing bukan main, apalagi Connor yang mengetahui tadi pagi Alexa pergi ke rumah Lucas kini berpikir bahwa Alexa mencoba memulai berhubungan dengan Lucas.

Alexa sangat kesal, namun dia tidak bisa terus terpenjara dalam kesedihan dan pikiran yang buruk.

Saat ini Alexa tengah berada di salon untuk melakukan perawatan rambut dan kuku. Mendapatkan perawatan seperti ini membuat Alexa merasa sedikit lebih relaks.

Alexa harus melanjutkan harinya, satu jam lagi dia akan pergi ke kampus.

Alexa adalah seorang model pemula, dia baru menekuni dunia model satu tahun ini. Meski memiliki sosok orang tua yang cukup makmur dan berkepribadian manja, nyatanya Alexa juga sedang berusaha untuk bisa mandiri dan memulai kariernya dari nol.

***

Lucas masih tidak mengerti jalan pikiran orang tuanya, mereka begitu memaksanya Lucas untuk memiliki hubungan dengan Alexa. Lucas memiliki segalanya, uang, kekuasaan, wanita. Ya, hampir semua wanita bertekuk lutut di bawahnya.

Di jodohkan, sama saja seperti menginjak harga dirinya, seakan dia tidak dapat memiliki wanita.

Lucas sangat kesal, padahal orang tuanya tahu alasan di balik mengapa dia tidak menginginkan sebuah pernikahan di dalam hidupnya. Namun entah mengapa, Alexa menjadi sebuah pengecualian bagi kedua orang tuanya.

Alexa..

Gadis itu sudah Lucas ragukan sejak pertama kali orang tuanya membahas sosok Alexa di hadapan Lucas. Pagi ini mereka bertemu secara langsung untuk pertama kalinya.

Keraguan Lucas hilang berubah menjadi sebuah keyakinan. Lucas yakin, sangat begitu yakin bahwa Alexa tidak cocok dengannya.

Mengenai kejadian aneh tadi pagi..

Lucas mengepalkan tangannya untuk kesekian kalinnya. Dia tidak bisa menjelaskan apa yang telah terjadi tadi pagi, itu tidak normal, itu gila! Akhir pertemuannya dengan Alexa semakin membuatnya kesal, dia tidak menyangka gadis kecil itu akan berani menamparnya.

Lucas menggerakan punggungnya, mengalihkan perhatiannya dari luar jendela yang menyuguhkan pemandangan indah kota.

Lucas menatap tajam Shwan yang sejak tadi berdiri di sudut ruangan. “Kau beri Alexa pelajaran, jangan dulu membunuhnya.”

“Iya, Tuan,” Shwan mengangguk patuh, pria itu membungkuk sebelum undur diri.

Lucas menyesap minumannya perlahan, pria itu melirik mejanya yang kini sudah kosong karena pekerjaannya sudah di selesaikan lebih cepat.

Sejenak Lucas diam dan terlihat memikirkan sesuatu, tidak berapa lama pria itu memutuskan pergi keluar ruangannya.

Lucas membutuhkan hiburan untuk melepaskan rasa penat di kepalanya.

To Be Continued..

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status