Share

BAB 6: Kembali Tertukar

Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas)

LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa)

***

Alexa berjalan dengan anggun dan percaya diri, gaun musim panasnya yang berwarna merah bercorak bunga-bunga terlihat indah bergoyang di terpa angin di atas pahanya. Rambut panjangnya yang baru mendapatkan perawatan, kini di biarkan tergerai menerpa wajah mungilnya.

Semua orang selalu dibuat terpukau oleh Alexa.

Gadis itu tidak hanya cantik dan selalu tersenyum kepada siapapun yang dia lihat, Alexa juga selalu bersikap baik kepada siapapun, terkecuali orang yang menyebalkan. Contohnya, Lucas.

“Dev,” Alexa memanggil seorang pria yang sedang berdiri di bawah tangga. Kaki jenjangnya melangkah lebih cepat, membuat heelsnya yang dia kenakan menimbulkan suara tajam di lantai.

“Hai,” Devon menyapa, pria itu tersenyum lebar melihat kedatangan Alexa yang berlari ke arahnya dengan senyuman lebar dan mata selalu terlihat bersinar memercikkan kebahagiaan.

“Seminarnya sebentar lagi,” kata Devon seraya membuka tanganya lebar-lebar.

Alexa langsung bergelayut manja memeluk Devon. “Maaf, aku terlambat. Dev tidak marah kan?” tanya Alexa terdengar khawatir.

Devon membalas pelukan Alexa begitu erat, dia selalu dibuat gemas dengan tingkah lakunya Alexa yang terkadang selalu bersikap manja padanya seperti seekor anak kucing.

“Tidak Alexa.”

“Syukurlah.”

Devon menguraikan pelukannya dan segera menghela Alexa, membawa gadis itu pergi ke sebuah ruangan yang saat ini tengah ramai di penuhi mahasiswa.

Alexa dan Devon, mereka berdua adalah sepasang kekasih.

Alexa dan Devon sudah menjalin hubungan hampir dua tahun lamanya, namun sayangnya Connor menentang hubungan mereka.

Connor tidak menyukai Devon meski pria itu selalu berusaha menunjukan diri bahwa dia pantas untuk Alexa. Segala cara sudah Devon lakukan, namun kekerasan hati Connor tidak tergoyahkan, Connor selalu menganggap jika asal usul keluarga Devon yang berasal kalangan artis akan membuat kehidupan Alexa menjadi menyulitkan dimasa depan nanti.

Connor tahu Devon selalu bersikap kepada Alexa, namun Connor lebih percaya dengan apa yang dia pilih untuk jodoh puterinya.

Karena ketidak setujuan Connor mengenai hubungannya dengan Devon, secara terpaksa Alexa harus bersikap hati-hati setiap kali dia bertemu dengan Devon. Jika Alexa ketahuan masih bersama Devon, Connor akan memerintahkan pengawalnya untuk menyeret Alexa pergi, atau tidak Devon pasti akan di hajar.

***

Seorang wanita cantik berambut blonde meletakan sebotol anggur di atas meja. Wanita itu duduk menyilangkan kakinya dan menyandarkan punggungnya ke kursi.

“Kau terlihat murung,” komentar Vero mulai membuka suara.

Lucas datang mengajaknya untuk bertemu, namun begitu bertemu Lucas sibuk termenung dan tenggelam dengan pikirannya sendiri.

Vero bergeser mendekat hingga lengan telanjangnya bersentuhan dengan sisi lengan Lucas. Vero meraih wajah Lucas dan mengusapnya, wanita itu menatap sensual terlihat begitu menggoda.

“Apa ada masalah?” jawab Vero dalam bisikan.

“Mungkin,” jawab Lucas dingin.

“Mau aku hibur, sayang?” tanya Vero lagi terdengar mendesah.

Dalam satu gerakan Vero merangkak dan duduk di pangkuan Lucas, dress hitam ketat dan minimnya terangkat sedikit menggulung di atas paha. Wanita itu tersenyum menatap Lucas yang kini masih tidak bereaksi dengan apa yang Vero lakukan.

“Berhentilah cemberut dengan wajah tampan ini,” Vero meraih wajah Lucas, lidahnya menjilat rahang Lucas perlahan, sementara tangannya bergerak menyusuri dada bidangnya hingga ke perut, lalu berhenti di di selangkang Lucas.

Lucas masih tidak merespon apa yang di lakukan wanita itu, namun dia juga tidak menolak setiap sentuhan yang di berikan oleh Vero kepadanya.

“Aku ingin kau keras sayang,” bisik Vero semakin menggerayangi tubuh Lucas dan mencumbunya untuk memancing gairah Lucas.

Sentuhan Vero kian jauh, wanita itu turun dari pangkuan Lucas dan berdiri di lantai dengan lututnya.

Lucas memejamkan matanya mulai terbawa gairah, dengan kasar pria itu menarik Vero untuk kembali ke dalam pangkuannya.

Dalam satu tarikan kuat Lucas merobek gaun Vero. Lucas menyerigai puas karena ternyata Vero memakai apapun di dalamnya.

"Kau... nakal," Vero menarik napasnya dengan berat dan mulai melenguh menerima cumbuan Lucas.

***

Sementara itu, Alexa kini menyandarkan kepalanya pada bahu Devon. Gadis itu masih betah memeluk lengan Devon dan merasakan kehangatan kekasihnya itu.

Seminar masih berjalan, keseriusan orang-orang yang fokus dan diam mendengarkan seseorang yang berbicara di depan membuat Alexa mulai bosan dan mengantuk.

Alexa tidak mendengarkan apapun selain memperhatikan wajah Devon.

Bibir Alexa menyunggingkan senyuman lebarnya terlihat senang, saat ini Devon sibuk tengah menulis dengan serius mendengarkan dengan baik orang yang berbicara di depannya.

Semua orang bertepuk tangan, menyambut tamu lainnya yang mulai naik ke atas panggung.

Alexa tidak ikut bertepuk tangan, gadis itu kian mengantuk, matanya mulai sayu dan berat untuk di gerakan. Perlahan namun pasti, akhirnya Alexa tertidur.

***

Alexa terperanjat, napasnya terasa sesak. Matanya mengerjap beberapa kali mencoba untuk terjaga dari rasa ngantuknya. Namun, sebuah pemandangan gila di depannya berhasil membuat Alexa terlonjak kaget dan langsung berteriak histeris begitu melihat wanita sexy tengah naik turun di pangkuannya, mendesah penuh kenikmatan.

Secara refleks, Alexa mendorong Vero hingga wanita itu terjungkal ke lantai.

Alexa bernapas dengan memburu, bibirnya menekan dan melengkung ke bawah menahan tangisan jijiknya.

“Apa yang kau lakukan?” Vero hampir berteriak, beberapa detik lagi dia akan mencapai orgasme yang hebat, dan dengan seenaknya Lucas mendorongnya begitu keras ke lantai hingga terjungkal melakukan koprol.

Alexa melihat kedua tangannya yang kekar, dengan panik gadis itu tertunduk melihat ke bawah meraba-raba tubuhnya.

“Astaga, aku ada di mana?” tanya Alexa kebingungan.

Vero meringis berusaha berdiri. “Dimana katamu? Kau gila Lucas!”

“Lucas?” Alexa terbelalak kaget mulai tersadar jika kini tubuhnya kembali tertukar dengan Lucas. Dengan terburu-buru Alexa memakai bajunya lagi.

“Apa yang kau lakukan? Kau mau ke mana?” tanya Vero mulai protes karena Lucas akan meninggalkannya begitu saja di tengah-tengah percintaan panas mereka.

“Pulang.”

“Apa katamu?” Vero terburu-buru mendekat dan memeluk tubuh Alecas dengan erat. “Lucas, kita belum selesai, jangan menyiksaku tanpa pelepasan.”

“Tidak mau!” Alecas merengek ketakutan karena Vero menyentuh bagian sensitif tubuh Lucas lagi, berusaha membuat tubuh Lucas kembali bergairah.

“Puaskan aku dulu Lucas,” Vero tetap berusaha keras untuk menggoda Lucas lagi.

“Tidak mau!” Alecas kembali menolak dengan mendorong tubuh Vero agar menjauh.

“Lucas, ada apa denganmu? Kenapa menolakku?”

“Aku.. aku enggak suka wanita,” Alecas gemetar ketakutan menatap Vero dengan polos di antara ketakutannya, sekaligus jijik dengan sentuhan Vero. “Aku normal, aku sukanya pria, jadi jangan sentuh-sentuh aku lagi.”

Tanpa berkata-kata lagi, Alecas mundur dengan cepat dan berbalik, lalu pergi ke luar dengan tergesa-gesa.

Vero mematung di tempat, wajahnya berubah pucat pasi tidak dapat menutupi rasa terkejutnya dengan apa yang telah di katakan Lucas padanya.

“Apa sekarang Lucas menjadi gay?"

To Be Continued..

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status