Warna darah terlihat begitu cerah memenuhi sebuah kolam, Lucas yang masih muda tengah berdiri di pinggiran kolam itu, menatap penuh kegetiran dan tubuh gemetar hebat meluruhkan semua kekuatannya.Dengan mata kepalanya sendiri, Lucas melihat seorang perempuan kini tengah mengapung di permukaan kolam, wanita itu meninggal dengan cara yang menyedihkan.Lucas menangis, dia berteriak histeris memanggil meminta pertolongan..Tidak ada yang datang, tidak ada yang bisa membantunya.Lucas melompat turun ke dalam kolam, baju seragam sekolahnya langsung berubah merah ternoda oleh darah.Beberapa kali Lucas tenggelam, namun dia tidak bisa berhenti begitu saja.Lucas bergerak begitu berat, semakin dia mendekat, semakin dia melihat seberapa menyedihkannya perempuan itu yang telah memilih mengakhiri hidupnya dalam keputus asaan. Lucas merengkuh tubuh perempuan itu dan menangis memeluknya dengan erat, membawanya ketepian.Suara napas kasar terdengar dari mulut LuXa, pria itu bergerak gelisah dan berk
Lucas melangkah lebar menuruni tangga, dia menemui Shwan yang sedang berbincang di telepon, menyadari kedatangan Lucas, Shwan segera menutup teleponnya dan tersenyum formal untuk menyapa.Lucas mengusap tengkuknya setengah bingung. “Apa kau tahu cara membuat wanita terkesan?” tanyanya terdengar malu.Shwan menganga kaget, seumur-umur Shwan bekerja untuk Lucas William, dia tidak pernah mendengarkan sebuah pertanyaan seperti ini darinya. Dengan terburu-buru Shwan menutup mulutnya rapat-rapat untuk menyembunyikan kekagetannya. “Maaf Tuan, saya tidak tahu,” jawab Shwan.“Kau harus tahu!” Bentak Lucas, dia tidak suka Shwan tidak memberikan jawaban yang di butuhkannya.Shwan terlonjak kaget, pria itu langsung harus dibuat berpikir keras memikirkan jawaban apa yang harus dia berikan. “Wanita seperti apa yang ingin membuat membuat dia terkesan kepada Anda? Biasanya seseorang harus dilihat dari karakternya terlebih dahulu sebelum memberikannya hadiah.”Lucas mendengus kesal. “Kau pikir wanit
Setelah melewati perjalanan panjang kini akhirnya Alexa dan Lucas, juga rombongannya sampai di Dubai. Kedatangan mereka di sambut oleh beberapa kendaraan yang langung mengantar ke hotel yang terpisah.Ini untuk pertama kalinya Alexa pergi ke wilayah Asia Barat.Alexa terlihat berantusias, gadis itu sampai tidak bisa diam di dalam limousine yang ditumpanginya.“Ya ampun..” Alexa bergeser ke sebelah kiri, tepat di mana Lucas duduk. Tidak berapa lama gadis itu bergerak ke sisi kanan untuk melihat pemandangan lainnya, Alexa sampai menutup mulutnya karena kagum. “Whoah..”Lucas mendengus geli, untuk pertama kalinya dia melihat Alexa benar-benar terlihat lepas dan bahagia saat di sampingnya.Diam-diam Lucas tersenyum, teringat jika semalam hubungan Alexa dan Devon sudah berakhir, Lucas sempat berpikir jika Alexa akan benar-benar tenggelam dalam kesedihan, namun rupanya tidak separah apa yang Lucas pikirkan.Air mancur Dubai Fountain show bergerak indah, membuat Alexa dan beberapa orang lai
Malam telah tiba, ini adalah hari ke empat Alexa dan Lucas berada di Dubai. Untuk pertama kalinya Lucas membawa Alexa secara resmi ke sebuah pesta yang di adakan oleh temannya.Alexa tampak berantusias begitu dia berada di tengah-tengah pesta, dia terlihat senang berkenalan dengan banyak orang-orang asing.Sepanjang acara Alexa dan Lucas tidak pergi berjauhan, keduanya terlihat cukup serasi dan akrab untuk malam ini, tidak ada perdebatan apapun yang terjadi, mereka hanya saling melengkapi selayaknya pasangan.Alexa terbiasa dengan hal-hal yang luar biasa, namun untuk malam ini, Alexa harus mengakui bahwa kemungkinan ini adala pesta termewah yang pernah dia datangi.Tidak hanya Alexa saja yang menikmati pestanya, orang-orang juga begitu. Mereka berdansa kini tengah berdansa, begitu pula dengan Alexa dan Lucas.Alunan suara musik terdengar lembut dan hangat mengiringi dansa semua orang.Alexa bergerak dalam dekapan Lucas, gadis itu terlihat tidak dapat menyembunyikan rasa lelahnya saat
Beberapa orang pengusaha beranjak dari duduk mereka, semuanya terlihat tenang berbicara dengan akrab dan saling berjabat tangan usai melakukan pembicaraan bisnis dan melakukan tanda tangan mencapai kesepakatan.Lucas sempat melihat ke arah jam tangannya, waktu yang dia miliki masih lama karena pembicaraan sangat lancar dan lebih cepat dari apa yang dipikirkan.Lucas kembali berbicara dengan rekan kerjanya, lalu memanggil Shwan agar membawa document pentingnya ke dalam mobil.Lucas menyempakan diri pergi ke toilet sendirian sebelum kembali ke ruangan pesta.Secara tidak terduga, ketika Lucas kembali dari toilet hendak kembali ke ruangan pesta, seorang wanita cantik bergaun merah ketat berdiri di lorong dan tersenyum hangat kepadanya.“Lucas,” sapa wanita itu terdengar lembut.Lucas menghentikan langkahnya dan tersenyum dengan tenang. “Hay Selena,” Lucas balas menyapa.Selena tersenyum lebar, wanita itu bergerak anggun mendekati Lucas, begitu sudah berada dalam jangkauan, Selena memeluk
Selena bersimpuh dengan heels tajamnya, mulutnya masih betah menikmati milik Lucas dengan kepala maju mundur, membuat pria itu memejamkan matanya dan mengerang menerima layanan Selena.Malam yang tidak terduga tiba-tiba menjadi panas dan nakal, Lucas tidak berpikir akan melakukan hal tidak bermoral di tempat pesta setelah sekian lama tidak melakukannya.Lucas mengerang, menanamkan jari-jarinya di helaian rambut Selena dan menuntun wanita itu untuk menghentikan pekerjaannya. Lucas harus menyelesaikan semuanya dengan cepat karena harus segera kembali.Bunyi flop terdengar jelas saat Selena meloloskan milik Lucas dari mulutnya, lidahnya terjulur membersihkan cairan pelepasan pria itu.Selena berdiri dan segera melepaskan gaunnya dengan mudah. Lucas mendorongnya ke kursi dan membalikan tubuh wanita itu agar membelakanginya. Lucas segera merobek paket foil di tangannya dan memasangnya dengan cekatan.Selena mencengkram sandaran kursi dan membuka kakinya.“Yeah...” Selena mendesah saat mil
Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas)LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa)LuXa terengah merasakan tubuhnya yang tiba-tiba lemas tidak bertenaga, suara seseorang yang memanggil dan memeluknya membuat dia berusaa membuka matanya.LuXa tidak kuasa mengerutkan hidungnya terliha kebingungan karena kini dia berada di dalam pelukan Shaepati.Jiwa Lucas mulai tersadar jika kini dia kembali bertukar tubuh dengan Alexa.Tapi, mengapa bisa Alexa bersama Shaepati?LuXa membuang napasnya dengan kasar, LuXa mendorong kuat dada Shaepati hingga pria itu menjauh darinya.“Alexa, apa sekarang kau baik-baik saja?” tanya Shaepati sekali lagi, melihat kilatan tajam mata LuXa yang tertuju kepadanya seakan Shaepati telah melakukan kesalahan padanya.“Alexa, kau kenapa?” tanya Shaepati terus bertanya atas keterdiaman LuXa.LuXa tidak menjawab, tanpa berkata-kata dan memberi penjelasan, pria itu segera berdiri dengan cepat dan pergi dengan tergesa-gesa mengabaikan teriakan Shaepati yang menanyakan keadaannya
Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas) LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa) *** Kepergian Selena tidak dipedulikan sama sekali. Alexa berusaha mendorong Lucas yang semakin erat mengurung dan memperdalam ciumannya, tindakan kasar Lucas yang mencumbunya dengan paksa membuat Alexa marah sekaligus takut. “Lepaskan aku! Dasar bajingan!” maki Alexa sekuat tenag mendorong dada Lucas agar dia menjauh. Lucas tidak bersuara, namun matanya menjelaskan jika dia tengah marah besar. Tapi mengapa Lucas marah? Harusnya yang saat ini marah adalah Axela! Lucas sudah meninggalkannya di pesta, dia juga sudah bercinta dengan wanita lain dibelakangnya seakan keberadaan Alexa tidak dianggap. Jika Alexa tahu semuanya akan seperti ini, jelas Alexa tidak akan ikut ke tempat terkutuk ini. “Sialan Lucas! Berani-beraninya kau ahhh!” Alexa menjerit tidak bisa melanjutkan ucapannya lagi. Lucas mengangkat tubuh Alexa dengan mudah, dan meletakkannya di bahu seperti sekarung beras. Pria melangkah pergi keluar d