Share

24. Mesin Waktu (3)

Isla berlari melewati gerbang sekolahnya dengan tergesa. Pagi ini gadis itu benar-benar datang terlambat karena ia semalaman tak bisa memejamkan kedua matanya, membuatnya harus repot-repot berdoa sepanjang perjalanan menuju sekolah, berharap kalau bel jam pertama belum berbunyi dan guru yang bertugas mengajar di kelasnya belum datang.

Kedua kaki Isla berhenti sejenak di salah satu koridor yang mengarah ke kelasnya. Gadis itu berbalik dan menatap ke belakang saat merasa ada seseorang yang memperhatikannya namun ia tak menemukan siapa-siapa di sana. 

"Mungkin hanya perasaanku saja," gumamnya sebelum benar-benar memasuki kelas.

"Kau terlambat lagi, Isla. Ada apa?" Teresa memutar kursinya ke belakang dan menatap Isla yang masih kepayahan dalam mengatur napasnya. 

"Aku tak bisa tidur semalaman," jawab Isla seraya meletakkan tasnya di atas meja.

"Aku tadi sempat bertemu dengan Alex dan dia berkata padaku kalau semalam kalian tidak jadi pergi. A

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status