Share

Bab 17 Lagi-lagi Abraham

Bab 17 Lagi Lagi Abraham

     Kali pertama aku menerima ungkapan cinta dari seorang laki-laki.

      Apa aku polos? Tidak. Hanya saja aku masih terlalu kaku untuk hal seperti ini. 

     Ingat, hanya pelukan. Dekapan Abraham pun tak kubiarkan untuk berdurasi lama. Sebab, naluri ketimuran masih melekat erat padaku. 

     Kurasa waktu yang berjalan cukup singkat itu, cukup untuk membuat hati bergemuruh. 

    Tak banyak kata yang mampu kuucap saat itu. 

     Namun, dengan segala kedekatan kami, tak pernah sekalipun Abraham  bersikap lebih. Maksudnya, ia tak pernah mencoba menyentuhku lebih dari batas kewajaran.

     Seringkali di pagi buta, aku dikejutkan oleh buket bunga yang ia taruh didepan pintu. Biasanya di sela-sela kuntum-kuntum tersebut ia menyelipkan secarik kertas dengan kata-kata cinta untukku. 

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status