Share

KETERPAKSAAN

Penulis: VIGIANI NURIKE
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-06 13:29:11

"Apa tidak ada tempat lain selain di sini, Chris?

Aku rasa di sini terlalu be-sar," ucapku tertahan saat mencoba melangkahkan kakiku dengan ragu ke dalam villa mewah yang kini ada di depanku.

"Ini adalah villa milikku sendiri, kenapa aku harus susah payah mencari tempat lain jika aku merasa nyaman di sini?" sahutnya enteng.

"Hah???" Maka detik itu pula aku melongo, cukup terkejut dengan pengakuannya sekarang. 

"Milikmu?? Apa aku tidak salah dengar?" tanyaku tak percaya.

"Kau meragukanku, Nat? Jika kau mengenal aku dengan baik, kau pasti akan tahu kapan aku pernah berbohong padamu selama ini," sahutnya percaya diri.

Apa yang Chris katakan memanglah benar, selama empat tahun aku mengenalnya tak pernah sedikit pun ia berbohong padaku, bahkan sekecil apa pun.

Chris membawaku di sebuah ruangan utama villa ini, tampak bar kecil di sudut ruangan. Dengan langkah yang mantap ia mengambil sebotol minuman whisky di rak kecil di atas bar kemudian menyiapkan dua gelas one shot di meja bar itu.

"Apa kau mau minum?" tawarnya.

"Tidak, terima kasih," aku menjawab cepat.

"Sejak kapan kau minum minuman seperti itu? Bukankah di pestamu tadi kau sudah banyak minum, apa itu masih kurang?" tanyaku heran.

"Sejak kau pergi dan mencampakkanku enam tahun yang lalu, Natalie Mckent," Chris menjawab tegas.

Aku hanya diam tak mencoba membantah ucapannya itu, karena yang dikatakannya memang benar adanya.

"Maafkan aku jika kau sakit hati karena hal itu, Chris. Aku tahu semua penjelasan ini terlambat, namun setidaknya kau tahu sekarang kalau dulu aku melakukannya karena sebuah alasan," tuturku menyesal.

Kulihat Chris hanya tersenyum dingin menanggapinya. Ia berjalan menghampiriku dengan gelas whisky di tangannya.

"Kau tak perlu khawatir, Nat. Aku baik-baik saja selama ini seperti yang kau lihat sekarang, bukan? Justru aku berterima kasih padamu, karena kepergianmu membuatku sadar dengan kenyataan dan membuatku termotivasi untuk hidup lebih baik dari sebelumnya," ucapnya dengan penuh keyakinan.

"A-pa maksudmu, Chris?" tanyaku penasaran.

"Seperti yang kau tahu sekarang, aku bukanlah aku yang dulu lagi. Seorang Chris Raven yang naif dan terlalu berharap pada cintamu. Pengkhianatanmu membuatku sadar pada kenyataan kalau cinta bukanlah apa-apa jika tanpa uang, dan itu terbukti sekarang. Aku bisa dengan mudah menjadi menantu keluarga Mckent karena status sosialku sekarang," ujar Chris dengan penuh percaya diri.

"Jangan katakan kau menikahi Lindsay karena terpaksa, Chris?!" selaku serius.

"Jika itu benar, apa yang akan kau lakukan, Natalie?" tanyanya dengan senyum penuh arti.

"Kau- !?" Aku mendelik saat itu juga.

"Kau akan sangat menyakitinya jika itu benar, Chris!!" Suaraku kini terdengar gemetar menahan emosi yang tiba-tiba menjalar di seluruh tubuhku.

"Astaga, Nat. Aku sungguh terharu, ternyata kau benar-benar seorang kakak yang baik untuk Lindsay," sahutnya dengan senyuman seolah mengejek.

Dengan acuh ia meneguk whisky di gelasnya hingga habis. 

 

"Aku suka jika kau merasa kesal sekarang, karena itu memang adalah tujuan utamaku menjadi menantu dari keluarga Mckent," ucapnya dengan penuh penekanan.

"Chris Raven!! Jika kau membenciku karena masa lalu kita lampiaskanlah padaku, kenapa kau harus melibatkan Lindsay?!!

Ia mencintaimu, Chris! Ia akan hancur jika tahu alasan kenapa kau menikahinya!" aku berseru marah.

Seakan tak peduli dengan kemarahanku, Chris dengan acuh mendekatiku. Kini kami saling bertatapan satu sama lain, begitu dekat hingga dapat kurasakan nafasnya yang hangat di wajahku. Bau alkohol begitu menyengat tercium dalam dirinya sekarang.

"Kau adalah tujuan utama aku menikahi Lindsay Mckent karena melalui dirinya, adikmu itu akan merasakan rasa sakit apa yang aku rasakan selama ini," ucap Chris dengan wajah serius, dia benar-benar tak main-main dengan ucapannya sekarang.

Maka detik itu pun aku reflek melayangkan tamparan di wajahnya yang kini bagiku berubah mengerikan. Namun, dengan sigap, Chris dapat menangkap tanganku saat itu juga.

"Kau tak bisa melakukan apa-apa untuk menggagalkan niatku ini, Natalie!" tukasnya tajam.

"Kau- bajingan pengecut, Chris!! Kenapa kau membalasnya pada Lindsay yang tak tahu apa-apa?!!" tanyaku murka, susah payah aku berusaha melepaskan cengkraman tangannya yang kuat di pergelangan tanganku saat ini.

"Karena itu akan membuatmu dan seluruh keluarga Mckent tersiksa, itulah tujuan utamaku," jelasnya dengan nada penuh penekanan.

"Lampiaskanlah padaku!! Jangan pada Lindsay, aku mohon! Kau tahu kan dia memiliki kelainan jantung sejak lahir! Aku yang pantas kau lukai bukan dia!!" aku mencoba berkelit.

Chris hanya mencibir mendengar ucapanku.

"Itu sama sekali tak menarik nanti, karena sebuah permainan baru akan dimulai sekarang..," tuturnya yakin.

Kemudian entah bagaimana Chris mencium bibirku dengan tiba-tiba. Ciumannya kasar dan brutal hingga aku mencoba berontak mencoba melepaskan diri, namun semua terasa sia-sia karena kekuatan Chris lebih unggul dariku.

Kucoba kudorong, kutendang dan terus kupukul dia semampuku, tapi hal itu justru membuat Chris murka. Hingga ia mendorong tubuhku dengan kasar ke sisi tembok dan memojokkanku di sana. Tatapannya kini berubah sangat mengerikan, jauh berbeda dari Chris yang pernah kukenal selama ini.

Apakah kini ia mabuk sehingga ia bisa berbuat kasar seperti itu? Yang jelas saat ini aku tak bisa berpikir apa-apa karena merasa takut.

"Chris, aku mohon sadarlah!! Maafkan aku karena dulu pernah menyakitimu, tapi aku mohon jangan perlakukan aku seperti ini! Aku akan melakukan apa saja agar kau mau memaafkanku! Katakan!" aku berseru memohon mencoba menyadarkannya agar bisa berpikir dengan waras.

Kulihat kini Chris menyeringai padaku.

"Benarkah?? Kupegang ucapanmu itu Natalie...," cibirnya tajam.

"Ten-tu saja, aku berjanji padamu!" sahutku putus asa, saat aku melihat ekspresi wajah mengerikan bagai binatang buas yang siap memangsa lawannya pada sosok Chris yang sekarang tampak di depanku.

Chris mendekatkan wajahnya padaku, menghembuskan nafasnya yang kasar di leher dan tengkukku. Jemarinya memainkan rambut ikal panjangku seakan berusaha ingin menggoda ataupun menakutiku aku tak tahu.

"Jadilah budakku. Akan kupastikan kau dan seluruh keluarga Mckent selamat di tanganku," ucapnya penuh percaya dirinya.

"A-pa...?!" Aku melotot saat itu juga, berharap ada yang salah dengan pendengaranku.

"Ya, jadilah budakku, Natalie Mckent. Itu akan menjamin kalau adikmu akan aman hidup bersama denganku, bahkan seluruh keluarga Mckent sekarang ada dalam genggamanku, jika aku mau aku bisa menghancurkan mereka saat ini." 

Nafasku seketika seperti hilang begitu saja, dan dadaku bergemuruh hebat saat ini mendengar setiap ucapannya yang bagiku sebuah ancaman terbesar dalam hidupku.

"Apa kau takut? Dan berubah pikiran, Nat?

Aku tahu kau adalah wanita cerdas dan berprinsip tinggi, aku rasa kau bisa pegang kata-kataku ini sekarang. Bagaimana, apakah kau menyetujuinya?" tanya Chris mengintimidasi.

"Ten-tu! Aku aku akan menjadi budakmu, Chris..," sahutku hilang akal karena saat ini aku sudah tak bisa berpikir apa-apa untuk menyelamatkan diri.

"Bagus! Itu adalah keputusan yang baik! Aku bangga memiliki ipar berdedikasi tinggi sepertimu dan aku juga tak menyesal pernah mencintai wanita sepertimu, Natalie Mckent." Ucapan Chris seakan menyadarkanku pada kenyataan.

Susah payah aku berusaha mengatur nafasku agar kembali normal saat Chris mencoba menciumku lagi, kali ini ciumannya berbeda dengan yang tadi. Ia melakukannya tak terburu-buru dan lembut, mengingatkanku saat kami masih berpacaran dulu. Seakan waktu berjalan lambat dan kami kembali ke masa-masa indah saat sebelum semua ini terjadi. Saat cinta kami masih bersemi dan kami berdua saling memegang janji sehidup semati bersama walaupun perbedaan status yang ada.

***

 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Biarkan aku pergi   THE WEDDING

    1 minggu kemudian"Kau yakin dengan keputusan untuk menikah secepat ini Natalie?” Pamela bertanya padaku saat aku selesai berdandan dan mengenakan gaun pengantin. Kupandangi wajahku sendiri di dalam cermin, dan kutatap lekat-lekat bayanganku kali ini.“Ya, aku yakin, Pamela. Bagaimana pendapatmu tentang penampilanku hari ini? Apakah aku terlihat gugup?” tanyaku pada Pamela seraya memalingkan wajahku pada Pamela di sampingku yang menatapku penuh selidik.“Kau luar biasa cantik, Natalie Mckent. Aku yakin siapa pun yang melihatmu akan terpesona,” pujinya dengan tersenyum.Kutatap Pamela dengan tatapan sendu, dan aku pegang kedua tangannya sebagai ucapan rasa terima kasih.“Terima kasih, Pamela. Semoga pilihan ini yang terbaik untukku. Aku yakin Ethan adalah pria yang baik, aku percaya padanya,” ucapku meyakinkan diri.“Jika kau masih ragu, kau masih memiliki kesempatan untuk menolaknya, Natalie.”“Kenapa kau bicara seperti itu? Tentu saja aku akan tidak akan mundur, Pam. Bukankah kau s

  • Biarkan aku pergi   SEBUAH LAMARAN

    Hari berganti hari, dengan bantuan perawat pribadi yang di rekomendasikan Ethan untuk merawatku selama masih dalam masa pemulihan. Kini aku tak lagi menggunakan kursi roda lagi. Aku pun sudah mampu melakukan segala sesuatunya seorang diri dan aku sangat bahagia untuk itu, karena aku kini bisa bermain dan menemani Aaron kembali seperti dulu lagi.Dan untuk pertama kalinya sejak kecelakaan, Ethan mengajakku dan Aaron ke pantai seperti waktu itu ketika untuk pertama kalinya kami pergi bersama. Aku duduk di tepi pantai dengan merasa damai, pandanganku menatap pantai yang membentang luas di depan mata. Berada di sini mengingatkanku saat aku masih terbaring koma. Masih seperti mimpi rasanya jika mengingat hal itu, hingga sampai aku di tempat ini bersama dengan Ethan Jones dan putraku, Aaron.Untuk Chris Raven, aku tak tahu kabarnya sekarang. Kami seperti hilang komunikasi sejak terakhir berada di rumah sakit. Mungkin memang lebih baik seperti ini. Kami berdua menjauh, ya mungkin itu lebih b

  • Biarkan aku pergi   Pulang

    Berita sadarnya Natalie telah sampai ke telinga Ethan Jones dan keluarga Mckent. Mereka pun secara bergantian menjenguk Natalie, namun karena kondisi Natalie yang masih dalam tahap penyembuhan pasca koma mereka tak bisa berlama-lama datang menjenguk. Perkembangan Natalie juga hari demi hari semakin baik, ia sedikit demi sedikit sudah bisa merespons apa yang ada di sekitarnya. Seperti saat Ethan menjenguknya sekarang, Natalie sudah bisa tersenyum hal itu membuat Ethan merasa bahagia saat melihatnya. Natalie tersenyum padanya itu berarti menandakan bahwa Natalie tak melupakannya. Mengingat dokter mengatakan benturan keras di kepala Natalie karena kecelakaan itu dapat mengakibatkan berbagai kemungkinan buruk seperti amnesia ataupun gegar otak yang dapat mengakibatkan cacat pada diri pasien.“Cepatlah sembuh, Natalie. Aku begitu merindukanmu,” bisik Ethan Jones seraya menggenggam lembut jemari tangan Natalie.Wajah cantiknya pun tetap terlihat walaupun masih terlihat pucat. Natalie masih

  • Biarkan aku pergi   Kembali

    “Mom..., Mom. Aaron rindu Mom. Kapan Mom akan bangun dan kembali lagi bermain dengan Aaron? Aaron rindu sekali dengan Mom.”“Aaron...?? Kaukah itu Sayang?” Aku melangkah menuju sumber suara yang terus kudengar. Suara Aaron, itu benar suara putraku Aaron.“Aaron sayang, tunggu Mom, Nak. Mom akan pulang. Kau di mana sayang?” panggilku terus mendekati suara Aaron yang selalu kudengar semakin dekat.Walaupun berat aku mencoba membuka kedua mata ini dan pemandangan pertama yang kulihat adalah sebuah ruangan yang terasa asing. “Aaron...?” Hanya nama itu yang terus kuingat selama ini. Namun, yang kulihat bukan putraku Aaron melainkan sebuah ruangan yang terasa dingin dan sunyi.“Aku ada di mana?” Aku ingin bangun tapi tubuhku terasa berat kaku dan lemah. Amat sangat lemah, dan entah kenapa aku merasa ada setitik air yang menetes dari pelupuk mataku. Saat aku melihat seseorang datang dengan berpakaian putih yang familier, sosok itu melihatku dengan tatapan terkejut. Ekspresi di wajahnya se

  • Biarkan aku pergi   MUKJIZAT

    “Di mana aku?”Aku melihat padang rumput sejauh mata memandang di depanku. Indah, semua tampak indah, namun terasa sunyi karena hanya aku seorang diri di sini. Semua terasa asing, suasana ini. Aku ada di mana? Apakah aku sudah mati?Ya, mungkin aku memang sudah mati. Karena yang terakhir kuingat sebelum aku berada di sini adalah aku tertabrak mobil ketika hendak menyelamatkan nyawa adikku Lindsay, yang mencoba bunuh diri setelah tahu kenyataan aku memiliki seorang putra dari suaminya, Chris Raven.Mungkin ini memang yang terbaik, aku pergi dari kehidupan mereka untuk selamanya. Aku tersenyum merasa bahagia. Aku terus berjalan dalam diam, seorang diri, namun terasa damai di hati. Selamat tinggal Mom, Dad, selamat tinggal Pamela, Sam, selamat tinggal Lindsay, Ethan Jones dan selamat tinggal untukmu Chris Raven.Selamat tinggal putraku Aaron, maafkan Mom karena tak bisa menjadi ibu yang baik untukmu. Maafkan Mom, Aaron sayang. Tanpa kusadari aku menangis, air mata mengalir di pelupuk mat

  • Biarkan aku pergi   PENYESALAN

    Seperti biasa Chris selalu menghabiskan waktunya menjaga dan menemani Natalie di rumah sakit. Hari-hari Chris pun di lalui dengan tanpa gairah. Semakin hari ia semakin tak memperhatikan penampilannya, wajahnya sekarang terlihat kuyu dan pucat, dua minggu ia tak bercukur membuat bulu-bulu halus rambut di sekitar wajahnya terlihat lebat. Ia berkali-kali berkonsultasi pada dokter agar Natalie mendapatkan perawatan yang terbaik, dan ia berencana untuk mendatangkan dokter terbaik di bidangnya agar mempercepat proses kesembuhan Natalie.Hubungan Chris dengan Ethan Jones pun tidak lagi seperti ketika mereka masih bersitegang memperebutkan Natalie. Dua pria tampan itu mau tidak mau kini bersatu karena memiliki tujuan yang sama yaitu menginginkan wanita pujaan hati mereka sadar dan kembali sembuh seperti sediakala, walaupun kemungkinannya masih sangat kecil tapi mereka tak peduli. Chris dan Ethan yakin mukjizat akan selalu ada selama mereka tetap berusaha, berdoa jika mukjizat akan datang kepad

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status