Beranda / Romansa / Bidadari Surga Milik CEO / Bab 26. Hadiah Dari Calvin. 

Share

Bab 26. Hadiah Dari Calvin. 

Penulis: Ucing Ucay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-28 09:34:12

"Sebentar, saya saja yang buka," ujar pria berkemeja hitam, memberi kode pada sang istri tetap diam.

Ghina menyipitkan mata, bibirnya manyun. "Aku bisa sendiri, Mas. Aku juga punya tangan, tahu!" protesnya, mengatakan ia juga bisa mandiri.

Zalman acuh, masih sibuk membuka sabuk pengaman yang melintang ditubuh sang istri. Hembusan napas pria itu membuat Ghina meneguk savilanya, gugup.

"Melayani istri itu pahalanya berlipat ganda, Sayang," ucap Zalman sosok yang sedari tadi terus tersenyum, bahagia. "Semakin kamu bahagia, semakin dilancarkan segala urusan yang saya kerjakan," sambungnya.

"Saya mau semua tindakan saya menjadi ladang pahala untuk kita berdua, agar bisa ke surga bersamamu, kelak." Zalman mendekat, mengecup kening Ghina dengan lembut, mengusap pipi chubby milik wanitanya.

Baik Ghina maupun Zalman, keduanya belajar untuk berinteraksi sedikit demi sedikit. Yang semula malu hanya untuk saling bergandeng tangan, kini sudah mulai terbiasa.

Lucunya, Zalman masih sering terbawa ru
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 31. Tidak diBela.

    Menjadi seorang istri sekaligus ibu di keluarga yang sebelumnya memang sudah mandiri tanpa keberadaan kita jelas bukanlah hal yang mudah.Itu adalah apa yang Ghina rasakan saat ini."Mas, aku sudah siapkan makanan di meja makan. Bila ada sedikit waktu kamu untuk mencicipinya," ucap Ghina."Saya sibuk, Ghina," potong Zalman, selalu berhasil menyala dan memberikan sanggahan dari tiap hal yang coba Ghina lakukan.Berhari-hari, suami Ghina itu benar-benar tidak menegur sapa dirinya sama sekali. Seperti permintaan dari anak sambungnua, Kila. Zalman mengabaikan Ghina dan selalu menghindar bila berpapasan dengan wanita itu."Saya tidak sempat makan atau beristirahat. Kamu lihat jadwal saya, 'kan? Sepulang bekerja saya harus menjaga dan mengurus Kila, menemaninya," ungkap pria itu, tergesa-gesa merapikan berkas.Ghina menunduk sedih, tangannya yang ingin membantu ia urungkan. "Aku bersedia untuk mengerjakan apapun, jika memang hal tersebut diperlukan, Mas.""Tidak perlu," balas ayah dari anak

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 30. Penyesalan Zalman. 

    Mobil dikendarai dengan kecepatan penuh. Hal tersebut membuat jantung Ghina berdegub dengan sangat kencang. Di sebelahnya, ada Zalman yang sedang fokus menyetir.Zalman menolak untuk dibantu sopir, sengaja berkendara sendiri agar bisa cepat sampai ke rumah. Ghina juga tidak mampu berkomentar apapun, meski ketakutan setengah mati."Kila dirawat di rumah atau di rumah sakit, Mas?" tanya wanita itu, mengusir rasa cemasnya.Tidak ada jawaban apapun, Zalman diam untuk waktu yang lama. "Rumah. Kila benci rumah sakit," jawab Zalman pada akhirnya.Sepertinya alasan gadis remaja itu sangat anti untuk dibawa ke rumah sakit tidak jauh berbeda dengan papanya, kenangan buruk di sana."Saya meminta Bian untuk memantau kondisinya di rumah selama saya belum kembali," balas suaminya itu, terdengar sangat dingin. "Semoga saja tidak terjadi apapun, tidak, jangan sampai terjadi hal yang buruk."Lama perjalanan pulang, tidak ada percakapan sama sekali. Hal yang tidak berkaitan dengan Kila enggan Zalman b

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 29. Kabar Buruk.

    "Sehabis sarapan kita mampir ke pantai dan bermain air di sana, ya, Mas?" pinta wanita berparas cantik yang duduk di hadapan Zalman, mengajukan ide yang terdengar menyenangkan itu."Kamu mau main di pantai, Sayang?""Hm! Aku selalu suka bermain di pantai. Tidak tahu kapan terakhir kali bisa melihat tempat seindah ini," jawab Ghina antusias.Pantai buatan ini jelas memiliki pesona tersendiri. Bisa menikmatinya dengan seseorang yang dicinta merupakan pengalaman membahagiakan yang tidak akan pernah dilupakan Ghina.Zalman siap dengan setelan sederhana ala-alanya. Kaos hitam, celana pendek selutut, kacamata warna senada. Berpenampilan seperti ini membuatnya terkesan jauh lebih muda."MashaAllah, ganteng banget suamiku," puji Ghina, kalimat itu seperti keluar dengan sendirinya. "Berapa usianya, sih? Gemes," godanya.Zalman tersipu.***Zalman memanggil pelayan dan mengajaknya bicara dengan bahasa lokal. Ghina sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh suaminya."Mas lancar bange

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 28. Pagi Romantis.

    Burj Al Arab merupakan hotel super deluxe terbesar di dunia. Tom Wright mendesain hotel ini layaknya sebuah perahu layar. Bangunan ini dicatat sebagai gedung hotel tertinggi nomor tiga di dunia.Ghina mengerjap, menggeliat sesaat sebelum sukses membuka matanya. Bayangan yang semula samar perlahan membentuk visual nyata.Ruangan bernuansa hangat, dengan fasilitas yang tidak main-main."Selamat pagi," sapa Ghina karena terbiasa mengucapkan sapaan itu, Ghina tidak bisa menahan diri untuk mengatakannya.Tidak ada balasan. Suaminya sedang terlelap di sebelahnya."Ya ampun, suamiku." Ghina sedikit mengangkat tubuhnya agar bisa lebih leluasa memandang Zalman, dengan satu tangan sebagai tumpuan, dari sudut ini pria itu terlihat sangat tampan."Ganteng banget, tidurnya nyenyak, ya?" Diantara banyak hal yang bisa membuatnya kagum, lukisan wajah memesona suaminya yang rupanya menarik perhatian Ghina. Seketika Zalman menghilang dan Ghina panik."Di mana suamiku?" tanya Ghina tiba-tiba, wanita ca

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 27. Burj Al-Arab.

    Pernahkah kalian merasa ditengah keramaian hanya kalian satu-satunya yang jadi asing, tidak berbahagia?Itu adalah apa yang Kila rasakan.Dirinya benci melihat semua orang tertawa lepas, sementara ada sesak yang tengah membelenggu hatinya."Ada apa, La? Kamu baik-baik aja, Dek?" tanya Calvin.Calvin memutuskan untuk mengunjungi kamar adik perempuannya itu, beberapa saat setelah melepas keberangkatan Ghina dan Zalman."Kamu menolak ikut ke Bandara, mengantar Mama dan Papa. Apa ada sesuatu yang terjadi?" Calvin tidak berputus asa, masih terus membujuk Kila agar bicara. "Katakan sesuatu," bujuknya.Pria tampan itu mendekat, "Abang lihat kamu satu-satunya yang tidak menyukai rencana penyambutan, juga tidak bahagia saat melepas kepergian Papa Mama berlibur. Itu tidak benar, 'kan?"Kila menatap marah, matanya yang merah menandakan ketidaksukaan. Tajam, lurus ke arah sang abang. "Apa semua orang begitu bersukacita atas pernikahan ini?" tanyanya."Kalian semua senang? Mendapatkan seorang ibu

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 26. Hadiah Dari Calvin. 

    "Sebentar, saya saja yang buka," ujar pria berkemeja hitam, memberi kode pada sang istri tetap diam.Ghina menyipitkan mata, bibirnya manyun. "Aku bisa sendiri, Mas. Aku juga punya tangan, tahu!" protesnya, mengatakan ia juga bisa mandiri.Zalman acuh, masih sibuk membuka sabuk pengaman yang melintang ditubuh sang istri. Hembusan napas pria itu membuat Ghina meneguk savilanya, gugup."Melayani istri itu pahalanya berlipat ganda, Sayang," ucap Zalman sosok yang sedari tadi terus tersenyum, bahagia. "Semakin kamu bahagia, semakin dilancarkan segala urusan yang saya kerjakan," sambungnya."Saya mau semua tindakan saya menjadi ladang pahala untuk kita berdua, agar bisa ke surga bersamamu, kelak." Zalman mendekat, mengecup kening Ghina dengan lembut, mengusap pipi chubby milik wanitanya.Baik Ghina maupun Zalman, keduanya belajar untuk berinteraksi sedikit demi sedikit. Yang semula malu hanya untuk saling bergandeng tangan, kini sudah mulai terbiasa.Lucunya, Zalman masih sering terbawa ru

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status