ホーム / Romansa / Bidadari Surga Milik CEO / Bab 95. Kejutan untuk Perpisahan. 

共有

Bab 95. Kejutan untuk Perpisahan. 

作者: Ucing Ucay
last update 最終更新日: 2025-10-31 09:48:56

Ghina terpaksa menurut pada suaminya ini, tidak tahu mau dibawa kemana dengan mata tertutup.

"Kenapa tiba-tiba Mas memintaku menunggu? Tidak seperti biasanya."

"Ada sesuatu yang mau saya berikan padamu. Tapi, tidak langsung jadi," bisik pasangan hidup Ghina itu, suaranya pelan sekali, "Saya mau kamu menyaksikannya juga."

Zalman menawarkan hal yang membuat wanita itu luluh dalam sekejap, tidak mampu menolak apalagi berusaha acuh.

Lagipula, menurutnya, ia tidak bisa terus menerus bersikap cuek sementara suaminya berusaha sebaik mungkin dalam mengembalikan keadaan menjadi lebih baik.

Ya, ini pasti masih berhubungan tentang kesalahpahaman kemarin.

Tebak Ghina, yang ia yakini benar sembilan puluh persen.

"Saya mau tunjukkan kalau saya berusaha dengan sangat keras dalam membuat kejutan ini, untukmu," ucap Zalman, melirik sesekali pada Ghina.

"Walau enggak tahu bagaimana hasilnya, akan enak atau justru hancur sekali, sih." melanjutkan dengan bergumam sepelan mungkin, tersenyum malu-malu.

Gh
この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
ロックされたチャプター

最新チャプター

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 111. Menghibur Kila.

    Seorang remaja laki-laki, dengan seragam SMA yang seluruh kancingnya tertanggal menampilkan kaos polos hitam sedang sibuk memerhatikan gadis yang sejak tadi melamun."Cie, dipandangin terus. Bola mata lo dikondisikan, hampir keluar, tuh!""Ngedip, Di, ngedip. Terpesona banget lo sama Kila. Kalau suka, disamperin dong Bro!"Sahut-menyahut, ejekan itu tidak berhenti diterima Aldi saat dirinya kepergok sedang diam-diam mengamati gerak-gerik si pentolan kelas.Hanya menanggapi dengan senyuman tipis, entah mengapa Aldi menyukai momen tersebut. "Ssstt, gak usah berisik. Awas aja kalau kalian sampe buat Kila gua enggak nyaman, ya!""Jiaaakh! Kila gua enggak, tuh. Di, lo kapan sih mau takennya? Kalau direbut orang, baru nangis lo!""Pacaran dosa, makanya Aldi diem-diem doang," timpal yang lain. "Kila paham agama banget. Enggak mau pasti yang gitu-gituan."Untuk yang satu itu, sukses membuat Aldi tertegun.Kalimat paling relate dengan apa yang ia hadapi.Sampai akhirnya, lamunan Aldi buyar tat

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 110. Ghina Juga Menderita.

    "Bundamu memilih menyerah terhadap hubungan ini.""Ghina yang memutuskan untuk tidak memperbaiki apapun dan hanya ingin berpisah, Vin."Adalah rentetan kalimat yang tertahan, tak berhasil pria berkacamata hitam itu sampaikan, bergumam dalam hati.Bila Zalman boleh jujur mengutarakan apa yang tidak henti-henti membuat perasaannya jadi gelisah ia begitu ingin menyampaikan kebenaran pada Calvin.Mengenai keterputusasaannya pada sikap Ghina yang menolak untuk berjuang pada hubungan mereka berdua.Hanya saja, Zalman memilih menyimpannya sendiri."Pa, kenapa tidak menjawab?"Lamunan Zalman seketika hirap saat suara Calvin menegurnya. Putranya itu masih mencoba mendesaknya agar bicara."Alasan lain apa yang Papa miliki jika tidak mempermasalahkan perihal masa lalu Bunda?"Karena yang Calvin kira, ini berkaitan dengan pernikahan yang sebelumnya pernah Ghina jalani.Siapa yang tidak terkejut saat tahu bahwa sebenarnya Ghina sudah sempat menjalin hubungan dengan orang lain sudah pernah menikah

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 109. Alasan Kemarahan Zalman.

    "Wajahmu akan cepat tua kalau ditekuk terus menerus seperti itu, Vin," sungut Zalman, menyelaraskan diri dengan kekesalan sang putra.Baginya, ini sangat tidak seimbang. Cuaca yang cerah dan aktivitas menyenangkan harus rusak karena penolakan yang dilakukan Calvin."Coba dulu nikmati, nanti kamu suka.""Suka darimana," jengah remaja tampan itu, "Sudah Calvin bilang, Calvin benci menunggu yang tidak pasti begini, Pa."Mata Zalman menyipit, mengarahkan jari telunjuknya ke bibir. "Ssttt, sejak kapan memancing disamakan dengan menunggu yang tidak pasti?""Kalau menunggu yang tidak pasti tuh, mencintai seseorang yang enggan untuk mencintai kita balik, Vin. Beda, dong," seloroh Zalman.Membuat Calvin merinding, tak tahan membayangkan harus berapa lama ia ada di sana."Kunci memancing itu harus sabar. Dengan begitu, umpan yang kita lempar pasti dapat hasilnya. Ini soal tabah dan penantian," ujar ayah dari lima orang anak itu, menasihati.Belum berselang sedetik dari menyelesaikan kalimatnya,

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 108. Sampai pada Zalman. 

    Bian yang jelas aja sudah terpojok dan tidak bisa menyangkal dari pertanyaan Zalman hanya mampu terdiam hingga beberapa lama."Apa Ghina benar baik-baik saja, Bian?" desak Zalman, menunggu kalimat penjelasan dokter muda kepercayaan keluarganya.Sementara Bian, jangan tanya betapa gugupnya ia.Memikirkan dengan cara apa bisa menarik perhatian Zalman ke arah lain tidak lagi berpokus membahas perihal kondisi kesehatan Ghina yang jawabannya jelas tidak mungkin ia rahasiakan."Sesuatu pasti terjadi, 'kan?""Ada yang salah dengan Ghina?""Dia baik-baik saja atau kamu berusaha menyembunyikan sesuatu yang berkaitan dengannya, Bian?""Katakan sesuatu, jangan hanya diam!"Awalnya, Zalman menjadi yang paling tidak peduli dan tertarik dengan hal ini. Bianlah yang memancing pria itu untuk mencurigai ada hal yang tidak beres."Bu-bukannya tadi kamu yang memutuskan enggak mau membahas soal Ghina lagi, Zalman?" Bian mengungkit sikap Zalman, sebelum perdebatan ini."Menurutku, akan percuma saja bila h

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 107. Pesan dari Ghina. 

    Zalman baru mulai menyadari betapa cantiknya suasana malam setelah ia menjadi pengunjung tetap balkon di gedung perusahaannya.Dari sana, seluruh pemandangan kota bisa dilihat dengan mudah. Mulai dari bangunan yang sama mewah seperti miliknya, sampai kerlap–kerlip lampu yang terus menyala.Wajahnya terasa kaku, sebab dinginnya angin tidak berhenti mengusiknya, sedari tadi."Hari ini, saya mendengar seseorang menyebut namamu lagi, Ghina." Bibir ranum itu mulai bergerak.Suara bariton khasnya yang penuh wibawa memecah keheningan dalam sekejap. "Saya agak terkejut. Jujur saja, jantung saya tidak bisa berhenti berdebar. Sudah lama sekali tidak ada yang menyinggung soal dirimu, kepada saya."Yang semula baik-baik saja, mulai terdengar gemetar. "Saya takut, Ghina. Saya takut mulai terbiasa tanpamu," bisik pria itu, begitu serak.Bicara seorang diri adalah kegiatan menyedihkan yang akhir-akhir ini Zalman lakukan. Demi menuntaskan rasa sedih dan rindunya pada Ghina.Bohong bila Zalman mengata

  • Bidadari Surga Milik CEO   Bab 106. Gugatan Cerai.

    "Tidak bisa.""Aku sudah katakan, ini kondisi darurat. Kita tahu Zalman mungkin akan keberatan, tapi lebih baik seperti itu daripada berakhir menyesal."Saat berbicara dengan Soraya di telpon membahas perihal Zalman yang harus mengetahui kabar mengenai kondisi Ghina, Bian terlampau pokus.Dokter muda itu sama sekali tidak menyadari kalau istri sahabatnya justru sedang berada tepat di belakangnya, ikut mendengarkan."Aku akan tetap menemui Zalman, dan mengatakan segalanya.""Membiarkannya untuk melampiaskan amarah jauh lebih baik daripada membuatnya terpuruk. Saat dia tahu kebenaran, mungkin dia sudah sangat terlambat."Hampir setengah jam lamanya Bian dan Soraya berdiskusi, mengambil jalan tengah.Jelas keputusan yang sulit karena luka Zalman sendiri belum sepenuhnya sembuh. Apa yang Ghina torehkan pada pria itu sepertinya membuat trauma besar.Selesai bicara, hendak bersiap-siap pergi ke kantor dimana tempat kekasihnya bekerja, Bian terkejut hingga kehilangan keseimbangannya.Tepat t

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status