Share

BAB 21

Tidak ada percakapan sepanjang perjalanan pulang menuju rumah Tari. Keduanya terdiam menikmati suasana senja gerimis dari balik kaca mobil. Tari yang menyetir tak henti-hentinya menoleh pada Dew. Mencoba membaca raut wajah sahabatnya itu tapi tak berhasil. Dew sedari tadi menyembunyikan wajahnya dengan menatap aktifitas jalan raya yang semakin ramai dan padat walaupun sedang gerimis. Tari hanya dapat melihat refleksi Dew yang kabur dari pantulan kaca jendel mobil. Yang Tari rasakan saat ini adalah sepertinya beban, kekhawatiran, dan ketakutan Dew sedikit mulai berkurang karena pengakuan Alvis siang tadi. Walaupun ia tidak seratus persen yakin tapi setidaknya itu yang dia rasakan dari reaksi yang ia terima saat memeluk Dew tadi. Dew memang menangis hebat tapi yang dapat ia tangkap itu bukan tangis kesedihan ataupun kecewa. Jadi, ia berharap pertemuan yang tak disengaja tadi sekaligus pengakuan dari Alvis dapat menjadi salah satu obat untuk Dew. Tak terasa mobil yang mereka kendarai t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status