ホーム / Romansa / Bintang Kesayangan CEO Tampan / Bab 1 Kebohongan yang Manis

共有

Bintang Kesayangan CEO Tampan
Bintang Kesayangan CEO Tampan
作者: Namaria

Bab 1 Kebohongan yang Manis

作者: Namaria
last update 最終更新日: 2025-04-23 16:18:57

"Akh…."

Titania Selin terbangun dengan wajah bingung, mengamati ruangan sekitar yang begitu asing baginya.

Selain itu, kepalanya terasa begitu pusing dan sekujur tubuhnya... sakit?

Deg!

"Baju siapa ini?" Gadis yang biasa dipanggil Titan itu terkejut kala menyadari tubuhnya kini dibalut kemeja pria berwarna putih.

Ini jelas bukan miliknya!

Pikiran Titan langsung kacau.

Jangan-jangan semalam … dia?

"Kamu sudah bangun?" Suara berat dan mendominasi dari pria yang baru saja keluar dari kamar mandi menyadarkan Titan dari lamunan.

"Si... siapa kamu?" tanyanya gugup.

Namun, pria tampan itu justru tersenyum sembari berjalan tanpa memakai baju mendekati Titan. "Wah, kamu membuatku sakit hati, setelah kamu membuatku bekerja semalaman, sekarang, kamu malah tanya aku ini siapa?"

"Maksudmu, apa?" panik Titan.

"Kamu, beneran tidak ingat?"

Melihat Titan menggeleng cepat dan kebingungan, pria itu kembali berkata, "Apa kita ulangi lagi kejadian semalam, agar kamu ingat apa yang sudah kamu lakukan padaku?"

Tangan Titan mengepal. Mendadak, ia merasa dipermainkan. "Entah apa yang sudah kulakukan padamu semalam, tapi, anggap saja itu sebuah kecelakaan. Kita sudah dewasa, kejadian seperti ini bisa saja terjadi. Jadi, mari kita lupakan."

Segera, gadis itu menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya, lalu turun dari ranjang.

Berjalan ke kamar mandi dengan balutan kemeja di atas lutut dan mengambil pakaiannya semalam, menahan malu yang sebenarnya sudah memenuhi dirinya.

"Apa yang sudah kamu lakukan Titan? Bisa-bisanya kamu tidur dengan pria asing!" makinya pada diri sendiri.

Rasanya, dunianya benar-benar runtuh kali ini.

Sebagai artis papan atas yang karirnya hancur dan dikucilkan karena sebuah skandal perselingkuhan dan pacaran settingan, Titan yakin masih bisa bertahan meski sudah satu tahun lebih tak ada sutradara maupun produser mengajaknya syuting.

Setidaknya, Giselle, sang asisten, masih setia menemani Titan.

Keduanya yakin jika Titan bisa bangkit kembali, mengingat bakat aktingnya yang luar biasa.

Tapi sekarang?

Tubuh yang selama ini dijaga agar tak tersentuh orang lain, bahkan Titan menolak bila harus beradegan ranjang dalam projectnya, sudah tak lagi sama.

Titan merenung, memandangi dirinya dari pantulan cermin. "Apa aku benar-benar sudah melakukannya dengan pria itu?" lirihnya.

Gadis yang biasa dipanggil Dewi Titan oleh fans-nya itu, sontak mengusir pikiran kotornya.

Tubuh bagian intinya saja tak merasakan sakit, pasti tak terjadi apa-apa tadi malam.

Titan meyakini itu!

Namun, kalau tadi malam benar-benar terjadi sesuatu antara ia dan pria asing itu, bagaimana?

Pagi ini, dirinya bahkan terbangun dalam balutan kemeja pria itu.

"Aku benar-benar bodoh," Wajahnya penuh kekecewaan sembari membersihkan tubuh. Tak menyangka hal seperti ini terjadi padanya.

Titan menyesal, kenapa ia mabuk semalam?

Setelah menata hati dan pikirannya, Titan keluar dari kamar mandi.

Dilihatnya pria asing itu tengah duduk di sofa dengan angkuhnya, masih bertelanjang dada.

Tubuh atletis pria itu membuat Titan... gila.

Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Bahkan, aktor yang biasa digilai wanita seluruh negeri saja, tidak ada yang semempesona ini!

Kalaupun Titan sudah melakukan sesuatu dengan pria itu, tak rugi juga?

Eh…? Ini tak benar, jangan memaklumi hal yang sudah jelas-jelas salah.

Titan mengingatkan diri.

Ia pun menghampiri pria yang namanya masih belum diketahui itu. "Terima kasih atas pelayananmu semalam," ucapnya sembari mengambil uang dari tasnya.

Titan lantas menaruh uang itu di meja.

Namun, pria itu justru tampak kesal. "Hanya ini, uangmu?"

Hah?

Titan tak percaya apa yang dilihatnya saat ini!

"Kalau kamu tidak mau, ya sudah!" Titan berusaha mengambil uang itu kembali. Namun, pria itu langsung memasukkan uang yang dipegangnya ke dalam saku celananya!

"Ayo, ambil!" tantang pria itu sembari melirik celananya.

"Gila!" tutur Titan dengan perasaan jengkel. "Aku harap, kita tidak pernah bertemu lagi!"

Wanita cantik itu lalu pergi dari ruangan itu dengan wajah kesal.

Sepanjang perjalanan, Titan terus merutuki dirinya yang lagi-lagi terlibat masalah.

Masalah yang satu saja belum selesai, kini, datang masalah lain yang membuatnya makin terpuruk. Ia bingung harus bagaimana sekarang.

Apakah dirinya sanggup melewati semua ini?

Titan menangis dalam diam.

Tak mungkin juga ia meraung di dalam taksi yang ditumpanginya, apa kata pak supirnya nanti?

Namun begitu tiba di apartemen, pertahanan diri artis berusia 25 tahun itu, langsung runtuh.

Titan menangis sejadi-jadinya.

Dia berharap setelah menangis dan meluapkan semua emosi, hatinya akan lega dan bisa berpikir jernih?

Sayangnya, begitu terbangun, pikirannya masih kacau.

Titan tidaklah sekuat yang orang bayangkan meski kepribadiannya terbilang tegas dan ceplas-ceplos.

Bahkan, ia mulai berpikir … apakah ia lebih baik menghilang saja dari dunia ini?

Sementara itu, di Hotel….

Gallen Alpha Pratama justru sedang menahan senyum miring mengingat tingkah Titan kala mengira sesuatu terjadi di antara keduanya.

CEO perusahaan yang bergelut di dunia industri hiburan itu tak menyangka jika artis kontroversial seperti Titan bisa seimut itu, baik saat mabuk ataupun sadar?

Untung saja, Gallen yang bertemu dengannya.

"Bos, ini pakaian Anda."

Ucapan bawahannya membuat Gallen tersadar. Segera diambilnya pakaian itu, lalu berjalan ke kamar mandi.

Namun, senyum kembali menghiasi wajah tampannya saat melihat kemeja yang semalam dipakai Titan. "Kita akan bertemu lagi."

Hanya saja, pikiran Gallen mendadak terganggu kala sebuah pesan dari bawahannya memberitahukan bahwa Galaksi, adiknya yang sedang disuruh untuk mencari informasi, pergi entah ke mana!

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード

関連チャプター

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 2 Bunuh Diri?

    Di sisi lain, Titan berjalan gontai. Kini, ia sudah berada di atap sebuah gedung. Gadis itu berdiri di pinggir dengan kedua kakinya gemetar. Titan takut ketinggian, tapi dia ingin cari angin untuk meredakan stress! Cari angin atau mau bunuh diri... "Kalau tahu di atas sini sedingin ini, aku pasti membawa jaket," gerutunya seraya memandang ke bawah. Namun, ia semakin ketakutan. "Kenapa gedung ini tinggi sekali, sih? Kalau aku jatuh ke bawah sana, bagaimana dengan tubuh seksiku ini? Kalau langsung mati, itu tidak masalah, tapi, kalau aku hanya terluka kemudian dirawat di rumah sakit, bukankah malah merepotkan orang," gerutunya. Kalaupun bunuh diri, dia tak mungkin menggunakan cara ini! Sayangnya, tingkahnya itu telah membuat seorang pria yang diam-diam tertidur di rooftop itu, terganggu. Galaksi pun beranjak lalu mengintip dari balik dinding. Namun, seketika dia terbelalak. "I...itu bukannya Dewi Titan?!" Sebagai fans, dia jelas khawatir jika artis favoritnya itu bunuh

    最終更新日 : 2025-04-23
  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 3 Harapan Selalu Ada

    Sementara itu...."Dari mana saja kamu, kenapa baru datang, Gala?" "Maaf Kak, tadi aku ada urusan penting." Galaksi menjawab sembari cengar-cengir. "Urusan penting apa? Palingan juga kamu tidur di atas seperti biasanya." Galaksi tersenyum kikuk seraya menggaruk kepala bagian belakang. "Ini, bukti yang Kakak inginkan." Tak lupa, ia meletakkan beberapa foto di meja. Gallen pun tersenyum miring sambil melihat foto-foto tersebut. "Bagus, tidak sia-sia aku nyuruh kamu." "Karena aku sudah melakukan pekerjaan dengan baik, boleh aku meminta sesuatu?" pinta Galaksi dengan senyuman. Gallen menaikkan sebelah alisnya, ia curiga dengan permintaan adiknya itu. "Katakan," jelas Gallen penasaran. Karena adiknya itu selalu meminta yang aneh-aneh. Tok...Tok...Tok…! Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian kedua kakak beradik itu. . "Ini Bos, berkas yang Anda minta," ucap Hamal Eris, asisten Gallen, sembari meletakkan beberapa dokumen yang dibalas anggukan olehnya. "Tadi, kam

    最終更新日 : 2025-04-23
  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 4 Pria Itu...

    "Mba Titan mau ke mana?" tanya Giselle saat dirinya baru saja tiba di apartemen. "Ayo, ikut aku," ajak Titan. "Ke mana?" Giselle bertanya lagi. "Sudah, ikut saja. Nanti juga kamu tahu!" Keduanya lalu menuruni lift menuju basement di mana mobil Titan di parkirkan. Tak lupa Titan memakai masker untuk menutupi wajahnya agar tak dikenali orang-orang di sekitarnya. "Mba Titan nih masih pakai masker, orang-orang di luar sana pasti juga sudah lupa kalau Mba Titan itu, dulunya artis," seloroh Giselle meledek. Bukannya marah asistennya berkata demikian, Titan malah membalasnya dengan senyuman. "Lihat saja nanti, kalau aku jadi artis lagi, gaji kamu aku potong selama tiga bulan." "Tidak masalah, asalkan aku masih dikasih makan," Giselle menantang. Titan hanya bisa menghela napas. Baginya, Giselle tak hanya seorang asisten, tapi, gadis di sampingnya itu sudah seperti adiknya. Hanya butuh waktu kurang dari tiga puluh menit, mobil yang dikendarai Giselle masuk ke area parki

    最終更新日 : 2025-04-23
  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 5 Dewi Titan, Kembali

    "Kenapa Mba? Kok pulang belanja mukanya malah bete?" tanya Giselle yang tengah merapikan beberapa pakaian Titan ke dalam lemari. "Kita makan saja, Giselle." Alih-alih menjawab, gadis itu malah menyuruh Giselle makan bersamanya sebelum beristirahat untuk syuting esok hari! *** "Dewi Titan!" seru Galaksi yang sudah lebih dulu ke lokasi syuting. Pria itu menyambut Titan dan Giselle. Kebetulan, sudah banyak sekali kru film yang tengah melakukan tugasnya masing-masing. Kedatangan Titan sontak menjadi pusat perhatian. Orang-orang berbisik-bisik di belakangnya, tapi gadis itu tak peduli. Ia tetap berjalan dengan percaya diri menemui sutradara Orion Dewangga dan Galaksi. Ada perasaan khawatir dalam diri Titan. Karena ini adalah kali pertamanya bertemu dengan sutradara itu. "Pak Orion, kenalkan, ini Dewi Titan," tutur Galaksi memperkenalkan artisnya. "Oh... jadi ini, artis yang punya banyak skandal itu?" cibir Orion dengan wajah dingin. Orion teringat kembali pertemuann

    最終更新日 : 2025-04-23
  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 6 Tantangan Bagi Titan

    Galaksi dan Hamal berjalan menuju mobil tempat Gallen berada, sambil membawa pakaian ganti untuk pria itu. Namun langkah mereka terhenti saat melihat Gallen berdiri berhadapan dengan Dewi Titan di samping mobil, keduanya tampak kesal dan tidak akur. "Dewi Titan, kamu ngapain di sini?" tanya Galaksi dengan dahi berkerut. "Aku... tersesat," jawab Titan singkat, tanpa menatap Galaksi. Galaksi dan Hamal melempar pandang, heran, tapi tak ingin memperpanjang urusan. Galaksi pun menyerahkan goodie bag yang dibawanya. "Kak, ini pakaian gantinya," ucapnya pada Gallen. Titan terlihat kaget mendengarnya. “Kak? Kamu panggil dia siapa?” tanyanya sambil menunjuk wajah Gallen. "Dia Kakakku," jawab Galaksi sambil tersenyum. "Ka… kakakmu?" Titan tergagap, matanya membelalak menatap Gallen. Wajahnya penuh keterkejutan. Gallen membalas dengan senyum mengejek, puas melihat reaksi Titan. " Aku tidur dengan Kakaknya Galaksi?" batin Titan panik. Galaksi segera mengingatkan, "Ayo, kita ha

    最終更新日 : 2025-04-24
  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 7 Skandal Baru

    "Dewi Titan, coba lihat ini!" seru Galaksi yang baru saja tiba di apartemen artisnya itu. "Apa?" Titan lalu melihat artikel yang ditunjukkan Galaksi dari ponselnya. Di sana ada gambar dirinya yang tengah mencium pria. Dalam artikel tersebut tertulis 'Dewi Titan yang sudah tidak terlihat lagi di dunia hiburan kembali membuat skandal'. "Apa-apaan ini!" Titan langsung beranjak dari duduknya. "Sepertinya, kemarin ada yang melihat kejadian itu," ujar Galaksi menebak. "Mba Titan, Mba Titan," panggil Giselle dari kamar sambil berlari ke arah Titan. "Ada apa? Kamu mau memberi tahu tentang artikel itu?" Giselle mengangguk cepat. "Tapi, kenapa wajah prianya malah di blur?" ujar Giselle tak suka, sambil terus menatap layar ponselnya. Giselle tak tahu kalau pria itu adalah Kakaknya Galaksi, karena kemarin ia tak melihat kejadiannya. "Pria itu siapa Mba Titan?" tanya Giselle kemudian. "E...itu...," Titan bingung menjawabnya lalu pergi begitu saja. Dengan menaikkan kedua alisnya G

    最終更新日 : 2025-04-26
  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 8 Diam-diam Melindungimu

    "Bos, aku sudah menemukan orang yang menyebarluaskan foto itu!"Sementara itu, Hamal sudah bergerak cepat dan melapor pada Gallen. Pria itu tersenyum tipis. "Bagus, kamu memang bisa diandalkan." "Siapa dulu dong?" ujar Hamal dengan nada bangga. Gallen yang sedang membaca berkas, tiba-tiba menutupnya dan berdiri. "Ayo, kita ke lokasi syuting." "Kenapa Bos tiba-tiba rajin ke lokasi?" gumam Hamal pelan sambil mengikuti Gallen. Sementara itu, di lokasi syuting, Orion sedang mempersiapkan seekor anjing untuk adegan pengejaran Titan. Titan tampak cemas melihat anjing pemburu Golden Retriever yang cukup besar. "Pak Orion, tidak ada anjing yang lebih kecil dan lucu?" tanya Titan. "Tidak ada," jawab Orion tegas, lalu tersenyum licik. "Tenang, anjing ini sudah terlatih." Titan melirik Galaksi dengan wajah memelas. Tapi Galaksi hanya menggeleng. Bila Orion sudah memutuskan sesuatu, tak ada yang bisa mengubahnya. "Aduh, Mba Titan cari mati sendiri," ucap Giselle sambil menepuk

    最終更新日 : 2025-04-26
  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 9 Apartemen 301

    "Maaf, Tuan. Ini pakaian Anda yang sudah selesai di laundry," ucap seorang gadis muda sambil menyerahkan beberapa pakaian kepada Gallen. "Kenapa kamu yang antar? Ibu kamu mana?" tanya Gallen, heran. "Ibu sedang sibuk, jadi aku yang mengantarkannya," jawab gadis itu sopan. "Terima kasih," balas Gallen. Gadis bernama Starla itu, berbalik dan berjalan pergi. Namun, baru beberapa langkah, Gallen memanggilnya. "Ada apa, Tuan? Apa ada masalah dengan pakaiannya?" tanya Starla, khawatir jika laundry-nya kurang bersih. "Bukan. Ini..." Gallen mengulurkan selembar uang seratus ribu. "Tidak, Tuan. Aku tidak bisa menerimanya," Starla menolak sopan. "Ambil saja. Ini untuk jajan," paksa Gallen. Setelah ragu sejenak, Starla akhirnya menerimanya sambil mengucapkan terima kasih sebelum pergi. Sementara itu... Titan berdiri di depan unit apartemen yang salah. Seharusnya ia menuju unit 301, tapi malah berhenti di depan 311. Untungnya, penghuni unit itu tidak mengenalinya k

    最終更新日 : 2025-04-26

最新チャプター

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    bab 22 Pertunangan yang Hampa

    Hari yang dinantikan Adhara tiba, akhirnya, Gallen akan menjadi miliknya, pikirnya kala itu, sebelum sesuatu yang besar akan terjadi. Kilau lampu kristal memenuhi aula mewah tempat acara pertunangan berlangsung. Undangan dari kalangan elite industri hiburan dan bisnis berdatangan. Semua mata tertuju pada pasangan utama malam itu, Gallen dan Adhara. Gallen berdiri tegap di sisi Adhara, mengenakan setelan jas abu gelap rancangan desainer ternama. Adhara, dengan gaun putih keperakan dan senyum sempurna, tampak seperti wanita paling bahagia malam itu. Saat cincin pertunangan disematkan, tepuk tangan menggema di seluruh aula. Kilatan kamera menyala bertubi-tubi. Media sosial mulai dibanjiri unggahan tentang "pasangan paling serasi tahun ini." Namun Gallen nyaris tak mendengar suara apa pun. Pikirannya melayang. Matanya sesekali melirik ke pintu masuk, entah berharap seseorang datang, atau sekadar ingin memastikan bahwa seseorang itu memang tidak akan muncul. Titan. Sementara it

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 21 Kegundahan Hati

    Hashtag "#WeStandWithTitan" mulai ramai. Dukungan datang perlahan, netizen mulai melihat bahwa mungkin Titan hanya korban, Titan tak seburuk yang dibayangkan. Giselle menghampiri Bos-nya dengan mata berkaca-kaca. "Aku bangga, Lihat Mba..." Titan hanya tersenyum, lelah tapi hangat. "Kita belum selesai, Giselle. Tapi paling tidak, aku sudah bisa bernapas lega." Rasanya beban dipundaknya menghilang. Konferensi pers itu bukan hanya menghapus tuduhan, tapi juga membuka jalan baru. Dalam hitungan hari, nama Titan kembali muncul di berbagai media, bukan sebagai bahan gosip, tapi sebagai aktris yang bangkit dari keterpurukan. Produser film mulai menghubunginya lagi. Tawaran bermain di drama prime time datang silih berganti. Ada juga ajakan menjadi peserta reality show dan pemotretan untuk majalah fashion ternama. Titan kembali sibuk. Pagi, ia menghadiri meeting proyek film. Siang, fitting kostum untuk sesi pemotretan. Malamnya, gladi resik untuk reality show yang akan tayang pek

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 20 Melawan dengan Percaya diri

    Hari konferensi pers pun tiba. Ruangan dipenuhi wartawan dari berbagai media, kamera-kamera sudah siaga mengarah ke satu kursi kosong di depan ruangan. Bisik-bisik memenuhi udara, sebagian mempertanyakan keberanian Titan, sebagian lain menunggu sensasi baru. Tak lama, Titan masuk. Ia mengenakan kemeja putih sederhana dan celana hitam, tanpa riasan berlebihan, penampilannya mencerminkan kesungguhan. Ia menunduk sopan sebelum duduk. Sesaat, ia mengatur napas, lalu memulai. "Terima kasih atas kedatangan teman-teman media hari ini," ucapnya tenang. "Saya tahu, mungkin tidak semua dari kalian percaya pada saya. Tapi hari ini, saya di sini bukan untuk mencari pembenaran, melainkan untuk menyampaikan kebenaran." Ruangan mendadak hening. "Selama ini saya diam. Ketika dikatakan menjalin hubungan settingan. Ketika dituduh menjadi selingkuhan, saya juga tetap diam. Tapi diam saya bukan berarti saya bersalah, saya hanya terlalu lelah untuk melawan." Napas Titan bergetar. Tapi, ia melanj

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 19 Membalikkan Keadaan

    ***** Rigel berdiri mematung di balkon. Tangannya menggenggam ponsel yang menampilkan artikel dengan headline yang tak asing. "Dewi Titan Kembali Tersandung Skandal Lama Bersama Rigel Adrian?" Matanya menyipit. Ia berbalik dan berjalan cepat ke dalam. "Mba Lyra!" Wanita itu muncul dari ruang kerja, seperti sudah tahu panggilan itu akan datang. Tenang. Seperti biasa. "Kamu yang melakukan ini?" "Kenapa nada bicaramu seolah terkejut? Sejak kapan kita pura-pura jadi orang baik?" "Kamu janji, Mba Lyra. Setelah Titan keluar dari manajemen, kamu bilang tidak akan ganggu dia lagi." "Kapan aku pernah menjanjikan itu," Lyra melangkah pergi. Rigel, menatap ponsel yang kini terasa lebih berat di tangannya. Titan... maaf. Sementara di tempat lain... Gallen dan Titan duduk bersimpuh di bawah, sedangkan Galaksi duduk di sofa. Mereka seperti tersangka yang sedang diinterogasi. "Ada apa ini Kak. Kenapa Dewi Titan ada di sini?" "Apa kalian punya hubungan?" "Apa kalian be

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 18 Pasrah, Itu Bukan Gayaku

    Nama Titan kembali jadi sorotan media, tapi bukan karena prestasi. Artikel demi artikel membongkar "skandal lama" yang dibumbui tuduhan baru. Di kolom komentar, netizen berdebat. Ada yang membela, tapi lebih banyak yang menghakimi. "Cara mudah mendongkrak popularitas, artis tak tahu diri!" "Lihat, artis gagal kembali membuat sensasi." "Boikot Dewi Titan." Giselle tak lepas dari layar ponselnya, memantau berita. Setiap melihat satu komentar pedas, ia ingin menjerit. Tapi Titan hanya diam. Tidak menangis. Tidak marah. Justru itu yang membuat Giselle takut. "Mba Titan, kita harus klarifikasi. Atau paling tidak, posting sesuatu..." Titan hanya menatap kosong layar ponselnya. Kata-kata cacian dan hinaan memenuhi pikirannya. "Kalau aku jelaskan pun... siapa yang akan percaya?" Titan duduk bersandar di jok mobil. Titan lelah, pikirannya bercabang, bukan masalah skandalnya, justru masalah pertunangan Gallen yang membuatnya resah. Titan tetap datang profesional. Tapi, suasana

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 17 Di Hajar Lagi, Dengan Skandal yang Sama

    Pengumuman resmi pertunangan Gallen dan Adhara menjadi headline di berbagai media. Foto elegan yang menampilkan keduanya dengan senyum bahagia tersebar luas, disertai pernyataan manis dari Gallen. "Aku percaya pada janji yang pernah diucapkan Kakekku, dan kini saatnya aku menepatinya." Di ruang rias sebuah studio syuting, Titan menatap layar ponselnya lama. Gambar pertunangan itu membuat dadanya terasa sesak. Ada bagian dalam dirinya yang mulai ia pahami, perasaan yang sejak lama diabaikannya. "Dia... bertunangan?" gumam Titan pelan, nyaris tak terdengar. Ada yang menusuk dihatinya, sakit, remuk perlahan kemudian hancur. Giselle masuk, membawa segelas kopi. Ia terdiam sejenak melihat ekspresi Titan. "Mba Titan... kamu kenapa?" Titan cepat-cepat menyimpan ponselnya dan berbalik menghadap cermin. "Tidak apa-apa," Titan mencoba tersenyum, meski tak sampai ke matanya. "Mba, ada berita heboh." Titan menunjukkan ponselnya pada Giselle, "Maksudmu, ini?" Giselle mengangguk

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 16 Yang di Tunggu-tunggu

    "Gal, terima kasih," Titan memeluk Galaksi yang baru saja datang. "Terima kasih untuk apa?" tanya Galaksi bingung. Titan mengurai pelukannya. "Lihat, namaku sudah hilang di pencarian teratas, pasti kamu yang melakukannya," Gadis itu memperlihatkan ponselnya. Berita tentang dirinya dan Rigel, hilang begitu saja. Tanpa jejak. Tak lagi bisa di akses. "Tapi, Aku tidak-" "Sudahlah, aku akan bersiap-siap," Titan pergi dengan wajah ceria, senyumnya terus mengembang. Ia beruntung, Galaksi menjadi managernya. Sedangkan Galaksi, masih bingung, karena bukan dia yang melakukannya. Titan sibuk menghafal dialog. Hari ini syuting adegan penting bersama Rigel Adrian, satu ruangan, satu scene penuh, dan tidak ada jalan untuk menghindar. Saat Titan masuk ke studio, Rigel sudah menunggunya. Pria itu mengenakan kemeja putih kusut, seolah disengaja untuk memunculkan kesan 'bad boy' di depan kamera. "Selamat pagi, Dewi Titan," sapanya, nada suaranya sinis. Titan hanya mengangguk ding

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 15 Trending Topik

    Pagi itu, Titan duduk di ruang makeup, memandangi layar ponselnya dengan tatapan kosong. Trending topic di sosial media dipenuhi namanya, lagi. Kenapa hidupnya tak bisa tenang. #TitanRigelReuni #TitanComeback #CintaLamaBersemi Tangannya bergetar. Ini tidak seharusnya terjadi lagi. Bukan cinta. Bukan reuni. Ini luka. Giselle mendekat, meletakkan segelas kopi di meja tanpa banyak bicara. Ia tahu, apapun yang dikatakannya tak akan meredakan amarah Titan saat ini. "Aku harus bicara dengan Orion," gumam Titan lirih, suaranya menahan emosi. Titan beranjak. Galaksi yang baru saja datang menghalangi, "Tunggu, Dewi Titan!" Titan kembali duduk. "Kamu, sudah lihat beritanya, kan?" Galaksi mengangguk pelan sambil berjalan menghampiri. "Jangan terpengaruh dengan berita itu. Saatnya kamu membuktikan kepada mereka, siapa Dewi Titan," Tatapan Galaksi menguatkan artis berusia 25 tahun itu. Galaksi benar. Kalau ia terpengaruh dengan berita receh ini, tandanya ia belum siap bangk

  • Bintang Kesayangan CEO Tampan    Bab 14 Beradu Akting

    Titan kembali ke ruangannya, memperbaiki riasan. Gadis itu, menatap cermin di depannya. Senyumnya sempurna, lipstik merah merona menghiasi bibirnya, namun matanya... tetap saja menyiratkan kegelisahan. Jemarinya mengepal erat di pangkuan. Di luar, para kru mulai sibuk menyiapkan adegan. Titan tahu, sebentar lagi ia harus satu frame dengan Rigel. Tak ada tempat untuk lari. Giselle mendekat, menyerahkan naskah. "Ini," ucapnya lirih. Gadis berkacamata mata itu berdiri di sebelah Titan, menunggu reaksi Bos-nya setelah membaca naskah. Ada kekhawatiran. Titan membaca sekilas. Matanya terhenti di bagian naskah yang mempertemukan karakternya dengan karakter Rigel, sebuah adegan intens, penuh emosi. Titan menarik napas panjang. "Tidak apa-apa, Giselle. Ini cuma pekerjaan," katanya sambil memasang senyum paksa. Semua ini karena sutradara Orion. Sepertinya, pria itu sengaja mengundang Rigel menjadi cameo, tapi, entah apa tujuannya, hanya Orion yang tahu. Dalam hati, Titan tahu, ini be

無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status