Share

3. Bukan tukang ojek

"Saya bener nggak enak Bang, nanti gara-gara saya Abang nggak dapat uang setoran,"  ucap Tiara memandang Firman.

"Gak apa tadi Abang banyak dapat rezeki," jawab Firman santai.

"Alhamdulillah kalau begitu," ucap Tiara yang tersenyum lega. 

"Ini ya nak, teh es manisnya" ucap ibu pemilik warung yang meletakkan teh es manis di atas meja

Terima kasih ya buk," ucap Tiara yang mengambil teh es tersebut.  Tiara meminum Teh es manis itu dengan sedotan. Tiara merasa tenggorokannya yang terasa sangat segar ketika merasakan air dingin yang memiliki rasa  manis itu lolos di rongga tenggorokannya. 

Firman mengangukan kepalanya. "Ayo makan," ucap firman saat ibuk warung meletakkan pesanannya.

Iya bang sudah lapar sekali," ucap Tiara.

Tiara memasukkan nasi kedalam mulutnya. "Masakannya Enak Bang," ucap Tiara yang memakan nasi dengan ayam goreng balado. 

Firma menganggukkan kepalanya dan mengunyah nasi ada di dalam mulutnya. Firman memperhatikan Taira yang makan dengan sangat lahapnya. "Apa Mau tambah?" ucap Firman menawarkan.

"Apa boleh?" tanya Tiara.

"Ya bolehlah," ucap Firman yang memanggil ibu pemilik warung.

Firman memesan satu piring nasi yang lengkap dengan sayur dan juga ayam seperti yang tadi di pesannya. 

"Sebenarnya saya malu Bang, makan banyak gini. Tapi rasanya enak sekali," ucap Tiara ketika mengambil nasi tambahannya.  

Firman hanya tersenyum kecil ketika mendengar ucapan gadis tersebut. 

Firman menghabiskan teh es manis yang ada di dalam gelas nya sambil menunggu Tiara yang makan nasinya. 

"Apa sudah siap?" Ucap firman ketika melihat Tiara yang sudah selesai makan.

"Sudah bang," Jawab Tiara yang tersenyum lebar

"Ya sudah kita berangkat sekarang. Takutnya nanti terlalu sore," ucap Firman.

"Iya bang," jawab Tiara yang menganggukkan kepalanya.

"Abang bayar sebentar," ucap Firman beranjak dari tempat duduknya. Firman membayar uang belanjanya dengan ibu warung. Pria itu berjalan menuju motornya yang terparkir di halaman depan warung.  Sedangkan Tiara mengikutinya dari belakang.   

"Apa sudah siap," ucap Firman yang tersenyum memandang gadis cantik yang bertubuh tinggi dengan memakai baju kaos pas body berwarna hitam dan celana jeans biru pekat 

"Sudah bang," jawab Tiara.

Firman menandang ke belakang untuk memastikan posisi duduk gadis tersebut. Firman mengendarai motornya Setelah yakin gadis itu sudah duduk dengan benar.  Pria itu mengendarai motornya menuju ke kawasan kos-kosan. 

**

"Sudah banyak kos-kosan yang kita tanya dan ini yang harganya paling miring,” ucap Firman saat berdiri di dalam kamar  kos-kosan berukuran 3 x 3 meter yang cukup untuk satu orang. Sejak tadi Endah sudah berapa banyak rumah kos yang di datanginya. Namun mereka pergi dan mencari yang lain. Firman  mencari kos-kosan yang harganya sangat murah sesuai dengan keinginan Tiara. 

Tiara memandang kamar tersebut. Kamar kos-kosan itu tidak menyediakan fasilitas apapun jadi semuanya harus dibawa sendiri. 

“Karena harganya sangat murah jadi tidak dikasi fasilitas lain,” ucap Firman.

“Enggak apa-apa bang, saya  nanti bisa pakai tikar aja,” ucap Tiara yang merasa sangat senang saat melihat kamar yang akan di tempati nya 

Firman begitu kasihan ketika melihat gadis tersebut.

"Bang, ongkos ojeknya berapa?" Ucap Tiara. 

Firman tersenyum saat mendengar pertanyaan Tiara. "Gak usah di bayar," ucapnya.

"Kok gitu bang, saya gak enak kalau seperti ini," ucap Tiara. 

"Sewaktu abang Pulang dari kuliah, Abang dapat telepon dari papa.  Abang di suruh langsung ke terminal ngambil paket dari keluarga papa abang yang ada di kampung. Jadi Abang bukan tukang ojek." Firman tersenyum menjelaskan kepada gadis tersebut.

"Duh, Maaf bang. Beneran saya tidak tau. Saya jadi tidak enak beneran," ucap Tiara yang begitu sangat malu. 

"Tidak apa, Abang senang bisa ketemu Tiara dan membantu Tiara. Mungkin ini yang dikatakan jodoh," ucap Firman yang sedikit tersenyum.

“Saya nggak enak ngerepotin,” ucap Tiara. 

“Enggak apa, nanti kapan-kapan Abang selesai kuliah apa boleh datang ke sini?" Ucap firman.  

"Tentu aja boleh bang." Jawab Tiara dengan sangat cepat.  

“Ya sudah Abang pulang dulu. Sudah sore," ucap firman. 

“Iya bang, makasih hati-hati ya. Saya juga mau bersih-bersih kamarnya,” ucap Tiara yang tersenyum.

Firman tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Pria itu berjalan kearah motor nya yang terparkir di halaman kos-kosan tersebut. "Abang lupa minta no ponselnya," ucap Firman ketika sudah duduk di jok motornya. 

"Oh iya bang, ini no ponsel saya," ucap Tiara yang memberikan no ponselnya. 

Firman mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan mengetik no ponsel yang di sebut Tiara. Apa benar ini no ponselnya?" Tanya Firman yang memandang no 081312345678 di layar ponselnya. 

"Iya bang, benar," ucap Tiara.

“Cantik no ponselnya," ucap Firman memandang no ponsel Tiara. "Sangat sulit mendapatkan no ponsel seperti ini.  benaran ini no nya?" Tanya Firman yang terlihat tidak percaya. 

"Iya bang," ucap Tiara. 

"Abang miscool ya," ucap Firman meyakinkan dirinya 

"Iya bang," jawab Tiara yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

Firman menghubungi no ponsel yang di berikan gadis tersebut. 

"Masuk bang," ucap  Tiara mendegar dering di ponselnya.

"Abang kirain bohongan tadi," ucap firman yang tersenyum.

"Gak bang, itu beneran no ponsel Tiara."

"Ini no ponsel beli Berapa?

Bila no ponsel cantik seperti ini biasanya akan dijual dengan harga yang tinggi," ucap Firman yang sangat penasaran.

"Waktu Tiara beli harganya 10 sudah sama pulsa 5000," ucapnya.

"Masak sih?" Ucap Firman yang tidak percaya. 

"Iya bang, yang penjual kartu ngasih ini no untuk Tiara. Katanya ini no cantik cocok sama yang punya. Sama-sama Cantik," ucap Tiara dengan sangat jujur.

Firman tertawa kecil saat mendengar ucapan Tiara. "Jadi ini di kasih sama yang jual untuk melancarkan niat merayunya," ucap Firman yang sudah bisa menebak modus di penjual ponsel.

"Ya gak tau bang. Orangnya suka telpon-telpon Tiar. Dia suka kirim Tiar pulsa telepon dan paket data. Padahal Tiar gak Minta." 

Fajar mengangukan kepalanya.

"Orang nya genit bang, Padahal sudah punya istri. Jadinya Tiar blokir no ponselnya." Ucap Tiara menjelaskan.

Firman tertawa kecil saat mendengar ucapan Tiara. "Iya bagus seperti itu. Nanti kita nggak gangguin dia, dia yang deketin, dia juga yang gangguin tapi malah kita yang diserang dan dibilang pelakor," ucap Firman yang tersenyum menasehati Tiara.

"Iya benar sih Bang Tiar juga takut ketika melihat sikap orang itu makanya Tiar blokir," ucap Tiar.

"Abang pulang dulu, ingat ya harus pandai jaga diri jangan terlalu mudah percaya sama orang yang baru dikenal termasuk sama Abang. Bisa aja  Abang ini orang jahat," ucap Firman yang tersenyum tipis.

Dengan cepat Tiara menganggukkan kepalanya. "Sip bos," ucapnya yang bergaya hormat.

"Jangan lupa nomor telepon abang harus disimpan dan kemudian di saat Abang menghubungi harus diangkat, Abang chat wajib dibalas.  Jangan takut sama abang Dek Abang perjaka tulen nggak punya pacar apalagi istri jadi aman,' ucap Firman yang sedikit tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya.

Tiara tertawa ketika mendengar ucapan pria tersebut. "Tapi Tiar tidak percaya Bang," ucapnya.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status