Tara Aulia gadis cantik yang memiliki tinggi badan 170 cm dengan kilit putih dan hidung yang mancung. Paras cantik gadis itu semakin sempurna dengan bibir kecil dan juga tipis.Gadis cantik itu memberanikan dirinya untuk ke Jakarta. Tiara naik bus dari daerah asalnya menuju ibukota dengan harapan bisa mencapai cita-citanya di kota besar tersebut. Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam akhirnya Tiara sampai di ibu kota. Tiara datang ke ibu kota Jakarta dengan bermodal ijazah SMAnya. Gadis Berusia 18 tahun itu baru saja lulus dari sekolah menengah atas. Tiara begitu sangat bingung kemana dirinya akan pergi. Tidak ada tempat tujuan yang akan ditujunya.Tiara turun dari dalam bus yang berhenti di terminal.Tiara sangat kesal ketika begitu banyak yang menarik-narik tangannya menawarkan jasa mengantarkan ke alamat. Tiara tidak tahu apakah orang itu benar-benar tukang ojek atau tidak karena dari
"Bang Apa boleh saya minta tolong?" tanya Tiar."Apa?" ucap Firman."Saya itu baru datang ke sini Bang, jadi butuh tempat kos-kosan. Apa Abang tahu di daerah mana saya bisa mencari tempat kos-kosan?" ucap Tiar menjelaskan.Firman sedikit menolehkan kepalanya memandang gadis polos yang saat ini duduk di belakangnya. Ada rasa cemas ketika Firman memandang ke arah gadis tersebut. "Kamu tahu ini Jakarta?" ucapnya."Tau bang," jawab Tiara."Jakarta ini tingkat kejahatan tinggi," ucap Firman."Iya Bang Tiara tahu, karena itu harus hati-hati ," ucap Tiara yang tersenyum dibelakang punggung pria tersebut.Firman hanya diam ketika mendengar ucapan gadis itu."Gimana Bang, Apa bisa bantu carikan kos-kosan?" tanya Tiara yang mengulang kembali pertanyaannya.Firman menganggukkan kepala
"Saya bener nggak enak Bang, nanti gara-gara saya Abang nggak dapat uang setoran," ucap Tiara memandang Firman."Gak apa tadi Abang banyak dapat rezeki," jawab Firman santai."Alhamdulillah kalau begitu," ucap Tiara yang tersenyum lega."Ini ya nak, teh es manisnya" ucap ibu pemilik warung yang meletakkan teh es manis di atas mejaTerima kasih ya buk," ucap Tiara yang mengambil teh es tersebut. Tiara meminum Teh es manis itu dengan sedotan. Tiara merasa tenggorokannya yang terasa sangat segar ketika merasakan air dingin yang memiliki rasa manis itu lolos di rongga tenggorokannya.Firman mengangukan kepalanya. "Ayo makan," ucap firman saat ibuk warung meletakkan pesanannya.Iya bang sudah lapar sekali," ucap Tiara.Tiara memasukkan nasi kedalam mulutnya. "Masakannya Enak Bang," ucap Tiara yang memakan nasi dengan ayam goren
"Bisa tolong bantu Abang,Dek?"."Tolong apa bang?" Ucap Tiara.Tolong kasih tahu alasannya?" tanya Firman."Mana mungkin cowok ganteng, keren Seperti Abang tidak punya pacar," ucap Tiara.Firman tertawa ketika mendengar ucapan Tiara."Tiar pasti akan balas dan angkat panggilan telepon abang, bila tiar nggak kerja ya bang soalnya Tiar rencana akan menjadi kerjaan. Nanti pasti Tiar sibuk," ucap Tiara menjelaskan."Iya Abang ngerti. Abang Pulang dulu. Assalamualaikum," ucap firman yang sudah menyalakan mesin motornya"Iya bang hati-hati. Waalaikum salam," ucap Tiara yang tersenyum dan melambaikan tangannya. Tiara melihat pria yang berwajah ganteng tersebutFirman melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan kawasan kos-kosan.Tiara masuk ke dalam kamarnya setelah memandang pria it
Tiara berdiri di depan coffee shop Tiara memandang Coffee shop yang cukup ramai dengan pengunjung. Walaupun Coffee shop itu tidak begitu besar, hanya satu ruko. Namun mampu membuat coffee shop ini menjadi tempat tujuan utama pengunjung untuk bersantai dan melepaskan Lelah Setelah lelah bekerja. Tiara memberanikan diri untuk masuk ke dalam coffee shop dengan membawa amplop exlusif di tangan nya. "Permisi mas, apa saya boleh berjumpa dengan pemilik coffee shop ini," ucap Tiara yang bertanya dengan pria yang menjadi barista di coffee shop. "Mau ketemu sama bang Roma," ucap pria berwajah manis tersebut. "Iya," jawab Tiara. "Bang, ada yang cari," ucap barista tersebut saat melihat pemilik coffee shop itu melintas di depannya. "Siap
Tiara merasa sangat senang, karena dirinya di terima bekerja tanpa syarat. Tiara memakai seragam yang disediakan oleh coffee shop tersebut."Tiara, bila ada customer yang masuk, maka kamu langsung datangi ke meja yang di tempati customer. Kamu wajib menyapa dengan sangat ramah. Ingat ya, semakin baik layanan yang kita berikan, maka semakin ramai yang masuk. Jadi semakin banyak pula bonus yang akan kita terima," ucap Lisa menjelaskan"Apa di sini ada bonus juga kak?" Ucap Tiara dengan mata yang terbuka lebar."Iya ada, Abang Roma akan memberikan kita bonus bila penjualan kita melebihi dari target yang di minta. Oleh karena itu, kita harus mampu menarik pelanggan dan membuat pelanggan betah Sehingga menjadikan om dut coffee tempat nongkrong yang asik," ucap Lisa menjelaskan panjang lebar."Iya kak Tiar mengerti," ucap Tiara yang tersenyum. Tiara begitu sangat senang mendengar ka
"Ternyata ibukota itu seperti ini, walaupun sudah jam segini tetap aja rame," ucap Tiara yang tidak takut berjalan sendiri karena kondisi jalan yang masih sangat ramai.Tiara mempercepat langkah kakinya agar bisa secepatnya sampai di kos-kosannya. Tiara begitu sangat senang ketika dirinya sudah sampai di kosan yang menjadi tempat tinggalnya. Tiara memejamkan matanya dan mengusap wajahnya dengan sangat kasar. "Ya ampun Kenapa aku lupa kalau aku baru aja kos di sini. Aku juga nggak tahu peraturan di kos-kosan ini. Sekarang pintu dan pagar udah dikunci. Gimana cara masuk," ucap Tiara yang begitu sangat panik. Tiara mencoba mengetuk-ngetuk besi pagar namun tidak ada ada yang membukakannya pintu. Tiara juga tidak tahu nama-nama penghuni di kos-kosan.Tiara duduk di depan pagar besi kos-kosannya. Tiara berpikir sejenak ke mana Dirinya harus pergi saat ini. "Semoga coffee shop belum tutup sehingga aku bisa tidu
Capter 8.Roma memandang Tiara dengan mengerutkan keningnya. Gadis itu baru bekerja dengannya 1 hari. Sekarang gadis itu mengatakan ingin menginap di tokonya. Roma memandang Tiara penuh dengan kecurigaan.Tiara diam saat melihat Roma Memandangnya. "Apa boleh bang?Tiar Beneran gak punya tempat untuk tidur," Ucap Tiara penuh harap."Tadi Tiar sudah pulang ke kos bang, Tapi kos-kosan sudah dikunci. Tiar juga nggak ada yang kenal sama orang di kosan." Tiara mencoba menjelaskan dengan wajah melasnya."Ya sudahlah, kalau gitu kamu nginep di apartemen Abang aja," ucap Roma yang memandang Tiara.Tiara diam ketika mendengar ucapan pria tersebut. Ada rasa takut dan juga deg-degan yang dirasakannya.Roma tersenyum dengan menaikkan sebelah bibirnya memandang gadis yang saat ini berdiri di depannya. "Kamu itu Maher beladiri, Mana berani Abang gan