"Bisa tolong bantu Abang,Dek?".
"Tolong apa bang?" Ucap Tiara.
Tolong kasih tahu alasannya?" tanya Firman.
"Mana mungkin cowok ganteng, keren Seperti Abang tidak punya pacar," ucap Tiara.
Firman tertawa ketika mendengar ucapan Tiara.
"Tiar pasti akan balas dan angkat panggilan telepon abang, bila tiar nggak kerja ya bang soalnya Tiar rencana akan menjadi kerjaan. Nanti pasti Tiar sibuk," ucap Tiara menjelaskan.
"Iya Abang ngerti. Abang Pulang dulu. Assalamualaikum," ucap firman yang sudah menyalakan mesin motornya
"Iya bang hati-hati. Waalaikum salam," ucap Tiara yang tersenyum dan melambaikan tangannya. Tiara melihat pria yang berwajah ganteng tersebut
Firman melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan kawasan kos-kosan.
Tiara masuk ke dalam kamarnya setelah memandang pria itu yang sudah menjauh dari pandangannya. “Ganteng,” ucapnya yang tersenyum namun Tiara mengusap wajahnya dengan sangat kasar dan juga malu saat pikirannya itu datang Entah dari mana. “Tahu diri Tiara,” ucapnya mengingatkan dirinya.
Tiara masuk ke dalam kamarnya dan membersihkan kamar yang begitu sangat kotor karena si pemilik kos-kosan tidak membersihkannya. Tiara membuang sampah-sampah yang ada di dalam kamar itu dan mengepel lantainya. Setelah kamarnya bersih Tiara mulai membuka-buka loker pekerjaan. Gadis itu mulai mencari pekerjaan melalui ponsel android yang dimilikinya.
Tiara membuat surat lamaran ke perusahaan-perusahaan yang sedang membuka lowongan pekerjaan. Pada umumnya pekerjaan yang tersedia untuk lulusan SMA hanya cleaning servis. Namun hal tersebut tidak masalah bagi Tiara. Dia juga sudah sangat terampil dalam bekerja. Tiara menyiapkan surat-surat lamaran yang akan dimasukkan ke perusahaan-perusahaan. Gadis itu memilih untuk menulis tangan surat lamarannya demi menghemat uang untuk merental komputer dan prin Surat lamaran. Tiara menulis surat lamarannya dengan sangat rapi.
Tiara berencana Untuk mengantarkan surat lamarannya besok ke perusahaan-perusahaan. Semoga aja uang yang aku punya cukup menjelang punya gaji ucap Tiara yang harus bertahan dengan uang yang sangat sedikit.
Tiara memandang tumpukan surat lamaran yang sudah dibuat. Tiara merasakan jari-jarinya yang sangat sakit setelah menulis begitu banyak surat lamaran. Tiara memijat jarinya guna melemaskan rasa penat jarinya.
Setelah menyelesaikan surat lamarannya Tiara Kemudian bersiap-siap untuk mandi tubuhnya terasa amat telah. Setidaknya disiram oleh air dingin bisa menyegarkan tubuhnya kembali.
Tiara keluar dari dalam kamarnya dengan memakai pakaian yang utuh dan membawa handuk miliknya.
Tiara tidak ada henti-hentinya tersenyum dan menyapa setiap kali bertemu dengan penghuni kos-kosan tersebut. Namun ada yang menjawab ada juga yang tidak, bagi Tiara itu tidak masalah.
Tiara melakukan ritual mandinya dan kemudian kembali lagi ke dalam kamarnya. Tiara memakai pakaian rumah. Baju kaos oblong dan juga celana pendek yang sudah sangat tidak bagus. Namun bagi Tiara baju itu terasa sangat nyaman ketika dipakai nya untuk tidur. Hari ini Tiara ingin bisa cepat tidur karena tubuhnya terasa amat lelah. Tiara membentangkan handuk mandinya untuk dijadikan alas tidurnya dan mengeluarkan kain panjang yang akan dijadikannya selimut untuk malam ini. Moga aja bisa cepat dapat kerjaan biar bisa beli kasur yang tipis, bantal dan juga selimut," ucap Tiara yang tersenyum penuh harap.
Tiara merasa sangat bersyukur karena tadi dirinya sudah makan dengan sangat banyak sehingga malam ini Tiara tidak perlu lagi keluar mencari makan malam.
***
Tiara merasa begitu sangat lelah setelah mengantarkan surat-surat lamaran yang dibuatnya ke perusahaan-perusahaan yang menjadi tempat tujuannya. Tiara yang baru saja berada di Jakarta harus memakai ojek online untuk mengantarkannya ke tempat tujuan, berhubung Tiara memang sangat tidak mengetahui lokasi dan juga tempat di mana perusahaan tempat ia memasukkan lamaran.
Tiara begitu sangat lega ketika surat-surat lamarannya sudah diantar nya langsung sampai ke alamat. Tiara masuk ke dalam kamar kosannya dan mendaratkan tubuhnya di atas lantai yang diberinya alas handuk mandi miliknya.
Semalam Tiara tidur di dalam kamarnya hanya dengan beralaskan kain handuk mandi dan juga memakai kain panjang yang dijadikan nya selimut.
"Akhirnya selesai juga ngantar surat surat lamarannya," ucap Tiara yang begitu sangat senang. Mulai dari sekarang ponsel nggak boleh habis baterai takutnya ada yang menghubungi." Tiara Berucap penuh harap. Tiar sangat berharap dirinya secepatnya mendapatkan pekerjaan.
Tiara mengeluarkan dompet dari dalam tas ranselnya. Tiara menghitung sisa uang yang saat ini dimilikinya. "Enggak nyangka habis banyak untuk ongkos ojek," ucapnya.
Tiara berbaring baring di atas handuk yang menjadi alas tidurnya. Tiara mengusap wajahnya dengan sangat kasar ketika mengingat bahwa uang yang dimilikinya begitu sangat sedikit. "Aku nggak mungkin bisa bertahan dengan uang ini menjelang dapat kerjaan. Kerjaan itu juga nggak tahu kapan dapatnya," ucap Tiara yang sedikit menggaruk kepalanya.
Tiara mulai berpikir bagaimana caranya agar dirinya bisa memperoleh uang sebelum mendapat pekerjaan. Tiara tersenyum lebar ketika mendapatkan solusi untuk mencari pekerjaan serabutan. "Oke semangat Tiara demi Bunda dan adek. Sekarang aku harus mandi dan cari kerjaan. Mudah-mudahan aja ada yang mau nerima ucap Tiara. Tiara beranjak dari tempat duduknya dan mengambil handuk yang dijadikannya alas tidur. Tiara membuka pakaiannya dan melingkarkan handuk di tubuhnya. Dengan begitu sangat bersemangat Tiara mempercepat langkah kakinya untuk keluar dari dalam kamar dan berjalan menuju ke kamar mandi
Di kos-kosan ini mereka difasilitasi kamar mandi yang berada di luar dari dalam kamar dan di pakai untuk bersama. Mereka di beri fasilitas ruang untuk menonton TV, ruang tamu dan ruang makan. Penghuni kos-kosan ini l sangat banyak namun Tiara belum sempat berkenalan karena terlihat mereka semuanya terlihat sangat sombong terhadapnya.
Tiara masuk ke dalam kamar mandi. Tiara menyiram tubuhnya dengan menggunakan gayung mandi. Tiara melakukan ritual mandinya yang tidak membutuhkan waktu lama. Setelah merasa tubuhnya sangat segar dan juga bersih Tiara menyudahi mandinya. Tiara tidak ingin mandi berlama-lama Karena dia harus mencari pekerjaan sore ini.
Setelah selesai mandi Tiara masuk ke dalam kamarnya dan bersiap-siap untuk mencari pekerjaan..
Tiara memakai baju kasual berwarna merah dan celana jeans berwarna hitam. Tiara mengikat penuh rambutnya ke atas. Ingin sekali Tiara berkaca dan melihat penampilannya saat ini untuk memastikan apakah penampilannya sudah cantik. Namun Tiara tidak bisa melakukan hal itu karena dirinya yang tidak memiliki cermin untuk berkaca. "Anggap aja sudah cantik," ucap Taira yang merapikan pakaiannya.
Tiara keluar dari dalam kamarnya setelah merasa penampilannya yang sudah sangat cantik.
Tiara merasa masih sangat lelah serta mengantar surat-surat lamarannya. Namun Tiara tidak ingin menunda untuk mencari pekerjaan. Tiara berharap ada warung Makan, coffee shop, pecel lele yang mau menerimanya untuk bekerja. "Semangat Tiara," Tiara Berucap dengar mengepalkan tangannya di udara.
Tiara memilih untuk berjalan kaki, dan berencana mencari pekerjaan di kawasan kos-kosannya saja.
***
Tiara berdiri di depan coffee shop Tiara memandang Coffee shop yang cukup ramai dengan pengunjung. Walaupun Coffee shop itu tidak begitu besar, hanya satu ruko. Namun mampu membuat coffee shop ini menjadi tempat tujuan utama pengunjung untuk bersantai dan melepaskan Lelah Setelah lelah bekerja. Tiara memberanikan diri untuk masuk ke dalam coffee shop dengan membawa amplop exlusif di tangan nya. "Permisi mas, apa saya boleh berjumpa dengan pemilik coffee shop ini," ucap Tiara yang bertanya dengan pria yang menjadi barista di coffee shop. "Mau ketemu sama bang Roma," ucap pria berwajah manis tersebut. "Iya," jawab Tiara. "Bang, ada yang cari," ucap barista tersebut saat melihat pemilik coffee shop itu melintas di depannya. "Siap
Tiara merasa sangat senang, karena dirinya di terima bekerja tanpa syarat. Tiara memakai seragam yang disediakan oleh coffee shop tersebut."Tiara, bila ada customer yang masuk, maka kamu langsung datangi ke meja yang di tempati customer. Kamu wajib menyapa dengan sangat ramah. Ingat ya, semakin baik layanan yang kita berikan, maka semakin ramai yang masuk. Jadi semakin banyak pula bonus yang akan kita terima," ucap Lisa menjelaskan"Apa di sini ada bonus juga kak?" Ucap Tiara dengan mata yang terbuka lebar."Iya ada, Abang Roma akan memberikan kita bonus bila penjualan kita melebihi dari target yang di minta. Oleh karena itu, kita harus mampu menarik pelanggan dan membuat pelanggan betah Sehingga menjadikan om dut coffee tempat nongkrong yang asik," ucap Lisa menjelaskan panjang lebar."Iya kak Tiar mengerti," ucap Tiara yang tersenyum. Tiara begitu sangat senang mendengar ka
"Ternyata ibukota itu seperti ini, walaupun sudah jam segini tetap aja rame," ucap Tiara yang tidak takut berjalan sendiri karena kondisi jalan yang masih sangat ramai.Tiara mempercepat langkah kakinya agar bisa secepatnya sampai di kos-kosannya. Tiara begitu sangat senang ketika dirinya sudah sampai di kosan yang menjadi tempat tinggalnya. Tiara memejamkan matanya dan mengusap wajahnya dengan sangat kasar. "Ya ampun Kenapa aku lupa kalau aku baru aja kos di sini. Aku juga nggak tahu peraturan di kos-kosan ini. Sekarang pintu dan pagar udah dikunci. Gimana cara masuk," ucap Tiara yang begitu sangat panik. Tiara mencoba mengetuk-ngetuk besi pagar namun tidak ada ada yang membukakannya pintu. Tiara juga tidak tahu nama-nama penghuni di kos-kosan.Tiara duduk di depan pagar besi kos-kosannya. Tiara berpikir sejenak ke mana Dirinya harus pergi saat ini. "Semoga coffee shop belum tutup sehingga aku bisa tidu
Capter 8.Roma memandang Tiara dengan mengerutkan keningnya. Gadis itu baru bekerja dengannya 1 hari. Sekarang gadis itu mengatakan ingin menginap di tokonya. Roma memandang Tiara penuh dengan kecurigaan.Tiara diam saat melihat Roma Memandangnya. "Apa boleh bang?Tiar Beneran gak punya tempat untuk tidur," Ucap Tiara penuh harap."Tadi Tiar sudah pulang ke kos bang, Tapi kos-kosan sudah dikunci. Tiar juga nggak ada yang kenal sama orang di kosan." Tiara mencoba menjelaskan dengan wajah melasnya."Ya sudahlah, kalau gitu kamu nginep di apartemen Abang aja," ucap Roma yang memandang Tiara.Tiara diam ketika mendengar ucapan pria tersebut. Ada rasa takut dan juga deg-degan yang dirasakannya.Roma tersenyum dengan menaikkan sebelah bibirnya memandang gadis yang saat ini berdiri di depannya. "Kamu itu Maher beladiri, Mana berani Abang gan
Roma terbangun ketika mendengar suara ketukan di pintu kamarnya. Ia baru menyadari bahwa di apartemennya ada seorang gadis yang sedang menumpang menginap.Roma memandang jam yang ternyata sudah jam 9 pagi. "Ya ampun kesiangan," ucapnya. Roma kembali tertidur setelah melakukan shalat subuh. Roma beringsut duduk dan beranjak dari kasur yang ditidurinya."Ada apa dek?" Roma berkata ketika yang membuka pintu kamarnya."Maaf bang, Tiar ganggu tidurnya." Tiara begitu sangat tidak enak ketika memberitahu hal ini."Iya tidak apa, ada apa?" tanya Roma."Abang Tiar sudah siapin sarapan." Tiara sedikit tersenyum.Roma tersenyum ketika mendengar ucapan Tiara. Pria itu kemudian menganggukkan kepalanya. "Abang mandi sebentar ya, apa mau pulang ke kosan pagi ini?" tanya Roma."Iya Bang," jawab Tiara.
"Alhamdulillah, akhirnya kerja juga." Tiara tersenyum memandang wajahnya dari pantulan cermin. Ia tidak menduga bahwa tes interviewnya lulus, hari ini dan akan mulai bekerja."Bismillahirrahmanirrahim," Kalimat awal yang diucapkan gadis yang berwajah cantik tersebut. Dengan memakai bedak tabur dan sedikit mengoleskan lipstik di bibirnya. Wajah gadis itu sudah terlihat sangat cantik secara alami. Ia memakai baju berwarna putih dan celana kain berwarna hitam. Seluruh rambutnya diikat penuh ke atas. Setelah yakin dengan penampilannya yang sudah cantik. Tiara keluar dari dalam kamar. Sudah tiga Minggu Tiara tinggal di kos-kosan ini, namun belum ada satupun penghuni kos yang ramah kepadanya. Bahkan saat ia menyapa, tidak ada yang mau menyahutnya."Mbak," sapa Tiara dengan tersenyum ramah ketika salah seorang penghuni kos melintas di sampingnya. Tiara tidak tahu siapa nama wanita yang bertubuh kurus dan tinggi terse
Tidak ada kepanikan di wajah cantiknya ketika melihat ke lima pria bertubuh tinggi itu mendekatinya. Ia mundur beberapa langkah guna mencari tempat yang lebih luas. Tiara terus mundur hingga ia berada di tepi jalan. Lima pria itu dengan sengaja mengepungnya."Apa kita selesaikan gadis ini dulu Bos" tanya salah seorang anak buah pria berambut plontos."Awasi mereka, jangan sampai kabur," perintah pria berambut plontos. Para itu menunjuk ke arah pasangan suami istri yang menjadi sasaran mereka"Baik bos." Jawab pria berkulit hitam dengan tubuh yang tinggi dan juga besar."Jangan dekat, bila berani berani mendekat, aku akan menembakmu," ancam pria yang sudah memegang senjata api tersebut.Nyalinya seakan langsung menciut memandang senjata api yang dipegang oleh pria tua yang menjadi targetnya, Sehingga pria bertubuh gelap itu memilih untuk tidak lebih mende
"Abang, tolong doakan Tiar, agar Jangan di pecat sebelum bekerja." Tiara memandang Roma dengan wajah yang pucat."Lawan 6 laki-laki sekaligus dengan badan yang besar dan tinggi gak takut, tapi dipecat takut," ejek Roma."Ya beda bang, ini berkaitan dengan mata Tiar." Tiara berkata dengan raut wajah yang serius."Mata apa?" Tanya Roma."Mata pencaharian bang, bang Tiar langsung turun ya. Ingat doakan Tiar," Ucapnya dengan sedikit tersenyum."Ini rambutnya dirapikan dulu." Roma Merapi rambut Tiara yang berserak setelah selesai bertarungTiara diam ketika Roma merapi rambutnya yang berantakan. Dirinya sungguh sangat lupa akan penampilannya, bersyukur pria itu mengingatkannya."Sudah cantik, sudah rapi." Roma tersenyum memandang wajah cantik Tiara."Makasih ya bang," Tiara membuka pin