Share

Bab. 25 Kembali dengan ancaman

"Apa?”

Aku masih tak percaya dengan semua yang terjadi, merasa bersalah dengan semuanya. Dahlh sehari ada 2 kantor yang terbakar.

Reynan mengambil ponsel dalam sakunya, mencari nama seseorang dan meletakkannya di dekat telinga.

“Apa maumu? Tidak bisa kah kamu bertarung dengan sehat?”

Samar-samar kudengar tawa yang menjadi jawaban dipanggilan itu, tawa yang begitu tak asing. Dari Haikal. Kenapa laki-laki itu tak ada henti-hentinya menggangguku?

Aku masuk ke dalam mobil bersama Reynan, lalu lelaki itu menekan pedal gas begitu dalam, hingga tubuhku sedikit terguncang ke depan, merasakan pantulan.

“Eh, maaf,” ucap Rey yang kini merasa bersalah.

Sepanjang perjalanan tak ada kata yang keluar dari bibir kami. Saling membisu satu sama lain. Aku kembali dihadapkan oleh rasa bersalah, seperti saat dulu toko roti itu gulung tikar, batinku terus berkecamuk, apa Haikal akan melanjutkan aksinya? Apalagi yang akan ia lakukan? Kenapa ia tak ada habis-habisnya mengganggu hidupku? Apa tidak cuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
jangan mau d Viv apa yg d katakan pk De mu bisa aja d suru sama Haikal suru nakut2imu biar kmu mau apz yg d omongin ..
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
dilema nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status