Share

Setia Kawan

Jemari lentik itu bergetar hebat dalam genggaman tangan Bryan. Kimberly meremas tangan pria yang menautkan jemarinya di sana sampai ujung-ujung jarinya memutih. 

Hendak mengaduh di saat seperti ini tentu tidaklah memungkinkan bukan? Akan tampak terlihat konyol di mata semua orang. Bryan tetap menyunggingkan senyum di wajahnya. 

Sabar adalah kunci semua pintu layaknya sebuah kejujuran yang berlaku di belahan dunia mana pun. Dengan senyum yang tak kunjung memudar karena diharuskan menunggu oleh gadis tersebut, Bryan menatap teduh ke dalam bola mata Kimberly. 

Menyampaikan segala rasa yang tengah membuncah dan tak mau dipermalukan di hadapan semua orang adalah sikap yang mendeskripsikan seorang Bryan saat ini. 

Kimberly hendak melepaskan pertautan jemari keduanya, namun, genggaman pria itu semakin terasa kencang. 

Bryan beranjak dari posisinya. Ia meletakkan tangan Kimberly di wajahnya sambil berkata, "Percayalah padaku! Aku p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status