Share

Bimbang

Sayup-sayup kudengar suara ayah yang sedang mengobrol. Ketika membuka mata, kulihat di sampingku bundo juga telah tertidur. Kepalanya terayun-ayun karena mobil melewati jalan yang tidak rata.

Ternyata kami sudah hampir sampai di kota kelahiranku. Satu hal yang membuatku selalu mencintai daerah ini, tak banyak yang berubah di sini. Waktu seakan berhenti ketika memasuki kota ini. Berapa bulan pun aku tak mengunjunginya, kota ini masih terlihat sama, tidak seperti Jakarta, perubahan akan terjadi hanya dalam beberapa bulan saja.

Pendingin udara mobil sudah dimatikan ayah. Jalanan yang sepi dan udara yang sejuk karena masih banyak pepohonan yang menaungi kiri dan  kanan jalanan, membuat ayah merasa tak membutuhkan penyejuk udara buatan. Kebiasaan ayah jika berkendara di kampung.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status