Share

Dua Hati Yang Terluka

Aku reflek menarik tangan yang di cengkeram Nisya. Kali ini penampilannya telah kembali seperti pada saat awal kami bertemu dulu. Anggun, dibalut gamis berwarna zamrud dengan kerudung berwarna zaitun menutup kepala. Riasan make up natural makin mempercantik wajah ayunya. Berbeda 180 derajat dengan terakhir kali kulihat saat dia menyerangku.

"Maaf!" Dia melepaskan cengkeramannya. "Aku ke sini untuk minta maaf," imbuhnya.

Seolah tak percaya dengan apa yang kudengar, kutelisik gelagatnya. Dia tidak berbohong, ada sesal yang kutangkap di matanya.

"Sebentar, aku tadi ke bawah mau bertemu seseorang." Mataku kembali menyapu area luar lobi yang terlihat jelas dari dalam.

"Itu orang suruhank

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status