Share

Accident

Bayangan raut wajah Nisya yang berurai air mata masih saja tak mau enyah dari pikiranku. Dia tidak hanya sedang memperjuangkan cinta untuk dirinya, tapi juga untuk anak-anaknya. Dia tengah mempertahankan biduk yang saat ini hpir karam. Wajar jika tempo hari dia mengamuk seperti singa yang hendak menerkam dan mencabik-cabikku. Keutuhan keluarganya tengah di ujung tanduk.

Kembali terngiang percakapan dengan Dendra ketika berada di kafe pada saat sarapan pagi beberapa waktu lalu, betapa dengan santainya dia mengatakan bahwa dia tak mencintai istrinya lagi. Seolah perasaan wanita yang ia nikahi satu dekade silam hanya sebuah mainan yang bisa ia buang begitu saja ketika sudah bosan. 

Kali ini perasaan benci yang lebih mendominasi kurasakan terhadap Dendra, menusuk hingga ke tulang. Entah apa masih bisa dia disebut laki-lak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status