Share

Brother Luck(not)
Brother Luck(not)
Penulis: Susi_miu

Prologue

“Do you remember I was the first for you, baby girl?”

Sayup – sayup terdengar bisikan kasar di telingaku. Aku berusaha memahami situasi saat ini. Terbangun dengan keadaan seseorang melingkarkan tangannya di pinggulku bukan hal yang pernah kupikirkan. Aku berusaha menahan napas, suara serak dan dalam itu mengingatkanku pada satu nama. Nama yang tak pernah aku ingin ingat.

“I miss you.” Sontak aku bangun dan melepaskan diriku darinya. Kesalahan apa yang pernah kulakukan kemarin sampai harus melihatnya di sini. Di tempat yang bahkan kurang lebih baru satu hari aku menempatinya.

Aku bangkit dari posisiku, turun dari kasur king size di kamar hotel ini. Langkahku mundur saat melihatnya mendekat ke arahku.

“Bagaimana  bisa kau di sini?” tanyaku hampir berupa bisikan.

“Pergi!” pekikku saat dia meraih kedua tanganku. Aku mencoba melepaskannya, meskipun itu sia – sia. Tubuhnya terlalu menjulang, aku tak punya cukup tenaga melawannya. 

Melihatku terus berusaha melepaskan diri. Matanya berkobar gairah. Ya, aku pernah melihat itu sebelumnya. Kejadian lima tahun lalu seolah menampar otakku.

Beberapa kenangan buruk seakan mencuak ke permukaan. Aku benci menatap mata abu - hazel kelamnya. Dia seperti predator yang siap memangsa lawannya. Tapi untuk saat ini, apa pun yang dia ingin lakukan, aku tidak takut. Aku sudah berjanji pada diriku untuk tidak menjadi lemah di hadapannya.

“Kau selalu cantik seperti dulu.” Dia mencoba meraih wajahku. Tentu saja aku buru-buru mengempasnya.

“Apa maumu?” tanyaku marah. Aku benci harus bertemu lagi dengannya. Mimpi buruk seolah kembali menarikku ke kegelapan. Memaksaku menyesali keputusan yang kubuat.

“I miss you,” ujarnya sendu. Sesaat aku menyadari dia menatapku sedih, lalu tatapan itu berubah tajam seperti sebelumnya. Sial. Aku tak pernah memahami dirinya.

“You ran from me, right?”

Aku menarik kaki mundur, saat dia mulai mendekat.

“Get the f*cking away from me, please! Aku tidak mau melihatmu. Kau pria paling menjijikkan.”

Dia tersenyum sinis. Here we go. Tiba-tiba aku merasa tubuhku terangkat, dia mencengkram rahangku kuat. Lalu melumat bibirku kasar.

“You’re mine. Always mine! Jangan berani membantahku, atau aku akan mengingatkanmu betapa kau milikku.” Usai mengatakan itu. Dia melemparku ke sofa dan memutar tubuhnya. Aku ingat, sebelum dia benar-benar pergi. Dia menatapku tajam disusul ponselnya yang berdering, sepertinya dia sedang sibuk.

Aku tahu. Seharusnya aku melarikan diri secepat mungkin. Memanfaatkan kesempatan tidak bertemu lagi dengannya. Seharusnya begitu. Namun, baru saja membereskan beberapa sisa pakaian kemarin. Aku mendengar derap kaki kembali mendekat.

Pintu kamar kembali terbuka, menampakkan wajah kejam yang sialnya tampan itu sedang menatapku tajam.

“Where you go?” tanyanya datar.

Aku tidak menjawabnya. Hanya berusaha melewati tubuh besarnya sembari menarik koperku. Baru beberapa langkah pekikanku langsung keluar. Rambut panjangku ditarik ke belakang hingga aku bisa melihat wajah marahnya yang begitu kentara.

“I told you. Don’t you dare to face me again!”

“Atau kau ingin aku menghukummu?”

“Keberadaanmu di sini sudah cukup menghukumku. Jadi kau tidak perlu capek – capek melakukannya.”

“Oh ya?” bisiknya serak.

“Tapi aku sangat suka menghukum daripada menghukum. Ingin merasakannya?”

Tbc...

Komen (7)
goodnovel comment avatar
Nietha
keren sih, cowonya kejam, cewenya berani...
goodnovel comment avatar
Megatamara0192
bagus sangat bagus
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
menarik dan sangat menarik.......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status