Home / Romansa / Brother Luck(not) / The beginning

Share

The beginning

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2021-08-18 15:36:13

5 years ago

“Bridgette, honey. Turunlah. Ada seseorang yang ingin mom kenalkan padamu."

Aku yang saat itu sibuk mempelajari materi ujian akhir, akhirnya memilih menutup laptop. Dengan cepat aku menuruni anak tangga.

Dari jauh kulihat mom sedang bersama seseorang. Tampak binar bahagia di mata mom saat menatap pria muda di depannya. Aku tidak tahu dia siapa, dia begitu asing bagiku. Pria itu menunduk dalam, seperti tak ingin siapapun melihat wajahnya. Dan biar kutebak, mom juga sepertinya baru bertemu dengannya.

“Hai, Mom. Ada apa?”

“Oh. Hai, Honey. Kau lama sekali.”

“Sorry, Mom. Tadi aku sedikit sibuk,” kataku agak menyesal. Mom meraih tanganku dan tersenyum memakluminya. Aku pun ikut tersenyum. Jujur saja, senyum mom dan dad selalu menular padaku. Ntahlah, melihat mereka bahagia, rasanya begitu menyenangkan.

“Mom punya kejutan,” ujar Mom. Matanya berbinar penuh kebahagiaan.

“Kejutan? What is that?” tanyaku penasaran.

Mom mengalihkan matanya. Menatap pria yang masih menunduk di depannya dan lagi-lagi mom tersenyum senang

“Him.”

“Him?” tanyaku mengulang kata mom.

Ada apa dengan pria itu. Aku tidak melihat keistimewaan di dalam dirinya. Tubuhnya begitu kurus. Pakaiannya juga terlihat lusuh.

Aku belum bisa melihat wajahnya. Tapi, ada satu dari dirinya yang menarik perhatianku. Rambutnya. Ya, tekstur rambutnya terlihat halus. Warnanya begitu indah. Sedari dulu aku menginginkan warna seperti itu, light brown. Warna rambut yang juga dimiliki dad.

“He’s your brother.”

Aku sedikit terperangah. Is that true? Mom tidak bercanda bukan? Oh my. Finally, aku bertemu dengannya. Seminggu lalu mom mengatakan bahwa aku memiliki saudara laki-laki. Kaget? Tentu saja. Selama ini yang kutahu adalah aku anak tunggal di keluarga ini. Begitu mom mengatakan akan membawanya, aku sudah tidak sabar. Dan sekarang akhirnya kami dipertemukan.

“Hai, kak. Aku Bridgette. Nice to see you.” Aku mengulurkan tangan padanya.

Lumayan lama menunggu. Akhirnya aku melihatnya mengulurkan tangan, meski dengan gemetar.

“Axe. Panggil aku Axe. Aku tidak terbiasa dengan panggilan itu,” ujarnya dengan cepat melepaskan kaitan tangan kami.

“Boleh aku memelukmu?” tanyaku.

Aku tidak tahu apa yang salah akan pertanyaanku  yang pasti dia tiba-tiba mendongak. Hal yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya, dia begitu tampan. Sangat tampan. Matanya berwana berbeda.

Oh, biar kujelaskan. Salah satu matanya berwarna abu cermelang dan sisanya berwarna hazel terang. Benar-benar menarikku untuk tenggelam di dalamnya atau aku bisa menyebutnya heterochromia.

Alisnya begitu tebal dan bibirnya sangat sempurna. Bagaimana mungkin perpaduan luar biasa itu terpatri hanya pada wajahnya? Apa Tuhan sangat mencintainya? Aku jadi cemburu.

“Bridgette, kau ini agresif sekali. Kau membuatnya takut,” seru mom tidak percaya.

Sementara aku hanya menyengir tidak bersalah. Aku ingin memeluk kakak laki-lakiku yang bahkan baru pertama kali aku melihatnya.

“Biarkan kakakmu terbiasa, Honey. Nanti kau bisa memelukmya sesuka hati.”

Aku mendengus tidak percaya, tapi tetap menuruti ucapan mom. Benar. Mungkin Axe butuh penyesuaian.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Edison Panjaitan STh
petualang yang terperangkap di jaman pendidikan masa lalu
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Brother Luck(not)   Sekuel

    Hai, Kak. Selamat pagi. Mohon maaf setelan catatan penulis ini bukan update chapter Brother Luck(not) ya. Aku mau kasih tahu kalau sekuel sudah bisa dibaca lewat aplikasi Goodnovel. Yuk, mampir dan bantu aku dengan vote dan komen kalian😇 Boleh berikan review kalau suka ya. Kalian masih bisa ketemu Axelle🤭 But, he's not a main character anymore ya. Udah diganti Om T😅 Di sana para karakter penuh dengan misteri. Aku sudah up empat chapter. Kuy, merapat💃💃💃 migrain bareng aku lagi😁 besok aku akan double update juga. Berikan dukungan kalian buat Rose dan T😁 Btw, ada bab yang tidak ada di sini aku jelaskan di sana. Sebelumnya terima kasih banyak, sudah baca dan support karya pertamaku di sini. I love you guys❤❤❤

  • Brother Luck(not)   Extra Part

    Several months later... Aku dengan tangan terinfus menatap Axe, di sampinnya terdapat Oracle, sedang berjalan menghampiriku. Dia membawa seorang bayi di dalam dekapan. Kepalanya terus menunduk memperhatikan wajah anak perempuan kami tanpa henti. Senyum sempurna melengkapi kebahagiaan Axe. Usahanya melayaniku saat sedang mengidamkan sesuatu berbuah manis, dia akhirnya dipertemukan secara langsung bersama anaknya.Aku ingat pernah memaksa Axe membuatkanku roti canai, makanan khas Asia, dengan tangannnya sendiri. Axe bisa memasak, tidak tahu dengan makanan sejenis itu, tapi subuh – subuh buta aku tetap mendorongnya bangun untuk menjadi koki dadakan demi keinginan anaknya.Butuh perjuangan membangunkan Axe saat dia sedang lelah – lelahnya setelah menyentuhku tanpa henti. Salahnya sendiri tidak pernah puas. Aku mana tahu kalau anaknya tiba – tiba menginginkan sesuatu.Meski dengan terpaksa, Axe tetap menjalankan kewajibannya. Waktu itu, dengan mata setengah terbuka

  • Brother Luck(not)   Epilogue

    Aku menatap cincin yang tersemat kembali di tanganku dengan senyum haru dan bahagia. Janji suci atas nama Axe sudah kuucapkan. Tersisa satu lagi, tapi Axe tak kunjung melakukannya. Dia hanya menatapku dengan mata berbinar bahagia, seperti seorang idiot yang mendadak menjadi seorang jutawan.Dia mau tunggu apa lagi?Sampai aku memulai lebih dulu? Yang benar saja!“Kau membuat semua orang menunggumu terlalu lama,” kataku pelan dan nyaris berbisik.“Yakin?” tanya Axe memastikan. Dia mengangkat sebelah alis menatapku curiga. “Mereka atau kau yang sebenarnya sudah tidak sabar?” lanjutnya lagi dengan senyum menggoda.“Terserah kau saja, Axe.”Aku langsung berpaling menatap wajah – wajah di sana. Orang – orang penting di hidupku berkumpul dalam satu frame. Ada Oracle, mom, dad, ayah dan ibu mertuaku, serta Rose yang begitu cantik dengan balutan dress hitam. Di sampingnya ada Theo yang selalu menguntit ke mana pun Rose pergi. Aku rasa pertanyaan Axe waktu itu sangat

  • Brother Luck(not)   Marry Him

    Kau tahu ada apa dengan gugurnya bunga mawar? Karena saat pertama kali mekar, dia terlalu indah. -Theodore Witson. -------------------------------- “Rose, sekali lagi terima kasih. Aku tidak tahu akan jadi seperti apa hidupku tanpa bantunmu.” Kupeluk erat – erat tubuh wanita cantik, yang saat ini membalas kehangatan dariku.“Sama – sama,” bisik Rose sembari mengusap naik turun pundakku pelan.“Harus dengan cara apa aku membayar semua kebaikanmu selama ini?”Aku tak tahan lagi sampai yakin suaraku terdengar getir. Tidak tega rasanya mengambil Oracle dari Rose. Tapi harus bagaimana? Jika aku membiarkan Oracle bersama Rose, anak itu akan kehilangan figur keluarga lengkap. Axe pasti tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia sudah terpisah dari Oracle sejak Oracle sendiri masih dalam kandungan, mana mungkin pria itu mau merelakan Oracle. Dan kalau harus jujur, aku juga menginginkan Oracle. Meski rasa bersalah pada Rose akan jauh lebih be

  • Brother Luck(not)   Love is Love

    “Sudah siap?” Aku menoleh ke samping mendengar pertanyaan Axe.Dari bandara Kanada, kami langsung melaju menuju apartement Rose. Saat ini aku dan Axe masih berada di dalam mobil yang terparkir di basement.Dia bertanya apakah aku sudah siap ... jawabanku tidak. Aku tidak sanggup harus menerima penolakan Oracle, saat dia melihatku ada di hadapannya. Seperti kata Axe waktu itu, dia akan mengajakku menjemput Oracle setelah semuanya selesai.Ya, semua telah selesai terhitung sudah tiga minggu berlalu pembalasan dendam Axe.Paman Danial akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum seberat – beratnya selama 35 tahun penjara. Perlindungan dari perdana mentri atas dirinya tidak berlaku, karena bukti – bukti sudah di depan mata. Terlebih Paman Danial semakin diberatkan oleh kehadiran para tawanan yang Axe bebaskan sebagai saksi di pengadilan.Waktu itu, persidangan berlangsung selama kurang lebih dua minggu. Tidak ada penyangkalan dan uji banding membuat semuanya

  • Brother Luck(not)   Hello Daddy

    “Awas, Axe!”Dor!Aku memeluk Axe seerat mungkin, menjadikan tubuhku sebagai tameng untuknya. Dia pernah membiarkan peluru menggigit tubuhnya karena kesalahanku. Sekarang aku ingin melakukan hal yang sama, mengorbankan diri untuk orang yang kucintai.Bunyi tembakan memberi jeda untukku bernapas. Seharusnya aku sudah merasakan panas yang menjalar oleh peluru itu. Tapi sampai saat ini semua masih terasa aman. Aku tidak mengerti, tubuhku baik – baik saja tanpa alasan.“Lain kali jangan lakukan hal ini. Jangan melindungiku. Aku bisa menjaga diri sendiri. Apa yang akan terjadi padamu jika aku tidak cepat?”Tubuhku dilepas paksa dan baru kusadari senjata Axe mengeluarkan asap saat dia menurunkan tangannya.Apa yang telah kulewatkan?Cepat – cepat aku berbalik. Sedikit tak percaya mendapati Arthur tergeletak di lantai dengan mata terbuka dan peluru yang menancap tepat di dahinya.“Aku tidak ingin membunuh. Tapi membiarkan dirimu ditembak adalah kesalahan palin

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status