Share

Isi hati katanya

Sudah hampir pukul delapan, Syaila baru menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Karena Geino ada kegiatan sekolah yang mengharuskan anak itu harus menginap Syaila jadi kateteran menyiapkan perlengkapannya.

"Aduh ini gue pasti telat ni ke pabrik," gumam Syaila. Ia menuruni tangga dengan tergesa.

Langkahnya ia percepat untuk segera sampai di halte. Karena jika ia berjalan Syaila sudah pasti akan terlambat.

Tit tit

Syaila menoleh. Mobil yang sama dengan yang kemarin ia naiki berhenti dihadapannya. Kening Syaila mengenyit.

"Ayo naik! Kamu sudah mau terlambat," kata si pemilik mobil tersebut.

"Bapak ngapain ada di sini? Bukannya enggak searah?"

Tentu saja Syaila bertanya begitu, bahkan yang ia ketahui Batara tidak tinggal disekitar tempat Syaila tinggal. Karena Sujadi pernah bilang, Batara katanya bukan orang biasa yang akan memilih tinggal di tempat kumuh seperti di sini. Walaupun yang Syaila ketahui, pria itu hanya seorang hrd di tempat Syaila bekerja.

"Entah! Tapi sepertinya mobil saya tahu a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status